![]() |
Pentingnya Syukur dalam Hidup |
Syukur adalah sikap hati yang menerima dan menghargai nikmat Allah dengan lisan, hati, dan perbuatan. Dalam Islam, syukur memiliki kedudukan tinggi karena ia merupakan tanda keimanan, sekaligus kunci untuk menambah nikmat dan menjauhkan dari siksa. Seorang Muslim sejati akan senantiasa bersyukur dalam segala keadaan—baik dalam kelapangan maupun kesempitan.
1. Definisi Syukur
Secara
bahasa, syukur (الشُّكْرُ) berarti mengakui dan
memuji atas nikmat yang diterima. Secara istilah, syukur adalah pengakuan hati terhadap nikmat Allah, pengakuan
lisan melalui pujian, dan penggunaan nikmat tersebut untuk ketaatan.
2. Dalil Al-Qur’an tentang Syukur
Allah ﷻ
menjanjikan penambahan nikmat bagi siapa saja yang bersyukur, dan sebaliknya,
ancaman siksa bagi orang yang kufur.
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan,
‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu.
Tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat
pedih.’”
(QS. Ibrahim: 7)¹
3. Hadis tentang Keutamaan Syukur
Rasulullah
ﷺ
adalah contoh terbaik dalam menunjukkan syukur. Beliau bersujud panjang hanya
karena merasa belum cukup bersyukur kepada Allah.
عَنْ عَائِشَةَ: أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ كَانَ
يَقُومُ مِنَ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ، فَقِيلَ لَهُ: لِمَ
تَصْنَعُ هَذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ
مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ؟ قَالَ: أَفَلَا أُحِبُّ أَنْ أَكُونَ عَبْدًا
شَكُورًا؟
“Dari Aisyah, ia berkata: Nabi ﷺ biasa
salat malam hingga kakinya bengkak. Lalu aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah,
bukankah Allah telah mengampunimu dari dosa-dosa yang telah lalu dan yang akan
datang?’ Beliau menjawab: ‘Tidakkah aku ingin menjadi hamba yang bersyukur?’”
(HR. Bukhari no. 4836 dan Muslim no. 2820)²
4. Manfaat Bersyukur
Sebagaimana
firman Allah dalam QS. Ibrahim: 7.
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي
وَلَا تَكْفُرُونِ
“Ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula)
kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari
(nikmat-Ku).”
(QS. Al-Baqarah: 152)³
Syukur
menunjukkan bahwa seseorang ridha terhadap takdir Allah, dan Allah pun akan
meridainya.
d. Menghasilkan
ketenangan jiwa
Orang
yang bersyukur akan senantiasa bahagia, karena ia fokus pada apa yang dimiliki,
bukan apa yang tidak dimiliki.
Syukur
bukan hanya diucapkan, tapi juga diwujudkan dalam tindakan:
·
Dengan
hati: Meyakini semua nikmat berasal dari Allah.
·
Dengan
lisan: Memuji Allah, seperti membaca Alhamdulillah.
·
Dengan
amal perbuatan: Menggunakan nikmat dalam ketaatan, bukan
maksiat.
6. Lawan dari Syukur: Kufur Nikmat
Kufur
nikmat adalah tidak mengakui dan menyia-nyiakan nikmat Allah. Ini adalah tanda
kelemahan iman dan bisa mengundang murka Allah.
إِنَّ الْإِنسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ
“Sesungguhnya manusia sangat ingkar (tidak
berterima kasih) kepada Tuhannya.”
(QS. Al-‘Adiyat: 6)⁴
Syukur adalah kunci keberkahan hidup di dunia dan akhirat. Dengan bersyukur, seseorang akan semakin dekat dengan Allah dan mendapatkan tambahan nikmat. Sementara kufur nikmat hanya akan membawa kesempitan dan azab. Mari kita membiasakan diri bersyukur setiap hari, sekecil apa pun nikmat yang kita rasakan.
Catatan Kaki (Referensi)
1.
Al-Qur’an, Surah Ibrahim: 7.
2.
Bukhari, Shahih
al-Bukhari, no. 4836; Muslim, Shahih
Muslim, no. 2820.
3.
Al-Qur’an, Surah Al-Baqarah: 152.
4.
Al-Qur’an, Surah Al-‘Adiyat: 6.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan titip komentar anda..