![]() |
Menjaga Amanah dan Tanggung Jawab |
Amanah dan tanggung jawab merupakan dua konsep penting dalam ajaran Islam yang menjadi dasar dalam membangun kepribadian Muslim yang berintegritas. Keduanya tidak hanya menyangkut hubungan antara manusia dengan sesama, tetapi juga mencerminkan hubungan antara manusia dengan Allah ﷻ. Islam meletakkan nilai-nilai amanah dan tanggung jawab sebagai fondasi moral yang kuat untuk menciptakan kehidupan individu dan sosial yang adil, jujur, dan teratur.
1. Pengertian Amanah dan Tanggung Jawab dalam Islam
Amanah (الأمانة) secara bahasa berarti kepercayaan atau sesuatu
yang dititipkan kepada seseorang untuk dijaga. Secara istilah, amanah mencakup
segala bentuk tanggung jawab yang harus ditunaikan dengan penuh kejujuran dan
keadilan, baik dalam bentuk materi, jabatan, maupun tugas moral dan spiritual.
Tanggung jawab adalah kewajiban untuk memikul dan menunaikan
sesuatu dengan penuh kesadaran, kesungguhan, dan konsekuensi atas hasilnya.
Allah ﷻ berfirman:
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ
إِلَىٰ أَهْلِهَا
“Sesungguhnya
Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya...”
(QS. An-Nisā’ [4]: 58)
Ayat ini menegaskan bahwa amanah adalah
perintah Allah dan wajib ditunaikan.
2. Amanah sebagai Ukuran
Keimanan
Rasulullah ﷺ menjadikan amanah sebagai salah satu ciri
keimanan dan tolok ukur kejujuran seorang Muslim. Dalam hadis disebutkan:
لَا إِيمَانَ لِمَنْ لَا أَمَانَةَ لَهُ، وَلَا دِينَ لِمَنْ
لَا عَهْدَ لَهُ
“Tidak
ada iman bagi orang yang tidak memiliki amanah, dan tidak ada agama bagi orang
yang tidak bisa memegang janji.”
(HR. Ahmad, no. 12575; Hasan)
Ini menunjukkan bahwa amanah tidak bisa
dipisahkan dari identitas keislaman seseorang. Seorang Muslim yang sejati tidak
akan mengkhianati amanah dalam bentuk apapun.
3. Ragam Amanah dan Tanggung
Jawab
Amanah dalam Islam tidak terbatas pada harta
benda, tetapi mencakup:
·
Amanah pribadi: Menjaga tubuh, waktu, dan potensi sebagai
anugerah Allah.
·
Amanah sosial: Menjalankan tugas di masyarakat, jabatan
publik, dan tanggung jawab pekerjaan.
·
Amanah spiritual: Menjaga salat, puasa, zakat, dan hubungan
dengan Allah.
·
Amanah keluarga: Mendidik anak, memimpin rumah tangga dengan
baik.
·
Amanah ilmu dan informasi: Tidak
menyebarkan hoaks atau menyalahgunakan pengetahuan.
4. Konsekuensi Mengabaikan Amanah
Mengabaikan amanah termasuk ciri orang munafik,
sebagaimana sabda Nabi ﷺ:
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ: ... وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
“Tanda
orang munafik ada tiga: ... dan jika diberi amanah, dia berkhianat.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Ketidakjujuran dan pengkhianatan terhadap
amanah berdampak buruk pada diri sendiri dan masyarakat, seperti runtuhnya
kepercayaan, rusaknya institusi, dan terciptanya ketidakadilan.
Menjaga
amanah dan tanggung jawab merupakan prinsip utama dalam Islam yang mencerminkan
integritas, kejujuran, dan kedewasaan iman seseorang. Dalam konteks sosial dan
profesional, nilai ini menjadi fondasi dalam membangun masyarakat yang adil,
damai, dan saling percaya. Setiap Muslim wajib menyadari bahwa amanah bukan
hanya beban duniawi, melainkan amanah ilahi yang akan dipertanggungjawabkan di
hadapan Allah ﷻ pada hari kiamat.
Daftar Pustaka
1.
Al-Qur'an al-Karim
2.
Muslim, Imam. Sahih
Muslim.
3.
Ahmad bin Hanbal. Musnad
Ahmad, No. 12575.
4.
Al-Ghazālī, Abū Ḥāmid. Iḥyā’
‘Ulūm al-Dīn, Beirut: Dar al-Fikr.
5.
Qaradhawi, Yusuf. Akhlak
Muslim, Maktabah Wahbah, 2001.
6.
Syekh Abdurrahman As-Sa'di. Tafsir As-Sa'di.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan titip komentar anda..