![]() |
Kiamat: Antara Keyakinan dan Kesiapan |
Hari kiamat adalah salah satu rukun iman yang wajib diyakini oleh setiap Muslim. Kepercayaan kepada datangnya hari kiamat bukan hanya menjadi bagian dari keyakinan, tetapi juga menjadi penggerak dalam kehidupan seorang mukmin untuk selalu hidup dalam kebaikan, meninggalkan maksiat, dan mempersiapkan diri menghadapi hari pembalasan.
Allah
SWT berfirman:
إِنَّ
السَّاعَةَ لَآتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا
يُؤْمِنُونَ
"Sesungguhnya hari
kiamat itu pasti akan datang, tidak ada keraguan padanya, tetapi kebanyakan
manusia tidak beriman."
(QS. Ghafir: 59)
Kiamat: Sebuah
Kepastian
Kiamat
adalah akhir dari kehidupan dunia dan awal dari kehidupan akhirat. Ia adalah
momen ketika seluruh alam semesta hancur, semua makhluk dibangkitkan, dan
dihisab atas seluruh amal perbuatannya. Dalam Al-Qur’an dan hadis, banyak
sekali tanda-tanda dan gambaran tentang datangnya kiamat, baik kiamat kecil
(kematian) maupun kiamat besar.
Keyakinan Terhadap Kiamat
Iman
kepada hari kiamat mencakup:
- Meyakini bahwa kiamat pasti terjadi.
- Meyakini bahwa setiap amal akan diperhitungkan.
- Meyakini adanya surga dan neraka sebagai balasan atas amal baik dan buruk.
Rasulullah
ﷺ
bersabda:
الْكَيِّسُ
مَنْ دَانَ نَفْسَهُ، وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ
أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا، وَتَمَنَّى عَلَى اللهِ
"Orang yang cerdas
adalah yang mengendalikan dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati.
Dan orang yang lemah adalah yang mengikuti hawa nafsunya dan hanya
berangan-angan kepada Allah"
(HR. Tirmidzi)
Kesiapan
Menghadapi Kiamat
Keyakinan
saja tidak cukup tanpa adanya persiapan. Kesiapan menghadapi kiamat diwujudkan
melalui:
1.
Taubat dan Istighfar
Menyadari kesalahan dan kembali kepada Allah adalah bentuk kesiapan spiritual
yang utama.
2.
Memperbaiki Ibadah
Menunaikan salat tepat waktu, berpuasa, menunaikan zakat, dan ibadah-ibadah
lainnya sebagai bentuk ketaatan.
3.
Berakhlak Mulia
Menjaga lisan, bersikap jujur, dan tidak menyakiti sesama termasuk bagian dari
amal yang akan diperhitungkan kelak.
4.
Bermanfaat Bagi Sesama
Rasulullah ﷺ
bersabda:
خَيْرُ
النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi
manusia lainnya.” (HR. Ahmad)
5.
Menghindari Dosa dan Maksiat
Menghindari perkara haram dan syubhat adalah bentuk kewaspadaan atas hisab
Allah kelak.
Kiamat adalah kepastian yang akan
datang tanpa diketahui waktunya. Oleh karena itu, seorang mukmin sejati adalah
mereka yang tidak hanya meyakini, tetapi juga mempersiapkan diri. Keyakinan
terhadap hari akhir seharusnya membentuk pribadi yang bertakwa, beramal saleh,
dan selalu introspeksi diri.
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ
لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
"Wahai orang-orang
yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan
apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)."
(QS. Al-Hasyr: 18)
Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang siap menghadapi hari kiamat dengan iman, amal saleh, dan hati yang bersih.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan titip komentar anda..