30 Juli, 2025

Mendidik Anak Cinta Al-Qur’an: Warisan Terindah Sepanjang Zaman

Al-Qur’an adalah kalamullah, petunjuk hidup umat manusia. Mencintai Al-Qur’an bukan hanya berarti membacanya, tetapi juga menjadikannya sebagai pedoman dalam kehidupan. Salah satu tanggung jawab terbesar orang tua Muslim adalah menanamkan kecintaan terhadap Al-Qur’an kepada anak-anak mereka sejak dini. Karena anak yang tumbuh bersama Al-Qur’an akan menjadi pribadi yang kokoh iman dan mulia akhlaknya.

Mengapa Harus Mendidik Anak Cinta Al-Qur’an?

  1. Al-Qur’an sebagai Jalan Hidup

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”
(QS. Al-Baqarah: 2)

Al-Qur’an adalah petunjuk. Menjadikannya sebagai sumber ilmu sejak kecil akan membentuk anak tumbuh dengan nilai-nilai tauhid, akhlak mulia, dan semangat ibadah.

  1. Pahala Jariyah yang Terus Mengalir

Seorang anak yang mencintai Al-Qur’an akan membaca, menghafal, mengajarkan, dan mengamalkannya. Ini menjadi pahala abadi bagi orang tuanya.

Rasulullah bersabda:

إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلاَثَةٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika anak Adam meninggal, terputuslah semua amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.”
(HR. Muslim)

 

Langkah-Langkah Mendidik Anak Cinta Al-Qur’an

1. Mulai Sejak Dini

Kenalkan Al-Qur’an sejak anak masih kecil, bahkan sejak dalam kandungan dengan memperdengarkan ayat-ayat suci. Anak yang terbiasa mendengar bacaan Al-Qur’an akan tumbuh dengan cinta terhadapnya.

2. Jadilah Teladan

Anak-anak meniru orang tuanya. Maka orang tua harus rutin membaca, menghafal, dan merenungkan Al-Qur’an. Sikap hormat terhadap mushaf, membaca dengan tartil, dan menangis saat membaca ayat-ayat tertentu adalah pelajaran hidup yang sangat berharga.

3. Ciptakan Lingkungan Qur’ani

Pasang murotal di rumah, tempelkan ayat-ayat pilihan di dinding, masukkan anak ke taman pendidikan Al-Qur’an (TPA) atau lembaga tahfidz, dan batasi pengaruh media yang menjauhkan dari nilai-nilai Islam.

4. Gunakan Metode yang Menyenangkan

Gunakan lagu-lagu islami, kisah-kisah nabi, dan permainan edukatif untuk mengajarkan Al-Qur’an. Jangan terlalu memaksa apalagi dengan kekerasan, karena cinta tumbuh dari kasih sayang dan keteladanan, bukan paksaan.

5. Berikan Penghargaan atas Usaha Anak

Pujian, hadiah, atau sekadar pelukan akan memotivasi anak untuk terus mencintai Al-Qur’an. Jangan menuntut hafalan sempurna, tetapi hargai proses dan semangat anak.

 

Buah dari Anak yang Cinta Al-Qur’an

1)       Hatinya tenang, tidak mudah gelisah atau tersesat oleh pengaruh zaman.

2)       Akhlaknya terjaga karena terbiasa dengan nilai-nilai Qur’ani.

3)       Kelak di akhirat, ia akan memakaikan mahkota cahaya untuk orang tuanya.

يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ: اقْرَأْ وَارْقَ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا، فَإِنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا
"Akan dikatakan kepada penghafal Al-Qur’an: Bacalah dan naiklah (ke surga), dan tartillah sebagaimana kamu tartil di dunia. Sesungguhnya kedudukanmu tergantung pada ayat terakhir yang kamu baca."
(HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

 

Mewariskan harta bisa habis. Tapi mewariskan cinta Al-Qur’an kepada anak adalah investasi abadi. Mari jadikan rumah kita sebagai rumah yang hidup dengan lantunan ayat-ayat Allah. Mari didik anak-anak kita menjadi generasi yang dekat, cinta, dan hidup bersama Al-Qur’an.

 



0 komentar:

Posting Komentar

Silakan titip komentar anda..

Popular

Popular Posts

Blog Archive