Tawadhu’ dan Kesombongan dalam Pandangan Islam
Islam adalah agama yang menanamkan
nilai-nilai akhlak mulia, salah satunya adalah tawadhu’ (rendah hati). Tawadhu’
merupakan sifat terpuji yang mencerminkan kesadaran diri sebagai hamba Allah,
sedangkan kesombongan adalah penyakit hati yang sangat dibenci oleh Allah dan
menjadi sebab turunnya murka-Nya. Keduanya adalah dua sifat yang berlawanan,
yang mempengaruhi kedekatan seseorang kepada Allah dan sesama manusia.
Tawadhu’ berarti merendahkan diri
tanpa merasa hina, tidak membanggakan diri, dan tidak merasa lebih baik dari
orang lain. Sementara itu, kesombongan (kibr) adalah merasa diri lebih baik,
meremehkan orang lain, dan menolak kebenaran.
Allah memerintahkan Nabi Muhammad ﷺ untuk bersikap tawadhu’, bahkan terhadap
orang-orang beriman yang sederhana.
وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ
"Dan rendahkanlah dirimu
terhadap orang-orang yang beriman."
(QS. Al-Hijr: 88)¹
Rasulullah ﷺ
bersabda:
وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ
إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ
"Tidaklah seseorang merendahkan
diri karena Allah, kecuali Allah akan mengangkat derajatnya."
(HR. Muslim no. 2588)²
Hadis ini menegaskan bahwa tawadhu’
bukan tanda kelemahan, tetapi kunci untuk ditinggikan oleh Allah di dunia dan
akhirat.
3. Bahaya Kesombongan dalam Islam
Kesombongan adalah sifat Iblis yang
membuatnya dilaknat oleh Allah.
قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِّنْهُ
خَلَقْتَنِي مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُ مِن طِينٍ
"Iblis berkata: 'Aku lebih baik
daripadanya (Adam), Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia dari
tanah.’"
(QS. Al-A’raf: 12)³
Rasulullah ﷺ
juga bersabda:
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ
فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
"Tidak akan masuk surga orang
yang di dalam hatinya ada seberat dzarrah (biji sawi) dari kesombongan."
Lalu seseorang bertanya:
“Sesungguhnya seseorang senang memakai pakaian dan sandal yang bagus, apakah
itu termasuk kesombongan?” Nabi menjawab:
إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ
الْجَمَالَ، الْكِبْرُ: بَطَرُ الْحَقِّ، وَغَمْطُ النَّاسِ
"Sesungguhnya Allah Maha Indah
dan mencintai keindahan. Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan
merendahkan manusia."
(HR. Muslim no. 91)⁴
4. Ciri-Ciri Orang Tawadhu’ dan
Sombong
Ciri
Orang Tawadhu’ |
Ciri
Orang Sombong |
Menerima kebenaran meski dari
orang biasa |
Menolak kebenaran jika tidak
sesuai egonya |
Tidak memamerkan amal atau harta |
Merasa paling benar dan suci |
Menghormati sesama tanpa memandang
status |
Meremehkan orang lain |
Selalu mengingat kekurangan diri |
Menganggap dirinya sempurna |
Rasulullah ﷺ
adalah sosok paling tawadhu’ meskipun beliau pemimpin umat. Beliau makan di
lantai, duduk bersama orang miskin, dan menjahit bajunya sendiri.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu
‘anhu:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ مِنْ أَشَدِّ
النَّاسِ تَوَاضُعًا
"Rasulullah ﷺ adalah orang yang paling tawadhu’ di antara manusia."
(HR. Ahmad, hasan)⁵
Tawadhu’ adalah tanda kemuliaan
hati, sedangkan kesombongan adalah tanda kebinasaan. Mari kita tanamkan sikap
rendah hati, menerima kebenaran dari siapa pun, dan menjauhkan diri dari sifat
ujub dan kibr. Dengan tawadhu’, Allah akan angkat derajat kita, sedangkan
dengan kesombongan, seseorang bisa jatuh hina meski tampak mulia di mata
manusia.
- Al-Qur’an, Surah Al-Hijr: 88.
- Muslim, Shahih Muslim, no. 2588.
- Al-Qur’an, Surah Al-A’raf: 12.
- Muslim, Shahih Muslim, no. 91.
- Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad, no. 13046.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan titip komentar anda..