20 Juli, 2025

Adab Berinteraksi dengan Pasangan

Islam sebagai agama yang sempurna tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah, tetapi juga mengatur hubungan antarmanusia, termasuk hubungan antara suami dan istri. Hubungan ini tidak semata-mata kontrak fisik atau sosial, melainkan merupakan ikatan suci yang diikat dengan akad nikah dan dilandasi kasih sayang serta tanggung jawab.

Dalam Al-Qur’an, Allah menyebutkan bahwa pasangan suami istri adalah pakaian satu sama lain. Artinya, mereka saling melindungi, menutup kekurangan, dan menjadi pelengkap.

هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ
"Mereka (istri-istrimu) adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka."
(QS. Al-Baqarah: 187)

1. Niatkan Hubungan karena Allah

Adab yang pertama dan paling utama adalah meniatkan semua interaksi dalam rumah tangga karena Allah. Tujuannya bukan sekadar untuk memenuhi kebutuhan duniawi, tetapi sebagai sarana untuk mendapatkan ridha Allah.

“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya…”
(HR. Bukhari dan Muslim)

2. Saling Menghargai dan Menghormati

Suami istri harus menjaga lisan dan sikap, tidak saling merendahkan atau menyakiti. Rasulullah bersabda:

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya, dan aku adalah yang paling baik kepada keluargaku.”
(HR. Tirmidzi)

Suami bukan pemimpin yang otoriter, dan istri bukan bawahan yang direndahkan. Keduanya adalah mitra dalam ibadah dan kehidupan.

3. Sabar dan Saling Memaafkan

Konflik dalam rumah tangga adalah hal yang wajar. Namun, adab dalam Islam mengajarkan untuk menahan amarah, bersabar, dan meminta serta memberi maaf.

وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
"…Orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan."
(QS. Ali 'Imran: 134)

4. Menjaga Rahasia Pasangan

Salah satu bentuk adab yang penting adalah menjaga rahasia rumah tangga, termasuk aib pasangan.

Rasulullah bersabda:

إِنَّ مِنْ أَشَرِّ النَّاسِ عِنْدَ اللَّهِ مَنْزِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ الرَّجُلَ يُفْضِي إِلَى امْرَأَتِهِ وَتُفْضِي إِلَيْهِ، ثُمَّ يَنْشُرُ سِرَّهَا
“Sesungguhnya di antara orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah seorang laki-laki yang berhubungan dengan istrinya, lalu dia menyebarkan rahasianya.”
(HR. Muslim)

5. Saling Mendoakan dan Menguatkan

Pasangan dalam Islam tidak hanya berbagi hidup, tetapi juga berbagi doa dan saling menguatkan dalam kebaikan dan ibadah. Saling mendoakan adalah bentuk cinta yang paling tinggi.

“Ya Allah, perbaikilah urusan agama dan duniaku…”
Doa ini bisa dilafalkan oleh pasangan untuk kebaikan satu sama lain.

6. Menjaga Romantis dan Kasih Sayang

Islam tidak mengharamkan cinta dan kemesraan dalam rumah tangga. Bahkan, Rasulullah menunjukkan kasih sayang yang lembut kepada istrinya.

Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah berkata:
“Rasulullah biasa menciumku sebelum beliau keluar untuk shalat, dan beliau tidak berwudhu kembali.”
(HR. Abu Daud)

Hal ini menunjukkan bahwa mesra kepada pasangan adalah sunnah, bukan aib.

Adab dalam berinteraksi dengan pasangan adalah cerminan keimanan. Semakin baik seseorang memperlakukan pasangannya, semakin dekat ia dengan sunnah Rasulullah . Rumah tangga yang dibangun di atas adab dan akhlak akan menjadi sumber sakinah (ketenangan), mawaddah (cinta), dan rahmah (kasih sayang).

 


0 komentar:

Posting Komentar

Silakan titip komentar anda..

Popular

Popular Posts

Blog Archive