![]() |
DAKWAH DIGITAL: Peluang dan Tantangan di Era Modern
(Penyuluh Agama Islam / KUA Sape)
Dakwah adalah kewajiban setiap
Muslim dalam menyampaikan ajaran Islam kepada sesama. Dalam sejarah Islam,
dakwah telah berkembang seiring perkembangan zaman—dari lisan ke tulisan, dari
mimbar ke media cetak, hingga kini memasuki era digital. Dakwah digital adalah
bentuk dakwah yang memanfaatkan teknologi informasi, seperti media sosial,
website, podcast, dan video online.
Fenomena
ini menghadirkan peluang besar untuk menjangkau audiens yang lebih luas dengan
cara yang lebih cepat dan kreatif. Namun di sisi lain, dakwah digital juga
menghadirkan tantangan serius, seperti informasi yang tidak terverifikasi,
munculnya pendakwah instan, dan konten yang viral namun dangkal. Maka,
diperlukan pemahaman dan kesiapan dari para da'i dan umat Islam dalam mengelola
dakwah digital dengan bijak.
1. Landasan
Dakwah dalam Islam
Allah ﷻ
berfirman:
ادْعُ إِلِىٰ
سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ ۖ وَجَـٰدِلْهُم
بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ
"Serulah
(manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan
bantahlah mereka dengan cara yang paling baik."
(QS. An-Nahl: 125)
Rasulullah ﷺ
bersabda:
بَلِّغُوا عَنِّي
وَلَوْ آيَةً
"Sampaikanlah
dariku walaupun hanya satu ayat."
(HR. Bukhari, no. 3461)
Ayat dan hadis ini menjadi dasar
bahwa dakwah adalah tanggung jawab bersama, dan dapat dilakukan dengan berbagai
sarana yang sesuai dengan zaman, termasuk sarana digital.
2.
Peluang Dakwah Digital
a. Jangkauan Global
Media digital memungkinkan dakwah menjangkau jutaan orang di berbagai penjuru
dunia secara instan, bahkan lintas bahasa dan budaya.
b. Kecepatan dan Efisiensi
Konten dakwah bisa disebarkan dalam hitungan detik melalui media sosial,
website, YouTube, dan aplikasi dakwah.
c. Kreativitas Dakwah
Dakwah digital dapat dikemas dalam bentuk video, animasi, infografis, podcast,
meme Islami, dan lainnya, sehingga lebih mudah diterima oleh generasi muda.
d. Aksesibilitas Ilmu Agama
Dengan teknologi digital, siapa pun bisa mengakses kajian, tafsir, dan fatwa
dari ulama terpercaya kapan saja dan di mana saja.
e. Peran Da’i Milenial dan Influencer Muslim
Munculnya da’i muda dan konten kreator Muslim memberikan semangat baru dalam
menyampaikan Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
3.
Tantangan Dakwah Digital
a. Penyebaran Konten Sesat dan Hoaks
Agama
Kemudahan akses juga membuka ruang bagi informasi yang tidak sahih, seperti
hadis palsu, tafsir menyimpang, dan pemahaman ekstrem.
b. Fenomena "Ustadz Instan"
Banyak pendakwah tidak memiliki latar belakang ilmu syar’i yang cukup, namun
tampil seolah-olah ahli agama karena popularitas semata.
c. Dakwah yang Dangkal dan Viral Semata
Konten dakwah lebih mengejar likes, share,
dan viral
daripada kedalaman ilmu, menyebabkan pemahaman agama menjadi superfisial.
d. Kurangnya Etika Digital
Cacian, debat kusir, hingga cyber bullying dalam
ruang dakwah digital justru mencoreng citra Islam yang damai dan beradab.
e. Ketergantungan dan Distraksi
Alih-alih menjadi alat dakwah, media digital juga bisa menjadi tempat maksiat
dan hiburan yang melalaikan, termasuk bagi para da’i.
4.
Strategi Mengoptimalkan Dakwah Digital
ـ
Memastikan
kredibilitas konten:
Mengutip dari sumber terpercaya (ulama, kitab, fatwa resmi).
ـ
Mengedepankan
akhlak dan adab:
Tidak memprovokasi, menghina, atau menyesatkan.
ـ
Berjejaring
dalam komunitas dakwah digital:
Agar lebih terarah dan saling menguatkan.
ـ
Pelatihan
media digital untuk para da’i:
Membekali mereka dengan kemampuan teknis dan komunikasi.
ـ
Menanamkan
niat dan tujuan yang benar:
Dakwah digital bukan untuk ketenaran, tapi untuk menyampaikan kebenaran dengan
hikmah.
Dakwah
digital adalah keniscayaan dalam era teknologi informasi. Ia merupakan sarana
besar dan berpotensi luas untuk menyampaikan Islam kepada masyarakat global.
Namun, sebagaimana besarnya peluang, tantangan yang dihadapi juga tak kalah
berat. Oleh karena itu, dakwah digital harus dikelola dengan ilmu, adab, dan
strategi yang tepat agar dapat menjadi jalan menyebarkan rahmat Islam, bukan
justru menjadi sebab fitnah.
Daftar Pustaka
1.
Al-Qur’an al-Karim
2. Shahih
al-Bukhari
3. Shahih Muslim
4. Yusuf
al-Qaradawi, Fiqh
al-Dakwah
5. Wahbah
Az-Zuhaili, Ushul
al-Dakwah
6. Abu Amr Ahmad, Strategi
Dakwah Era Digital
7. Bakr Abu Zaid, Hilyah
Thalib al-‘Ilm
8. Shalih
al-Munajjid, Dakwah
dan Media Sosial – IslamQA
9. Komisi Fatwa
MUI, Panduan
Dakwah di Media Sosial
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan titip komentar anda..