![]() |
Semangat Belajar dalam Islam
Dr. Abdul Munir, M.Pd.I
(Penyuluh Agama Islam
Kementerian Agama Kabupaten Bima / KUA SAPE)
Ilmu
merupakan cahaya yang menerangi kehidupan manusia. Islam memandang ilmu sebagai
sesuatu yang sangat mulia, bahkan wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad ﷺ adalah perintah untuk
membaca dan belajar. Semangat belajar dalam Islam tidak hanya bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan duniawi, tetapi juga sebagai sarana mendekatkan diri kepada
Allah ﷻ. Oleh karena itu, belajar
adalah ibadah yang memiliki nilai besar di sisi-Nya.
Di
tengah kemajuan zaman dan tantangan kehidupan modern, semangat belajar harus
terus ditanamkan, terutama kepada generasi muda. Islam telah memberi teladan
dan dorongan kuat agar umatnya tidak lalai dalam menuntut ilmu dan
mengamalkannya.
1.
Perintah Menuntut Ilmu dalam Al-Qur’an
Islam meletakkan fondasi ilmu pada tempat yang
tinggi. Wahyu pertama adalah:
اقْرَأْ بِاسْمِ
رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ اقْرَأْ وَرَبُّكَ
الْأَكْرَمُ الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ
يَعْلَمْ
“Bacalah dengan (menyebut)
nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal
darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan
pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”
(QS. Al-‘Alaq: 1–5)
Ayat ini menunjukkan bahwa membaca dan menuntut
ilmu adalah ibadah yang pertama kali diperintahkan dalam Islam. Ini menandakan
urgensi dan kemuliaan ilmu dalam kehidupan Muslim.
2. Hadis-Hadis Tentang Keutamaan Belajar
Nabi Muhammad ﷺ
bersabda:
طَلَبُ الْعِلْمِ
فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu adalah
kewajiban atas setiap Muslim.”
(HR. Ibnu Majah, no. 224)
Dalam hadis lain, Rasulullah ﷺ juga
bersabda:
مَنْ سَلَكَ
طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى
الْجَنَّةِ
“Barang siapa menempuh jalan
untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.”
(HR. Muslim, no. 2699)
Hadis ini menegaskan bahwa belajar bukan hanya
sekadar aktivitas duniawi, tetapi jalan menuju keselamatan akhirat.
3. Sikap Seorang Muslim Terhadap Ilmu
Islam mengajarkan bahwa ilmu harus disertai
dengan semangat, adab, dan amal. Adapun beberapa sikap yang perlu ditanamkan:
ـ
Ikhlas
karena Allah, bukan
karena dunia
ـ
Sabar
dalam proses belajar, karena
ilmu tidak datang seketika
ـ
Tawadhu’
(rendah hati) kepada
guru dan sesama penuntut ilmu
ـ
Mengamalkan
ilmu, karena ilmu yang tidak
diamalkan ibarat pohon tak berbuah
Ibnu Qayyim berkata, “Ilmu tanpa amal adalah
seperti pohon tanpa buah.”
4. Menumbuhkan Semangat Belajar
Agar semangat belajar terus terjaga, beberapa
hal yang bisa dilakukan:
ـ
Menyadari bahwa belajar adalah ibadah
ـ
Memiliki niat yang benar dan tujuan yang jelas
ـ
Mencontoh para ulama yang tekun dan istiqamah
ـ
Mengelilingi diri dengan lingkungan yang cinta ilmu
ـ
Mengatur waktu belajar dan tidak menunda-nunda
Allah ﷻ juga
berfirman:
يَرْفَعِ اللَّهُ
الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
“Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
(QS. Al-Mujadilah: 11)
Ayat ini menunjukkan bahwa orang berilmu
memiliki kedudukan mulia di sisi Allah.
Semangat
belajar dalam Islam merupakan bagian dari ajaran pokok yang sangat ditekankan.
Menuntut ilmu adalah jalan yang Allah bukakan menuju kemuliaan, baik di dunia
maupun di akhirat. Al-Qur’an dan hadis menunjukkan dengan jelas bahwa menuntut
ilmu adalah kewajiban, dan setiap Muslim hendaknya memelihara semangat itu
sepanjang hayat. Dengan ilmu yang benar dan amal yang tulus, umat Islam dapat
membangun peradaban yang kuat, beradab, dan diridhai Allah ﷻ.
Daftar Pustaka
1. Al-Qur’an al-Karim
2. Shahih Muslim
3. Sunan Ibnu Majah
4. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah. Miftah
Dar al-Sa’adah.
5. Al-Ghazali. Ihya
Ulumuddin, Beirut: Darul Fikr.
6. Al-Munajjid, Muhammad Shalih.
Keutamaan
Ilmu – IslamQA.info
7. Al-Nawawi. Riyadhus
Shalihin
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan titip komentar anda..