19 Juli, 2025

Tawadhu’ dan Kesombongan dalam Pandangan Islam

Islam adalah agama yang menanamkan nilai-nilai akhlak mulia, salah satunya adalah tawadhu’ (rendah hati). Tawadhu’ merupakan sifat terpuji yang mencerminkan kesadaran diri sebagai hamba Allah, sedangkan kesombongan adalah penyakit hati yang sangat dibenci oleh Allah dan menjadi sebab turunnya murka-Nya. Keduanya adalah dua sifat yang berlawanan, yang mempengaruhi kedekatan seseorang kepada Allah dan sesama manusia.

 1. Pengertian Tawadhu’ dan Kesombongan

Tawadhu’ berarti merendahkan diri tanpa merasa hina, tidak membanggakan diri, dan tidak merasa lebih baik dari orang lain. Sementara itu, kesombongan (kibr) adalah merasa diri lebih baik, meremehkan orang lain, dan menolak kebenaran.

 2. Keutamaan Tawadhu’

Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk bersikap tawadhu’, bahkan terhadap orang-orang beriman yang sederhana.

وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman."
(QS. Al-Hijr: 88)¹

Rasulullah bersabda:

وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ
"Tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah, kecuali Allah akan mengangkat derajatnya."
(HR. Muslim no. 2588)²

Hadis ini menegaskan bahwa tawadhu’ bukan tanda kelemahan, tetapi kunci untuk ditinggikan oleh Allah di dunia dan akhirat.

 

3. Bahaya Kesombongan dalam Islam

Kesombongan adalah sifat Iblis yang membuatnya dilaknat oleh Allah.

قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِي مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُ مِن طِينٍ
"Iblis berkata: 'Aku lebih baik daripadanya (Adam), Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia dari tanah.’"
(QS. Al-A’raf: 12)³

Rasulullah juga bersabda:

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
"Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada seberat dzarrah (biji sawi) dari kesombongan."

Lalu seseorang bertanya: “Sesungguhnya seseorang senang memakai pakaian dan sandal yang bagus, apakah itu termasuk kesombongan?” Nabi menjawab:

إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ، الْكِبْرُ: بَطَرُ الْحَقِّ، وَغَمْطُ النَّاسِ
"Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan. Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia."
(HR. Muslim no. 91)⁴

 

4. Ciri-Ciri Orang Tawadhu’ dan Sombong

 

Ciri Orang Tawadhu’

Ciri Orang Sombong

Menerima kebenaran meski dari orang biasa

Menolak kebenaran jika tidak sesuai egonya

Tidak memamerkan amal atau harta

Merasa paling benar dan suci

Menghormati sesama tanpa memandang status

Meremehkan orang lain

Selalu mengingat kekurangan diri

Menganggap dirinya sempurna

 5. Kisah Teladan: Nabi dan Para Sahabat

Rasulullah adalah sosok paling tawadhu’ meskipun beliau pemimpin umat. Beliau makan di lantai, duduk bersama orang miskin, dan menjahit bajunya sendiri.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ مِنْ أَشَدِّ النَّاسِ تَوَاضُعًا
"Rasulullah adalah orang yang paling tawadhu’ di antara manusia."
(HR. Ahmad, hasan)⁵

Tawadhu’ adalah tanda kemuliaan hati, sedangkan kesombongan adalah tanda kebinasaan. Mari kita tanamkan sikap rendah hati, menerima kebenaran dari siapa pun, dan menjauhkan diri dari sifat ujub dan kibr. Dengan tawadhu’, Allah akan angkat derajat kita, sedangkan dengan kesombongan, seseorang bisa jatuh hina meski tampak mulia di mata manusia.

 Catatan Kaki (Referensi):

  1. Al-Qur’an, Surah Al-Hijr: 88.
  2. Muslim, Shahih Muslim, no. 2588.
  3. Al-Qur’an, Surah Al-A’raf: 12.
  4. Muslim, Shahih Muslim, no. 91.
  5. Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad, no. 13046.

 


0 komentar:

Posting Komentar

Silakan titip komentar anda..

Popular

Popular Posts

Blog Archive