![]() |
Menebar Salam dan Kasih Sayang |
Islam adalah agama yang menebarkan rahmat dan kasih sayang ke seluruh penjuru alam, sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah ﷻ:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
“Dan
tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan sebagai rahmat bagi seluruh
alam.”
(QS. Al-Anbiyā’: 107)
Salah satu bentuk nyata rahmat itu adalah
anjuran untuk menebarkan salam dan kasih sayang antar sesama. Ucapan salam
bukan sekadar sapaan, tetapi juga doa dan pernyataan damai. Dalam kehidupan
sosial, salam dan kasih sayang memiliki peran strategis dalam mempererat
ukhuwah, menciptakan kedamaian, dan membangun masyarakat Islami yang harmonis.
1. Konsep
Salam dalam Islam
Kata "salam" berasal dari akar kata سَلِمَ yang
berarti selamat atau damai. Salam dalam konteks Islam memiliki makna luas yang
mencakup doa keselamatan, simbol perdamaian, dan bentuk kasih sayang.
Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ
“Sebarkanlah
salam di antara kalian.”
(HR. Muslim, no. 54)
Ucapan salam seperti “Assalāmu
‘alaikum” bukan hanya tradisi, tetapi ibadah sosial yang bernilai
tinggi, karena menciptakan rasa aman dan keakraban.
2. Menebar
Kasih Sayang sebagai Ciri Keimanan
Kasih sayang atau rahmah
adalah inti dari ajaran Islam. Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلَا
تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا... أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ
“Kalian
tidak akan masuk surga hingga beriman, dan kalian tidak akan beriman hingga
saling mencintai... Sebarkanlah salam di antara kalian.”
(HR. Muslim, no. 54)
Kasih sayang menjadi cermin keimanan. Tanpa
kasih sayang, keimanan seseorang tidak akan sempurna, dan masyarakat pun akan
kehilangan rasa aman dan damai.
3. Dampak
Sosial Menebar Salam dan Kasih Sayang
ـ
Meningkatkan Solidaritas Sosial: Salam
dan kasih sayang memperkuat hubungan sosial, menumbuhkan empati, dan mengikis
individualisme.
ـ
Menjadi Alat Dakwah: Masyarakat non-Muslim bisa melihat akhlak
Islam melalui keramahan dan salam yang tulus dari Muslim.
ـ
Menghindari Permusuhan dan Prasangka: Ucapan
salam memupus ketegangan, membuka komunikasi, dan mempererat tali silaturahmi.
4. Teladan
Rasulullah ﷺ
Rasulullah dikenal sebagai sosok yang paling
banyak memberi salam, bahkan kepada anak-anak dan orang miskin. Beliau juga
menganjurkan agar umat Islam saling menyebarkan salam sebagai tanda cinta dan
persaudaraan sejati.
Salam
dan kasih sayang adalah pilar penting dalam membentuk masyarakat Islam yang
damai, ramah, dan penuh cinta. Islam tidak hanya mengatur hubungan antara
manusia dan Tuhan, tetapi juga menekankan pentingnya akhlak sosial yang
tercermin dalam kebiasaan menebar salam dan kasih sayang. Masyarakat yang rajin
menyebarkan salam akan menjadi masyarakat yang penuh cinta, damai, dan
diberkahi oleh Allah.
Daftar Pustaka
1.
Al-Qur'an al-Karim
2.
Muslim, Imam. Shahih
Muslim. No. 54
3.
Abu Dawud, Imam. Sunan
Abu Dawud. Hadis rahmah
4.
Al-Ghazālī, Abu Hamid. Iḥyā’
‘Ulūm al-Dīn. Beirut: Dar al-Fikr, 1998.
5.
Qardhawi, Yusuf. Min Huda
al-Islām. Beirut: Maktabah Wahbah, 2000.
6.
Nawawi, Imam. Riyāḍ
al-Ṣāliḥīn. Bab Salam dan Kasih Sayang
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan titip komentar anda..