المذكر والمؤنث
Mudzakkar dan Mu’annats
Isim atau kata benda bila ditinjau dari segi jenisnya, terbagi kepada dua bahagian; yaitu:
1. Isim mudzakkar, yaitu isim yang cocok untuk ditunjuk dengan menggunakan kata penunjuk هذا, seperti:
أ- هذا رجل
ب- هذا طالب
ت- هذا بيت
ث- هذا كرسي
ج- هذا مدرس
2. Isim mu’anats, yaitu isim yang cocok untuk ditunjuk dengan menggunakan kata هذه, seperti:
أ- هذه امرأة
ب- هذه دار
ت- هذه نافذة
ث- هذه تلميذة
ج- هذه ناقة
Setiap dari mudzakkar dan mu’annats dibagi lagi masing-masing kepada haqiqiy dan majaziy. Mudzakkar haqiqiy menurut ulama ahli tata bahasa Arab adalah setiap isim yang memiliki lawan jenis berupa mu’annats, seperti:
أ- رجل
ب- بعير
ت- بقر
ث- ديك
Sementara yang termasuk kategori mudzakkar majaziy adalah isim yang tidak memiliki jenis kelamin perempuan, seperti:
أ- كتاب
ب- كرسي
ت- مكتب
ث- قلم
ج- سرير
Adapun yang dimaksud dengan mu’annats haqiqiy, adalah setiap isim yang menunjukkan kepada jenis kelamin perempuan dari jenis manusia, atau betina dari jenis hewan, seperti:
أ- امرأة
ب- ناقة
ت- بقرة
ث- دجاجة
ج- حصان
Sedangkan mu’annats majaziy adalah setiap isim yang tidak menunjukkan jenis kelamin perempuan/betina, baik menyangkut manusia, hewan, maupun benda mati lainnya, atau sesuatu yang dibendakan.Contoh:
أ- شمس
ب- خيمة
ت- سبورة
ث- خزانة
ج- نافذة
Jenis kelamin mu’annats terbagi kepada tiga bahagian; yaitu: mu’annats dari segi lafal, mu’annats dari segi makna, dan mu’annats dari segi lafal dan makna sekaligus. Adapun yang termasuk dalam jenis mu’annats lafzhiy, adalah isim yang diikuti oleh atau memiliki tanda ta’nits (mu’annats), baik isim itu menunjukkan kepada mu’annats sungguhan seperti فاطمة, عائشة, خديجة, dan بريرة, maupun menunjukkan kepada mudzakkar, seperti:
طلحة،حمزة، عكاشة، و عكريمة.
Sementara mu’annats dari segi makna, adalah isim yang menunjukkan kepada mu’annats, tetapi tidak diikuti oleh tanda ta’nits, atau ta’ yang menunjukkan kepada mu’annats, seperti:
أ- هند
ب- زينب
ت- دار
ث- مريم
Sedangkan mu’annats dari segi lafal dan makna sekaligus, adalah isim yang menunjukkan pada tokoh perempuan, dan padanya terdapat tenda mu’annats, seperti:
أ- خديجة
ب- ليلى
ت- عاشوراء
Tanda yang menunjukkan bahwa suatu isim itu diyatakan sebagai isim mu’annats ada tiga, yaitu: 1. Ta’ marbuthah, seperti:
أ- ضاربة
ب- قارءة
ت- قارءة
ث- خديجة
ج- حليمة
2. Alif maqshurah, seperti:
أ- سلمى
ب- سلوى
ت- بردى
ث- بهمى
ج- حبارى
3. Alif mamdudah, seperti:
أ- حسناء
ب- خنسفاء
ت- سهَّمى
ث- قرفصاء
ج- نافقاء
Isim shifat dapat di-mu’annats-kan dengan cara menambahkan ta’ marbuthah pada akhirnya, seperti:
عالم menjadi عالمة
فاهم menjadi فاهمة
قارئ menjadi قارئة
ناجح menjadi ناجحة
حاضر menjadi حاضرة
عامل menjadi عاملة
جالس menjadi جالسة
جائع menjadi جائعة
كاتب menjadi كاتبة
صالح menjadi صالحة
كافر menjadi كافرة
Kecuali jika isim itu setimbang dengan فعلان, maka ia di-mu’annats-kan dengan wazan فعلى, seperti: سكران menjadi سكرى, dan shifat musyabbahah dengan wazan أفعلَ di-mu’annats-kan dengan wazan فعلاء, seperti أحمر menjadi حمراء, dan أفعل التفضيل di-mu’annats-kan dengan wazan فعلى, seperti: أكبر menjadi كبرى.
Baca Selengkapnya dalam versi PDF.
شكرا
BalasHapus