02 September, 2022

Kegiatan Haflah al-Qur'an di Wora Wera

Wora - Wera, Mahasiswa KKN dari Institut Agama Islam Muhammadiyah Bima saat ini sedang menjalankan kegiatan akademik yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa tiap tahunnya. Tahun 2022 ini pihak kampus menjadwalkan lokasi KKN pada dua kecamatan yaitu Kecamatan Wera dan Kecamatan Ambalawi di antaranya Desa Wora Kecamatan Wera Kabupaten Bima. 

Kamis 1 September 2022 posko Wora mengadakan kegiatan Haflah Al-Qur'an dengan tema "Al-Qur'an Solusi Selamatkan Generasi" disambut dengan meriah oleh masyarakat Wora yang tumpah ruah sepanjang jalan di depan posko KKN.

Kegiatan Haflah al-Qur'an ini dimeriahkan tim kasidah rebana dari PKK Desa Wora. Pembukaan acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah dilanjutkan penyampaian kata sambutan. Sambutan pertama dari ketua posko Idham yang mendapat sambutan haru dari masyarakat sehingga dia tak sanggup menahan air mata yang menetes dipipi. Penyampaian kata sambutan kedua oleh Kepala Desa Wora diwakili oleh Sekretaris Desa lalu disampaikan oleh Dr. Khairuddin, M.A. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) terakhir kata sambutan sekaligus menbuka acara kegiatan secara resmi disampaikan oleh Muliawan Ariadi, S.Sos (selaku anggota DPRD Kabupaten Bima dapil Bima 4.



Pada acara inti kegiatan Haflah al-Qur'an didahului Tilawah al-Qur'an secara berturut di mulai oleh Qori' Al-Munawar (mahasiswa PBA IAIM Bima), Qoriah Nia (Mahasiswa UM Bima), Quri' Suparman, S.Pd.I ( Ketua LPTQ Kec. Wera), Eka Sulistiawati ( Mahasiswa PTIQ Jakarta), Qori Muhammad Wawan ( Mahasiswa PAI IAIM Bima). 

Usai Haflah Al-Qur'an pembacaan Tilawah yang spektakuler dilanjutkan Ceramah oleh Da'i Kondang Dr. Abdul Munir, M.Pd.I ( Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Arab juga sebagai Wakil Ketua Baznas Kambupaten Bima periode 2022-2027). 

Dalam uraiannya Dr. Abdul Munir menekankan tiga hal, pertama pastikan setiap muslim baik pribadi, keluarga, lingkungan disinari cahaya Al-Qur'an, kedua, pastikan kita selalu update keilmuan agar ibadah dapat dijalankan dengan benar, ketiga, genggam kuat-kuat generasi dengan ilmu agama dan al-Qur'an.(MG)


31 Agustus, 2022

 

Webinas Nasional Lancar Berbahasa Arab Lisan dan Tulisan

31 Agustus 2022, 

Webinar Nasional Bahasa Arab kali ini diadakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA ISIMU) Institut Studi Islam Muhammadiyah Pacitan dengan tema "Lancar Berbahasa Arab Lisan dan Tulisan" dengan metode Online via Zoom.


Narasumber pada Webinar Nasional Bahasa Arab dihadirkan para pakar Bahasa Arab dari berbagai kampus yang memiliki program studi bahasa Arab, di antaranya Dr. Abdul Munir, M.Pd.I (Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Institut Agama Islam Muhammadiyah (PBA - IAIM) Bima dan Kandidat Doktor Amran, M.Pd.I (Ketua Prodi IAIM Sinjai). Serta Ketua Prodi PBA ISIMU Pacitan Isnaini Muslimati Alwi, S.Pd., M.A.

Rundown Kegiatan Webinar Nasional Lancar Berbahaya Arab Lisan dan Tulisan dimulai 08.15 WIB peserta memasuki virtual room zoom meeting. Pembukaan pada 8 30 menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah, pembacaan ayat suci Al-Qur'an lalu sambutan Rektor ISIMU Pacitan di wakili oleh W. Rektor Mukhamad Choirul Hudha, M.A.

Usai Penyampai materi oleh beberapa pemateri dibuka sesi tanya jawab. Pada sesi, uneg-uneg dan segala permasalahan yg dialami mahasiswa dilontarkan pada sesi ini, demikian pula solusi dan alterternatifnya terjawab oleh pemateri.

Pada akhirnya saudari Ecca Oktaviani (MC) harus menutup Webinar nasional setelah melewati segala rangkaian acara.

(Mg)

Galeri Kegiatan webinar Nasional Bahasa Arab:

Peserta yang hadir sebanyak 234 orang

Dr. Abdul Munir, M.Pd.I (ketua Prodi PBA IAIM Bima)

Itsnaini, S.Pd., M.A (Kaprodi PBA ISIMU Pacitan)

Amran AR, M.Pd.I (Kaprodi PBA IAIM Sinjai)









29 Agustus, 2022

Risa-Woha, Tidak diragukan lagi, di mana hampir setiap kegiatan kemasyarakat terlebih kegiatan keagamaan dosen IAIM selalu terlibat. Pada kesempatan ini giliran yang mendapatkan undangan menyampaikan tausiah di hadapan masyarakat Risa yakni Ustad Dr. Nasaruddin, M.Pd.I. 

Sebelum penyampaian tausiah, acara diawali pembacaan ayat-ayat al-Qur'an terkait dengan nilai-nilai takwa dan refleksi kehidupan untuk persiapan masa depan (akhirat). Qori' pertama ustad Julkarnain dan qori' kedua ustad Anwar.
Qori' Ust. Julkarnain

Qori' Ust. Anwar


 Di hadapan masyarakat Risa, Dr. Nasaruddin menyampaikan bahwa urgensi kehadiran kita di dunia adalah hanya beribadah kepada Allah. Lebih detail, Ustad Doktor menjelaskan ada tiga tipe manusia dalam beribadah. Pertama, ingin masuk surga, tipe ini disebut tipe pedagang, yang mana yang dikejar hanyalah keuntungan. Kedua, takut siksaan Allah, tipe seorang pembantu. Ketiga, karena ungkapan terima kasihnya kepada Allah, tipe orang arif atau bijaksana. 

Dr. Abdul Munir baca Do'a


Pada akhir acara, masyarakat begitu lega karena telah tercerahkan terlebih yang menyampaikan tausiah ustad yang berkompeten di bidangnya bergelar doktor. Masyarakat berharap dosen-dosen dari kampus Institut Agama Islam (IAI) Muhammadiyah tetap istiqamah dalam melakukan pengabdian pada masyarakat seperti ini. (MG)

 

Tim Akreditasi PGIM IAIM Bima bersama LPM IAIM Bima

Tim Akreditasi Program Studi PGMI berkolaborasi dengan Lembaga Penjamin Mutu (LPM) IAIM Bima dalam rangka persiapan Akreditasi ulang PGMI. 

Tim Akreditasi ini dipimpin langsung oleh Ketua Prodi PGMI Dr. Syarifuddin, M.Pd. Beliau sangat optimis dengan peningkatan nilai akreditasi prodinya ke depan, mengingat semua personal tim sangat kompak dan semangat.

Ketua LPM Syarif Hidayatullah, M.Hi., senantiasa memantau dan mengingatkan pada tim agar jangan kendor, tetap seperti ini kan indah pada waktunya nanti.

Pada saat ini hadir pula Dr. Syarifuddin, M.Pd. selaku ketua Prodi pendidikan Matematika STKIP Kota Bima sebagai tim eksternal guna menilai serta memberikan masukan pada tim.

Lengkapalah sudah trio Syarif...

(MG)


Persiapan pembukaan PBAK 2022 di halaman Kampus


Pembukaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) tahun Akademik 2022-2023 dengan tema Integrasi Ilmu dan Adab dalam mencerahkan Umat di Era Industri 4.0 ini diikuti oleh sekitar 300 mahasiswa baru. 

Dr. Khairuddin, MA. selaku ketua panitia pelaksana menjelaskan ketika diwawancari oleh tim wartawan dorokabuju bahwa tema integrasi ilmu dan adab ini bukan sekadar slogan tetapi ini adalah hasil kajian mendalam berdasarkan disiplin ilmu yang saya miliki. Harapannya adalah agar mahasiswa mampu berjalan dengan langgeng pada tantangan era industri 4.0 saat ini. 

Pa Doktor Khair melanjutkan, saat ini betapa banyak orang berilmu tapi kurang beradab, apalagi  demgan mudahnya kita mengakses internet. sehingga informasi dari berbagai belahan dunia ada di genggaman tangan masing-masing. Semua informasi ada di sana, mulai dari yang bernilai posistif maupun negatif, agama, ateis dll, intinya semuanya ada maka perlu adanya adab atau akhlak dalam menyaring dan menangkis derasnya informasi ini. Sekretaris Panitia Jainuddin, M.Hum tak ketinggalan juga diwawancarai oleh tim dorokabuju menguatkan apa yang dikatakan ketua bahwa PBAK tahun kami telah dipersiapkan dengan matang baik dari sarana, pemateri, konsumsi, anggaran dan lain-lain.

Pembukaan PBAK ini dihadiri oleh semua pimpinan mulai dari Rektor, Wakil rektor I, Wakil Rektor II, dan Wakil Rektor III beserta para Dekan, Ketua Prodi dan dosen-dosen. 

Proses PBAK IAIM Bima 2022 di Gedung Serba Guna (GSG) IAIM



11 Oktober, 2021

 Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 NTB-Kota Bima 

14.00-16.00 Wita

Narasumber 

𝘿𝙧. 𝘼𝙗𝙙𝙪𝙡 𝙈𝙪𝙣𝙞𝙧, 𝙈. 𝙋𝙙 𝙄

Jabatan : 𝘿𝙤𝙨𝙚𝙣 𝙄𝘼𝙄𝙈 𝘽𝙞𝙢𝙖.



Pilar : Digital Culture

Tema : Tantangan Orangtua dalam Mewujudkan Moderasi Agama pada Anak di Era Digital



Pengantar Presiden RI











26 Juni, 2019


14 Juni, 2019

Islam sangat menganjurkan bekerja karena termasuk ke dalam ibadah yang disukai Allah. Akan tetapi tetap harus mengingat niat dan ketulusan, serta pekerjaan yang dilakukan haruslah halal adanya, serta baik jalannya.
Jangan sampai pekerjaan menjadi hal yang mampu memicu sebuah keburukan bagi diri sendiri maupun keluarga nantinya.Khususnya para istri atau ibu rumah tangga, yang mana suaminya sedang bekerja dari pagi hingga malam menjelang. Pastilah pernah tersentak rasa khawatir di dalam dada akan nasib suami yang sedang membanting tulang di luar sana. Oleh karena itu, ketika melepas suami hendak mencari nafkah tidaklah cukup dengan cium tangan atau sekadar mengucapkan hati-hati ya sayang. Akan tetapi yang terpenting adalah mendoakan suami dengan doa yang tepat sasaran. Do'anya antara lain:

اَسْتَوْدِعُ اللهَ بَيْتِي وَ اَهْلِي وَ مَالِي
"Aku titipkan kepada engkau ya Allah, Rumahku, Keluargaku, dan hartaku"

atau bisa lebih spesifik lagi, misalnya khusus dijaga oleh Allah suami :
اَسْتَوْدِعُ اللهَ زَوْجِي

tetapi bila suami yang berdoa untuk istri :
اَسْتَوْدِعُ اللهَ زَوْجَتِي

Itulah doa istri untuk suami atau doa suami untuk istri saat bekerja yang bisa diamalkan sehari-hari. Ketahuilah bahwa mereka yang bekerja untuk keluarga akan dibalas dengan kebaikan suatu hari nanti ketika anak-anak mereka telah menggenggam dunia. Sehingga untuk para istri yang menunggu suaminya pulang dari bekerja, janganlah lupa untuk sering membaca doa istri untuk suami yang sedang mencari nafkah agar rezeki bisa lancar dan penuh kebaikan. Mr. MG

11 Juni, 2019

Pendaftaran Mahasiswa Baru 2019
1 April - 1 Oktober 2019

Yuk... Guys kuliah di IAI Muhammadiyah Bima.
kampus yang Islami, Unggul, dan Mencerahkan.

Insya Allah, cita-cita akan terwujud dan tergapai bersama IAI Muhammadiyah Bima, sebab ada banyak Doktor dan Magister yang akan membantu dalam mengapainya. Terlepas dari itu, IAI Muhammadiyah Bima terus memberikan pelayanan terbaik demi generasi NTB dan NTT yang Menggembirakan dengan cita-cita yang dimiliki.

Qori' Adhar, S.Pd adalah salah satu Qori' dari Bima yang memiliki karakter suara unik dan power kuat. Adhar saat ini sedang melanjutkan studi S2 Konsentrasi Bahasa Arab di UIN Alauddin Makassar dan sebelumnya juga pada jurusan yang sama. Pada kesempatan ini Adhar mendapat kehormatan duet dengan seniornya Qori' Internasional juara 1 di Bangkok Thailand "Ustadz Budiman Hasan, S.Pd.I." dari warga Kota Bima melantungkan suara khasnya pada acara "Compo Sampari". Compo sampari atau menyarungkan keris pada anak-anak yang hendak di Khitan. Tujuan dari menyarungkan keris ke pinggang anak-anak itu adalah agar anak diberikan hak untuk memakai keris dalam rangka menanamkan harga diri, keperkasaan, keuleta dan keberanian sebagai seorang pria kstaria yang harus berani menantang segala cobaan. Karena senjata seperti parang, tombak serta keris itu merupakan lambang harga diri orang Bima yang digunakan dalam aktifitas keseharian secara positif untuk menunjang segala pekerjaannya.


 

Bagi orang Bima, ketika ada acara seperti ini selalu diisi dengan kegiatan kalam ilahi atau Haflah al-Qur'an. Jadi wajar masyarakat Bima yang biasa disebut dou Mbojo ini sangat mahir dalam tilawah al-Qur'an karena memang selalu diekspresikan bakat qori' dan Qoriahnya.

10 Juni, 2019

Bersama Walikota Bima
Kata kunci yang terngiang di telinga saat khatib menyampaikan materi khutbahnya pada 1 syawal 1440 H//5 Juni 2019 M adalah kata "Spirit/semangat". Kata ini menjabarkan makna meraih kemenangan setelah satu bulan penuh kaum muslimin menjalankan berbagai ibadah terutama puasa di bulan Ramadhan. Bagaiamana tidak semangat, sebab kebaikan demi kebaikan yang ditawarkan dalam bulan ramadhan begitu istimewa. Khatib Dr. Munir memberikan perbandingan bahwa di luar Ramadhan saja betapa banyak kebaikan-kebaikan yang Allah hadiakan kepada orang-orang yang beriman di antaranya, 2 rakaat sebelum sholat shubuh itu lebih baik dari dunia beserta isinya. Sementara pada bulan Ramadhan semua kebaikan dan amal ibadah dilipat gandakan berpuluh, beratus bahkan ribuan kali. dan di dalamnya terdapat malam istimewa serta diturunkan al-Qur'an yang merupakan sebagai petunjuk bagi semua manusia.
selain itu khatib mengungkapkan "Filosofis rumitnya membuat ketupat dari janur mencerminkan kesalahan, kekhilafan manusia. Warna putih ketupat ketika dibelah melambangkan kebersihan hati setelah bermaaf-maafan. Butiran beras yang dibungkus dalam janur merupakan simbol kebersamaan dan kemakmuran. Janur yang ada di ketupat berasal dari kata جاء النور (jaa-a al-nur) bermakna telah datang cahaya. Dalam arti yang lebih luas bermakna keadaan suci manusia setelah mendapatkan pencerahan cahaya selama bulan Ramadhan."
Sedang Khutbah
Akhir khutbahnya Dr. Munir menghimbau kepada masyarakat agar tidak ada lagi sebutan Cebong, Kampret, Setan gundul, Sontoloyo dll. karena istilah-istilah ini akan memperkeruh suasana kebersamaan, menciptakan kubu-kubu yang saling bertikai, sementara kita adalah satu sebagai bangsa Indonesia.

Popular

Popular Posts

Blog Archive