21 Juli, 2025

Menebar Salam dan Kasih Sayang

Islam adalah agama yang menebarkan rahmat dan kasih sayang ke seluruh penjuru alam, sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah :

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ

“Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.”
(QS. Al-Anbiyā’: 107)

Salah satu bentuk nyata rahmat itu adalah anjuran untuk menebarkan salam dan kasih sayang antar sesama. Ucapan salam bukan sekadar sapaan, tetapi juga doa dan pernyataan damai. Dalam kehidupan sosial, salam dan kasih sayang memiliki peran strategis dalam mempererat ukhuwah, menciptakan kedamaian, dan membangun masyarakat Islami yang harmonis.

1. Konsep Salam dalam Islam

Kata "salam" berasal dari akar kata سَلِمَ yang berarti selamat atau damai. Salam dalam konteks Islam memiliki makna luas yang mencakup doa keselamatan, simbol perdamaian, dan bentuk kasih sayang.

Nabi Muhammad bersabda:

أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ

“Sebarkanlah salam di antara kalian.”
(HR. Muslim, no. 54)

Ucapan salam seperti “Assalāmu ‘alaikum” bukan hanya tradisi, tetapi ibadah sosial yang bernilai tinggi, karena menciptakan rasa aman dan keakraban.

2. Menebar Kasih Sayang sebagai Ciri Keimanan

Kasih sayang atau rahmah adalah inti dari ajaran Islam. Rasulullah bersabda:

لَا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا... أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ

“Kalian tidak akan masuk surga hingga beriman, dan kalian tidak akan beriman hingga saling mencintai... Sebarkanlah salam di antara kalian.”
(HR. Muslim, no. 54)

Kasih sayang menjadi cermin keimanan. Tanpa kasih sayang, keimanan seseorang tidak akan sempurna, dan masyarakat pun akan kehilangan rasa aman dan damai.

3. Dampak Sosial Menebar Salam dan Kasih Sayang

ـ           Meningkatkan Solidaritas Sosial: Salam dan kasih sayang memperkuat hubungan sosial, menumbuhkan empati, dan mengikis individualisme.

ـ           Menjadi Alat Dakwah: Masyarakat non-Muslim bisa melihat akhlak Islam melalui keramahan dan salam yang tulus dari Muslim.

ـ           Menghindari Permusuhan dan Prasangka: Ucapan salam memupus ketegangan, membuka komunikasi, dan mempererat tali silaturahmi.

4. Teladan Rasulullah

Rasulullah dikenal sebagai sosok yang paling banyak memberi salam, bahkan kepada anak-anak dan orang miskin. Beliau juga menganjurkan agar umat Islam saling menyebarkan salam sebagai tanda cinta dan persaudaraan sejati.

Salam dan kasih sayang adalah pilar penting dalam membentuk masyarakat Islam yang damai, ramah, dan penuh cinta. Islam tidak hanya mengatur hubungan antara manusia dan Tuhan, tetapi juga menekankan pentingnya akhlak sosial yang tercermin dalam kebiasaan menebar salam dan kasih sayang. Masyarakat yang rajin menyebarkan salam akan menjadi masyarakat yang penuh cinta, damai, dan diberkahi oleh Allah.

Daftar Pustaka

1.      Al-Qur'an al-Karim

2.      Muslim, Imam. Shahih Muslim. No. 54

3.      Abu Dawud, Imam. Sunan Abu Dawud. Hadis rahmah

4.      Al-Ghazālī, Abu Hamid. Iḥyā’ ‘Ulūm al-Dīn. Beirut: Dar al-Fikr, 1998.

5.      Qardhawi, Yusuf. Min Huda al-Islām. Beirut: Maktabah Wahbah, 2000.

6.      Nawawi, Imam. Riyāḍ al-Ṣāliḥīn. Bab Salam dan Kasih Sayang

 


0 komentar:

Posting Komentar

Silakan titip komentar anda..

Popular

Popular Posts

Blog Archive