Istiqamah dalam Kebaikan
Dalam menjalani kehidupan sebagai seorang Muslim, kita tidak hanya
diperintahkan untuk berbuat baik sesekali, melainkan untuk terus-menerus
berada di jalan kebaikan secara konsisten. Inilah yang
disebut dengan istiqamah. Istiqamah merupakan sikap teguh dalam
menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya tanpa terpengaruh oleh
keadaan maupun tekanan.
1.
Pengertian Istiqamah
Secara bahasa, istiqamah (الاستقامة) berarti lurus dan teguh. Secara istilah, istiqamah berarti berpegang teguh pada keimanan dan ketaatan kepada Allah secara konsisten dalam segala kondisi. Orang yang istiqamah akan tetap taat kepada Allah, baik ketika senang maupun susah, sehat maupun sakit, ramai maupun sendiri.
2.
Dalil Al-Qur’an tentang Istiqamah
a. Perintah untuk istiqamah
فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا ۚ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
“Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar (istiqamah), sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat bersamamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
(QS.
Hud: 112)¹
Ayat
ini adalah seruan langsung kepada Rasulullah ﷺ dan umatnya agar terus istiqamah dalam
menjalankan agama.
b. Janji surga bagi orang yang istiqamah
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami ialah Allah’, kemudian mereka tetap istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka (seraya berkata): ‘Janganlah kamu takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.’”
(QS. Fussilat: 30)²
3.
Hadis Tentang Istiqamah
a. Wasiat Nabi ﷺ tentang istiqamah
قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ
“Katakanlah, ‘Aku beriman kepada Allah,’ kemudian istiqamahlah.”
(HR.
Muslim no. 38)³
Hadis
ini menekankan bahwa iman harus diikuti dengan konsistensi dalam amal dan
perilaku.
b. Allah mencintai amal yang terus-menerus
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang terus-menerus meskipun sedikit.”
(HR.
Bukhari no. 6464 dan Muslim no. 782)⁴
Hadis ini menunjukkan pentingnya menjaga konsistensi (istiqamah) dalam amal, bukan sekadar jumlah.
·
Mendapat pertolongan dan
ketenangan dari Allah
·
Dijaga dari kesesatan
·
Mendapat pahala besar dan surga
·
Dicintai oleh Allah dan
makhluk-Nya
· Meninggal dalam keadaan husnul khatimah (akhir yang baik)
·
Perbanyak doa agar diteguhkan
hati
Nabi Muhammad ﷺ sering berdoa:
يَا مُثَبِّتَ الْقُلُوبِ
ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku
di atas agama-Mu.”
(HR.
Tirmidzi no. 2140)⁵
·
Bergaul dengan orang-orang saleh
·
Membaca dan mengamalkan
Al-Qur’an
·
Menghindari maksiat dan dosa
kecil
· Ikhlas dan tidak mencari popularitas dalam amal
Istiqamah adalah tanda keimanan yang sejati. Dengan istiqamah, seorang Muslim akan tetap berada di jalan kebenaran meskipun menghadapi ujian dan rintangan. Allah memberikan janji surga bagi mereka yang mampu mempertahankan keimanan dan kebaikan secara konsisten. Semoga Allah menjadikan kita termasuk golongan hamba-Nya yang istiqamah.
Catatan
Kaki (Referensi)
1.
Al-Qur’an, Surah Hud: 112.
2.
Al-Qur’an, Surah Fussilat: 30.
3.
Muslim, Shahih Muslim, no. 38.
4.
Bukhari, Shahih al-Bukhari, no. 6464; Muslim, Shahih Muslim, no. 782.
5. Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, no. 2140.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan titip komentar anda..