Mendidik Anak Cinta Al-Qur’an: Warisan Terindah Sepanjang Zaman
Al-Qur’an adalah kalamullah,
petunjuk hidup umat manusia. Mencintai Al-Qur’an bukan hanya berarti
membacanya, tetapi juga menjadikannya sebagai pedoman dalam kehidupan. Salah
satu tanggung jawab terbesar orang tua Muslim adalah menanamkan kecintaan terhadap
Al-Qur’an kepada anak-anak mereka sejak dini. Karena anak yang tumbuh bersama
Al-Qur’an akan menjadi pribadi yang kokoh iman dan mulia akhlaknya.
Mengapa
Harus Mendidik Anak Cinta Al-Qur’an?
- Al-Qur’an sebagai Jalan Hidup
ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى
لِّلْمُتَّقِينَ
“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada
keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”
(QS. Al-Baqarah: 2)
Al-Qur’an
adalah petunjuk. Menjadikannya sebagai sumber ilmu sejak kecil akan membentuk
anak tumbuh dengan nilai-nilai tauhid, akhlak mulia, dan semangat ibadah.
- Pahala Jariyah yang Terus Mengalir
Seorang
anak yang mencintai Al-Qur’an akan membaca, menghafal, mengajarkan, dan
mengamalkannya. Ini menjadi pahala abadi bagi orang tuanya.
Rasulullah
ﷺ
bersabda:
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا
مِنْ ثَلاَثَةٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ
صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika anak Adam meninggal,
terputuslah semua amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat,
dan anak shalih yang mendoakannya.”
(HR. Muslim)
Langkah-Langkah
Mendidik Anak Cinta Al-Qur’an
1.
Mulai Sejak Dini
Kenalkan Al-Qur’an sejak anak masih
kecil, bahkan sejak dalam kandungan dengan memperdengarkan ayat-ayat suci. Anak
yang terbiasa mendengar bacaan Al-Qur’an akan tumbuh dengan cinta terhadapnya.
2.
Jadilah Teladan
Anak-anak meniru orang tuanya. Maka
orang tua harus rutin membaca, menghafal, dan merenungkan Al-Qur’an. Sikap
hormat terhadap mushaf, membaca dengan tartil, dan menangis saat membaca
ayat-ayat tertentu adalah pelajaran hidup yang sangat berharga.
3.
Ciptakan Lingkungan Qur’ani
Pasang murotal di rumah, tempelkan
ayat-ayat pilihan di dinding, masukkan anak ke taman pendidikan Al-Qur’an (TPA)
atau lembaga tahfidz, dan batasi pengaruh media yang menjauhkan dari
nilai-nilai Islam.
4.
Gunakan Metode yang Menyenangkan
Gunakan lagu-lagu islami,
kisah-kisah nabi, dan permainan edukatif untuk mengajarkan Al-Qur’an. Jangan
terlalu memaksa apalagi dengan kekerasan, karena cinta tumbuh dari kasih
sayang dan keteladanan, bukan paksaan.
5.
Berikan Penghargaan atas Usaha Anak
Pujian, hadiah, atau sekadar pelukan
akan memotivasi anak untuk terus mencintai Al-Qur’an. Jangan menuntut hafalan
sempurna, tetapi hargai proses dan semangat anak.
Buah
dari Anak yang Cinta Al-Qur’an
1)
Hatinya
tenang, tidak mudah gelisah atau tersesat oleh pengaruh zaman.
2)
Akhlaknya
terjaga karena terbiasa dengan nilai-nilai Qur’ani.
3)
Kelak
di akhirat, ia akan memakaikan mahkota cahaya untuk orang tuanya.
يُقَالُ
لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ: اقْرَأْ وَارْقَ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي
الدُّنْيَا، فَإِنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا
"Akan dikatakan kepada
penghafal Al-Qur’an: Bacalah dan naiklah (ke surga), dan tartillah sebagaimana
kamu tartil di dunia. Sesungguhnya kedudukanmu tergantung pada ayat terakhir
yang kamu baca."
(HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Mewariskan harta bisa habis. Tapi mewariskan
cinta Al-Qur’an kepada anak adalah investasi abadi. Mari jadikan rumah kita
sebagai rumah yang hidup dengan lantunan ayat-ayat Allah. Mari didik anak-anak
kita menjadi generasi yang dekat, cinta, dan hidup bersama Al-Qur’an.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan titip komentar anda..