![]() |
Menghidupkan Majelis Ilmu: Jalan Menuju Kebangkitan Umat |
(Penyuluh Agama Islam / KUA Sape)
Majelis ilmu memiliki tempat yang
sangat istimewa dalam Islam. Ia bukan hanya sebagai tempat bertukar
pengetahuan, tetapi juga sebagai taman surga di dunia. Di sanalah cahaya
kebenaran disebarkan, keimanan diperkuat, dan hati yang keras dilunakkan oleh
ilmu dan zikir. Menghidupkan majelis ilmu berarti menghidupkan hati dan akal
umat agar keluar dari kebodohan, keterbelakangan, dan kemaksiatan.
Dalam
realitas kehidupan umat Islam, kemunduran seringkali dimulai dari jauhnya
masyarakat dari ilmu agama. Oleh karena itu, upaya untuk menghidupkan kembali
budaya majelis ilmu menjadi keharusan kolektif. Artikel ini akan membahas
pentingnya menghidupkan majelis ilmu dalam Islam beserta dalil-dalil yang
menguatkannya.
1. Keutamaan
Ilmu dan Majelis Ilmu dalam Al-Qur’an dan Hadis
Allah ﷻ
sangat memuliakan orang-orang yang berilmu:
يَرْفَعِ اللَّهُ
الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
"Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat."
(QS. Al-Mujadilah: 11)
Rasulullah ﷺ
menggambarkan keistimewaan majelis ilmu sebagai tempat yang penuh rahmat dan
dijaga oleh para malaikat:
مَا اجْتَمَعَ
قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ
وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ،
وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ
فِيمَنْ عِندَهُ
“Tidaklah
suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya
bersama-sama, melainkan ketenangan akan turun kepada mereka, rahmat akan
meliputi mereka, para malaikat akan menaungi mereka, dan Allah akan menyebut
mereka di hadapan (malaikat) yang ada di sisi-Nya.”
(HR. Muslim, no. 2699)
2.
Fungsi dan Manfaat Majelis Ilmu
Majelis ilmu bukan sekadar forum
akademik. Ia punya fungsi besar dalam kehidupan umat:
ـ
Meningkatkan
keimanan dan pemahaman agama
Ilmu yang disampaikan dalam majelis akan menguatkan tauhid, ibadah, dan akhlak.
ـ
Menumbuhkan
ukhuwah Islamiyah
Dengan berkumpul dalam majelis ilmu, hati-hati kaum Muslimin disatukan dalam
ikatan iman.
ـ
Menjadi
sarana dakwah dan perbaikan masyarakat
Penyampaian ilmu akan membentuk masyarakat yang sadar hukum syariat dan
berakhlak.
ـ
Menjadi
benteng dari pemikiran sesat dan hoaks
Ilmu yang benar menjadi filter dari paham-paham ekstrem dan kebodohan yang
menyesatkan.
3.
Tanggung Jawab Menghidupkan Majelis Ilmu
Menghidupkan majelis ilmu bukan
hanya tanggung jawab para ulama atau ustadz, tetapi juga:
ـ
Tanggung
jawab lembaga pendidikan dan masjid
Masjid harus kembali menjadi pusat ilmu sebagaimana zaman Rasulullah ﷺ.
ـ
Tanggung
jawab keluarga
Orang tua harus membiasakan anak-anak menghadiri pengajian dan mencintai ilmu.
ـ
Tanggung
jawab pribadi Muslim
Setiap Muslim wajib menghadiri majelis ilmu sesuai dengan kemampuannya sebagai
bagian dari pencarian ilmu yang diwajibkan.
طَلَبُ الْعِلْمِ
فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
"Menuntut
ilmu adalah kewajiban atas setiap Muslim."
(HR. Ibnu Majah, no. 224)
4.
Cara Menghidupkan Majelis Ilmu di Era Kini
ـ
Memanfaatkan
teknologi:
Kajian online, podcast, dan video dakwah menjadi sarana majelis ilmu modern.
ـ
Menjadikan
majelis ilmu sebagai budaya rutin:
Seperti pengajian mingguan di masjid, kelompok belajar keluarga, atau halaqah
di sekolah.
ـ
Menghadirkan
ustadz/ulama yang kompeten dan bijak: Agar majelis ilmu menarik dan tidak membosankan.
ـ
Menyesuaikan
materi dengan kebutuhan masyarakat: Misalnya ilmu parenting Islami, fiqh muamalah, atau
kajian akhlak.
Menghidupkan
majelis ilmu adalah bagian dari menghidupkan hati, iman, dan peradaban Islam.
Keutamaan dan keberkahan majelis ilmu sangat besar, baik di dunia maupun di
akhirat. Umat Islam harus kembali menjadikan majelis ilmu sebagai bagian dari
gaya hidup, sebagaimana para sahabat dan generasi salafush-shalih dahulu.
Majelis ilmu adalah taman surga di dunia; barang siapa yang singgah di
dalamnya, akan merasakan ketenangan, ilmu, dan kedekatan dengan Allah.
Daftar
Pustaka
1. Al-Qur’an
al-Karim
2. Shahih Muslim
3. Sunan Ibnu
Majah
4. Imam an-Nawawi,
Riyadhus
Shalihin
5. Al-Ghazali, Ihya’
Ulum ad-Din
6. Yusuf
al-Qaradawi, Adab
al-‘Alim wa al-Muta‘allim
7. Syekh Bakr Abu
Zaid, Hilyah
Thalib al-‘Ilm
8. Shalih
Al-Munajjid, Fadhl
al-Majalis al-‘Ilm – IslamQA
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan titip komentar anda..