Tampilkan postingan dengan label Bima. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bima. Tampilkan semua postingan

26 Juli, 2025

Peserta Tari Kreasi : SDN Inpres. Simpasai

Sabtu, 26 Juli 2025 | Sape, Bima
— Gelaran Festival Seni dan Budaya yang diselenggarakan oleh Sanggar La Nggoli bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Bima kembali memikat perhatian masyarakat di hari kedua pelaksanaannya, Sabtu (26/7), bertempat di Lapangan Putih Sangia, Sape.

Dengan mengusung tema besar "Literasi, Seni, dan Budaya yang Cerdas, Kreatif, dan Inovatif", festival hari kedua menampilkan dua cabang lomba utama: Tari Kreasi Daerah dan Bercerita Legenda. Semangat dan antusiasme peserta maupun penonton tampak menggelora sejak siang hingga sore hari dan akan dilanjutkan malam harinya.

Tari Kreasi: Warna-warni Budaya Anak Negeri

Sebanyak 14 sekolah tingkat dasar dan madrasah ibtidaiyah menampilkan tarian kreasi khas daerah yang menggugah semangat cinta budaya sejak dini. Berikut peserta yang memeriahkan panggung:

  1. SDN Inpres Simpasai

  2. SDN 1 Simpasai

  3. SDN Inpres Sari

  4. MI Ulil Albab Sangga

  5. SDN Kaleo

  6. SDN 1 Sari

  7. SDN Nanga Pambu

  8. SDN Inpres Sari

  9. SDN Kowo

  10. SDN Inpres Kowo

  11. MI Nurul Amin

  12. MIS Yasim Sari

  13. SDN Nanga Nuri

  14. SDN Bugis

Setiap penampilan mencerminkan kekayaan ragam budaya Bima, dikemas dengan kostum warna-warni, gerak dinamis, dan narasi tari yang mendalam. Penonton tampak terpukau, tak henti memberi tepuk tangan.

Bercerita Legenda: Warisan Lisan yang Dihidupkan Kembali

Peserta Cerita Legenda: utusan SMPN 1 Sape

Sementara itu, pada sesi Lomba Bercerita Legenda, 7 sekolah tingkat menengah tampil membawakan kisah-kisah legenda Nusantara dan lokal Bima yang penuh pesan moral. Para peserta menunjukkan kemampuan retorika, ekspresi, dan kedalaman cerita yang mengesankan.

Berikut daftar peserta:

  1. SMPN 2 Lambu

  2. SMPN 1 Sape

  3. SMPN 2 Lambu (grup 2)

  4. SMAN 2 Sape

  5. SMP IT Nurul Amin

  6. MTs Darussakinah

  7. MTsN 2 Bima

Dengan gaya tutur yang memikat, beberapa peserta berhasil memancing emosi audiens — mulai dari haru, kagum, hingga gelak tawa — menjadikan siang itu begitu hidup dan bermakna.

Apresiasi dan Harapan

Perwakilan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh peserta dan pihak yang terlibat. “Festival ini bukan hanya ajang lomba, tapi ruang edukasi budaya untuk anak-anak dan remaja kita agar bangga menjadi bagian dari Bima yang kaya akan warisan seni dan tradisi,” ujar salah satu panitia.

#FestivalBudayaBima #SanggarLaNggoli #SeniDanLiterasi #BanggaBudayaBima #LapanganPutihSape #HariKeduaFestival


19 Juli, 2025


Tuan Guru H. Muhammad M. Amin, BA lahir di Bima pada tanggal 21 Desember 1939. Beliau adalah putra dari pasangan Bapak M. Amin dan Ibu St. Marliah. Sejak kecil, beliau tumbuh dalam lingkungan keluarga yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama, sehingga sejak dini beliau telah menunjukkan kecintaan yang besar terhadap ilmu, khususnya ilmu agama Islam.

Sebagai seorang ulama besar yang dikenal luas di wilayah timur Pulau Sumbawa, khususnya di Sape dan Lambu, TGH. Muhammad M. Amin merupakan sosok yang tidak hanya dihormati karena keilmuannya, tetapi juga karena keteguhannya dalam berdakwah dan ketulusannya dalam membimbing umat. Meski beliau tidak mendirikan pondok pesantren seperti banyak ulama di tanah Jawa, peran beliau dalam dunia pendidikan dan dakwah sangat luas dan mendalam.

Keputusan untuk tidak mendirikan pesantren bukan tanpa alasan. Selain karena beliau merupakan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Departemen Agama Kabupaten Bima, beliau juga aktif mengajar di berbagai lembaga pendidikan Islam seperti PGA (Pendidikan Guru Agama), perwakilan kampus IAIN Sunan Ampel Surabaya di Bima, serta sejumlah madrasah lainnya. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) di beberapa kecamatan, antara lain di Kecamatan Wawo, Kecamatan Wera, dan Kecamatan Sape.

TGH. Muhammad M. Amin, BA dikenal luas sebagai “gurunya para guru”. Julukan ini bukan sekadar penghormatan, melainkan pengakuan atas peran besar beliau dalam mencetak kader-kader ulama dan guru agama. Aktivitas mengajar beliau berlangsung di mana saja — rumah, kantor, masjid, dan tempat-tempat lain yang memungkinkan untuk proses belajar-mengajar. Meskipun tidak pernah belajar di Timur Tengah, beliau memiliki penguasaan bahasa Arab yang sangat baik. Oleh para gurunya, beliau diberi amanah untuk menjaga dan mengajarkan kitab-kitab kuning klasik, dan warisan ini kini dilanjutkan oleh putranya, Dr. Abdul Munir, yang pernah menjabat sebagai Ketua Program Studi Bahasa Arab di Universitas Muhammadiyah Bima, serta pernah mengajar beberapa Fakultas di UIN Alauddin Makassar.

Dalam menyampaikan dakwah, beliau dikenal sebagai pribadi yang tegas, lantang, dan tidak kompromi terhadap kemaksiatan. Suara beliau menggetarkan, bukan karena kerasnya nada, tapi karena kuatnya isi dan keberanian dalam menyuarakan kebenaran. Ia tidak segan mengingatkan umat dan pemimpin jika melihat hal-hal yang menyimpang dari nilai-nilai Islam, terutama yang berkaitan dengan kemaslahatan umum.

Setelah kembali menetap di tanah kelahirannya, Sape, beliau dipercaya untuk memimpin Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Sape, jabatan yang beliau emban dengan penuh dedikasi hingga menjelang akhir hayatnya. Di tengah kesibukannya, beliau tetap aktif mengajar dan membimbing umat, tanpa pamrih dan tanpa membedakan latar belakang sosial murid-muridnya.

TGH. Muhammad M. Amin, BA dikaruniai delapan orang anak, yang juga menapaki jalan keilmuan dan pengabdian. Di antara mereka adalah Prof. Mahfud Nurnajamuddin, yang pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, dan Dr. Abdul Munir, dosen dan akademisi yang melanjutkan tradisi keilmuan sang ayah.

Banyak kisah yang mengiringi kehidupan beliau dan diyakini masyarakat sebagai bentuk karomah atau keistimewaan dari Allah. Salah satunya adalah kemampuannya dalam "menunda" turunnya hujan saat beliau bepergian tanpa membawa pelindung seperti jas hujan atau payung. Kejadian ini bukan sekali dua kali, melainkan telah berulang kali terjadi, dan menjadi pembicaraan masyarakat sebagai tanda keberkahan dan kedekatan beliau kepada Sang Pencipta.

Tuan Guru H. Muhammad M. Amin, BA wafat di Sape pada tanggal 3 November 2016. Kepergiannya menyisakan duka mendalam bagi masyarakat Bima, terutama para murid dan pengagumnya. Namun, warisan nilai, ilmu, dan keteladanan beliau terus hidup dan tumbuh dalam jiwa generasi setelahnya.


30 Juni, 2025

🛣️ RUTE PERJALANAN DARAT: SAPE – JAKARTA

Total Jarak Tempuh: ±1.600–1.700 km
Estimasi Waktu: ±3–4 hari perjalanan (tergantung moda transportasi & waktu istirahat)
Transportasi: Mobil pribadi / Bus antarpulau / Travel darat

Rute Perjalanan Darat dari Sape (Bima) ke Jakarta

🗺️ Detail Rute:

  1. Sape – Bima Kota
    🚗 Jarak: ±50 km | Waktu: ±1 jam
    ➡ Lewati jalan utama lintas Sape–Bima.

  2. Bima – Dompu – Sumbawa Besar – Pelabuhan Poto Tano
    🚗 Jarak: ±450 km | Waktu: ±10–12 jam
    ➡ Melintasi Pulau Sumbawa secara memanjang ke arah barat.

  3. Penyeberangan Poto Tano – Pelabuhan Kayangan (Lombok Timur)
    ⛴️ Naik Feri | Durasi: ±1.5 jam
    ➡ Jadwal kapal biasanya 24 jam, tapi tergantung cuaca.

  4. Lombok Timur – Mataram – Pelabuhan Lembar (Lombok Barat)
    🚗 Jarak: ±100 km | Waktu: ±2–3 jam
    ➡ Menuju pelabuhan untuk menyeberang ke Bali.

  5. Penyeberangan Lembar (Lombok) – Padangbai (Bali)
    ⛴️ Feri | Durasi: ±4–5 jam

  6. Padangbai – Denpasar – Gilimanuk (Bali Barat)
    🚗 Jarak: ±130–150 km | Waktu: ±4–5 jam
    ➡ Melintasi Bali dari timur ke barat.

  7. Penyeberangan Gilimanuk – Ketapang (Banyuwangi, Jawa Timur)
    ⛴️ Feri | Durasi: ±1 jam

  8. Ketapang – Banyuwangi – Surabaya – Semarang – Cirebon – Jakarta
    🚗 Jarak: ±1.000 km | Waktu: ±20–24 jam
    ➡ Melewati jalur pantura (jalan nasional), atau bisa ambil tol Trans Jawa jika dari Surabaya.

🛏️ Tips Perjalanan:

  • Pastikan kondisi kendaraan prima.

  • Siapkan uang tunai secukupnya untuk tol, BBM, dan makan.

  • Wajib bawa KTP, SIM, STNK, dan dokumen kendaraan.

  • Istirahat secara berkala di SPBU, masjid, atau rest area.

  • Bisa transit atau bermalam di kota besar seperti Sumbawa Besar, Mataram, atau Surabaya.

🚍 Alternatif Transportasi Umum:

  • Bus Antarkota-Antarpulau (AKAP): Ada layanan dari Bima/Mataram ke Jakarta.

  • Travel Kombinasi Darat-Laut: Agen-agen tertentu menyediakan rute kombinasi.

  • Bisa juga kombinasi: bus + kapal + kereta api (dari Banyuwangi ke Jakarta)


02 Juni, 2025

Pelepasan Siswa Kelas VI MIN 2 Bima

Bima – Senin, 2 Juni 2025 

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Bima menggelar acara pelepasan siswa kelas VI tahun pelajaran 2024/2025 dengan penuh khidmat dan kemeriahan. Acara yang berlangsung di halaman madrasah tersebut dihadiri oleh para orang tua siswa, tokoh masyarakat, serta tamu undangan dari pemerintah dan Kementerian Agama. 


Acara dibuka dengan pra-acara yang menampilkan tarian daerah dan lantunan sholawat yang dibawakan oleh siswa-siswi MIN 2 Bima. Nuansa religius dan budaya begitu kental terasa sejak awal kegiatan. 


Selanjutnya, pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan sari tilawah oleh dua siswa berbakat, Muhammad Rijal dan Bella Pertiwi, mengawali prosesi utama acara. Suasana menjadi semakin khidmat saat seluruh hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya, Himne Madrasah, dan lagu perpisahan “Selamat Tinggal Guru dan Kawan-Kawan”. 


Doa pelepasan dibawakan dengan penuh haru oleh Abdul Munir, S.Pd.I, yang juga merupakan tokoh pendidikan di Kecamatan Lambu. Kepala MIN 2 Bima, Juraidin, S.Pd.I., dalam pengantar sambutannya menyampaikan rasa bangga atas capaian dan perjuangan siswa-siswinya, serta mengapresiasi kerja sama semua pihak yang mendukung keberhasilan proses belajar mengajar di madrasah. 


Turut memberikan sambutan, Camat Lambu Muaidin, S.Pd., yang memberikan motivasi kepada para siswa untuk terus melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.


 Sambutan juga disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bima, H. Muhammad Safii, S.Pd., yang menyampaikan dukungan penuh terhadap penguatan pendidikan madrasah serta menyerahkan penghargaan khusus kepada siswa yang tampil membawakan pidato dua bahasa (Arab-Inggris) dengan sangat membanggakan. 



Acara dilanjutkan dengan prosesi penyematan kepada 10 siswa terbaik sebagai bentuk apresiasi atas prestasi akademik dan non-akademik mereka. Kesan dan pesan dari orang tua siswa disampaikan oleh Mutraman, S.Ag., yang mengungkapkan rasa terima kasih kepada para guru dan pihak madrasah atas bimbingan dan perhatian selama enam tahun. 


Salah satu momen yang paling mengesankan adalah penampilan pidato dua bahasa oleh perwakilan siswa kelas VI MIN 2 Bima, yang mendapat sambutan meriah dari para hadirin. Selain itu, uji Tazmi’ Juz 1, 2, dan 30 oleh siswa kelas I, II, dan III turut mewarnai acara, menunjukkan keseriusan madrasah dalam penguatan literasi Al-Qur’an sejak dini. 


Sebagai penutup, siswa Nabil Fikri dari kelas VI menyampaikan ucapan terima kasih mewakili seluruh siswa kepada para guru dan orang tua yang telah menjadi bagian penting dari perjalanan pendidikan mereka. 

Acara pelepasan siswa MIN 2 Bima tahun ini tak hanya menjadi ajang perpisahan, tetapi juga momen apresiasi dan penguatan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang menjadi karakter madrasah unggul. 

Galery: untuk Video ada di canal YouTube: DK-Dorokabuju TV














20 Mei, 2025


Lambu, Bima –
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Bima menyalurkan dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) sebesar Rp210.000.000 kepada delapan asnaf yang berhak menerima, dalam rangkaian kegiatan peluncuran Program “Selasa Menyapa” yang berlangsung di Desa Rato, Kecamatan Lambu, pada hari Selasa (tanggal kegiatan).

Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Bima, Ady Mahyudi, didampingi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bima, di hadapan masyarakat, tokoh agama, dan jajaran pemerintah daerah yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya, Bupati Bima menyampaikan apresiasi kepada BAZNAS Kabupaten Bima atas komitmennya dalam membantu masyarakat melalui pengelolaan zakat yang transparan dan tepat sasaran.

“Penyaluran dana ZIS ini adalah bentuk kehadiran negara dan umat Islam dalam membantu saudara-saudara kita yang berhak menerima. Semoga membawa keberkahan bagi semua pihak,” ujar Bupati.

Ketua BAZNAS Kabupaten Bima, dalam laporannya, menyebutkan bahwa dana sebesar 210 juta tersebut disalurkan kepada penerima dari delapan kategori asnaf, yakni: fakir, miskin, amil, mu’allaf, gharim, fi sabilillah, ibnu sabil, dan riqab.

Program “Selasa Menyapa” sendiri merupakan inisiatif Pemkab Bima untuk mendekatkan layanan pemerintahan dan sosial kemasyarakatan kepada warga desa secara langsung. Kegiatan ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, lembaga zakat, dan masyarakat.

Acara berlangsung dengan khidmat dan penuh antusiasme masyarakat setempat, yang menyambut baik penyaluran bantuan serta kehadiran langsung pimpinan daerah.

Galeri :



























12 Mei, 2025





Bima, 12 Mei 2025 — Kolam Renang Madapangga yang terletak di Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, kembali ramai dikunjungi wisatawan lokal sejak akhir pekan lalu. Terkenal dengan kesejukan airnya yang berasal langsung dari mata air pegunungan, kolam renang ini menjadi salah satu destinasi favorit untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. 

 Selain menawarkan suasana alami yang asri dan rindang, Kolam Renang Madapangga juga memiliki fasilitas yang cukup memadai, seperti tempat bilas, gazebo untuk bersantai, hingga area bermain anak-anak. Para pengunjung tidak hanya menikmati kesegaran air kolam, tetapi juga dimanjakan oleh pemandangan alam sekitar yang hijau dan menenangkan.

 Salah seorang pengunjung, Ibu Rina dari Kecamatan Woha, mengungkapkan kepuasannya setelah berkunjung ke lokasi tersebut. "Airnya sangat segar dan jernih, cocok untuk relaksasi. Tempat ini cocok dikunjungi bersama keluarga, apalagi anak-anak sangat senang bermain air di sini," ujarnya.
 Pihak pengelola kolam renang juga terus berupaya menjaga kebersihan dan kenyamanan tempat. Mereka berharap agar pengunjung ikut menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan demi kelestarian wisata alam tersebut.

 Kolam Renang Madapangga buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WITA, dengan harga tiket masuk yang terjangkau untuk semua kalangan. Bagi Anda yang sedang mencari tempat berlibur yang dekat, alami, dan menyegarkan, destinasi ini bisa menjadi pilihan menarik.

Popular

Popular Posts

Blog Archive