09 Agustus, 2025

Pentingnya Syukur dalam Hidup

Syukur adalah sikap hati yang menerima dan menghargai nikmat Allah dengan lisan, hati, dan perbuatan. Dalam Islam, syukur memiliki kedudukan tinggi karena ia merupakan tanda keimanan, sekaligus kunci untuk menambah nikmat dan menjauhkan dari siksa. Seorang Muslim sejati akan senantiasa bersyukur dalam segala keadaan—baik dalam kelapangan maupun kesempitan.

 

1. Definisi Syukur

Secara bahasa, syukur (الشُّكْرُ) berarti mengakui dan memuji atas nikmat yang diterima. Secara istilah, syukur adalah pengakuan hati terhadap nikmat Allah, pengakuan lisan melalui pujian, dan penggunaan nikmat tersebut untuk ketaatan.

 

2. Dalil Al-Qur’an tentang Syukur

Allah menjanjikan penambahan nikmat bagi siapa saja yang bersyukur, dan sebaliknya, ancaman siksa bagi orang yang kufur.

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Wa idz ta’adz-dzana rabbukum la’in syakartum la’azīdannakum wa la’in kafartum inna ‘adzābī lasyadīd

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu. Tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.’”
(QS. Ibrahim: 7)¹

 

3. Hadis tentang Keutamaan Syukur

Rasulullah adalah contoh terbaik dalam menunjukkan syukur. Beliau bersujud panjang hanya karena merasa belum cukup bersyukur kepada Allah.

عَنْ عَائِشَةَ: أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ كَانَ يَقُومُ مِنَ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ، فَقِيلَ لَهُ: لِمَ تَصْنَعُ هَذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ؟ قَالَ: أَفَلَا أُحِبُّ أَنْ أَكُونَ عَبْدًا شَكُورًا؟

“Dari Aisyah, ia berkata: Nabi biasa salat malam hingga kakinya bengkak. Lalu aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bukankah Allah telah mengampunimu dari dosa-dosa yang telah lalu dan yang akan datang?’ Beliau menjawab: ‘Tidakkah aku ingin menjadi hamba yang bersyukur?’”
(HR. Bukhari no. 4836 dan Muslim no. 2820)²

 

4. Manfaat Bersyukur

a. Menambah nikmat

Sebagaimana firman Allah dalam QS. Ibrahim: 7.

b. Menjauhkan dari sifat kufur

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
“Ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat-Ku).”
(QS. Al-Baqarah: 152)³

c. Mendapat keridhaan Allah

Syukur menunjukkan bahwa seseorang ridha terhadap takdir Allah, dan Allah pun akan meridainya.

d. Menghasilkan ketenangan jiwa

Orang yang bersyukur akan senantiasa bahagia, karena ia fokus pada apa yang dimiliki, bukan apa yang tidak dimiliki.

 

5. Bentuk Syukur

Syukur bukan hanya diucapkan, tapi juga diwujudkan dalam tindakan:

·         Dengan hati: Meyakini semua nikmat berasal dari Allah.

·         Dengan lisan: Memuji Allah, seperti membaca Alhamdulillah.

·         Dengan amal perbuatan: Menggunakan nikmat dalam ketaatan, bukan maksiat.

 

6. Lawan dari Syukur: Kufur Nikmat

Kufur nikmat adalah tidak mengakui dan menyia-nyiakan nikmat Allah. Ini adalah tanda kelemahan iman dan bisa mengundang murka Allah.

إِنَّ الْإِنسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ
“Sesungguhnya manusia sangat ingkar (tidak berterima kasih) kepada Tuhannya.”
(QS. Al-‘Adiyat: 6)⁴

Syukur adalah kunci keberkahan hidup di dunia dan akhirat. Dengan bersyukur, seseorang akan semakin dekat dengan Allah dan mendapatkan tambahan nikmat. Sementara kufur nikmat hanya akan membawa kesempitan dan azab. Mari kita membiasakan diri bersyukur setiap hari, sekecil apa pun nikmat yang kita rasakan.

 

Catatan Kaki (Referensi)

1.      Al-Qur’an, Surah Ibrahim: 7.

2.      Bukhari, Shahih al-Bukhari, no. 4836; Muslim, Shahih Muslim, no. 2820.

3.      Al-Qur’an, Surah Al-Baqarah: 152.

4.      Al-Qur’an, Surah Al-‘Adiyat: 6.

 


0 komentar:

Posting Komentar

Silakan titip komentar anda..

Popular

Popular Posts

Blog Archive