17 Juli, 2025

Pentingnya Menjaga Aqidah yang Lurus

Aqidah adalah pondasi utama dalam kehidupan seorang Muslim. Ia merupakan keyakinan yang tertanam dalam hati tentang keesaan Allah SWT, kenabian Muhammad SAW, serta kebenaran ajaran Islam. Aqidah yang lurus adalah dasar bagi amal yang diterima dan kehidupan yang diridai Allah. Tanpa aqidah yang benar, semua amal ibadah tidak akan bernilai di sisi-Nya.

Makna Aqidah

Secara bahasa, aqidah berasal dari kata ‘aqada yang berarti mengikat. Dalam konteks keagamaan, aqidah berarti keyakinan yang kuat dan teguh terhadap hal-hal yang wajib diimani, seperti iman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan takdir baik maupun buruk.

Urgensi Menjaga Aqidah yang Lurus

1.        Aqidah Menjadi Tolak Ukur Keselamatan di Dunia dan Akhirat
Allah SWT berfirman:

مَنْ كَفَرَ بِاللَّهِ مِنۢ بَعْدِ إيمَٰنِهِۦٓ إِلَّا مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُۥ مُطْمَئِنٌّۢ بِٱلْإِيمَٰنِ وَلَٰكِن مَّن شَرَحَ بِٱلْكُفْرِ صَدْرٗا فَعَلَيۡهِمۡ غَضَبٞ مِّنَ ٱللَّهِۖ وَلَهُمۡ عَذَابٌ عَظِيمٞ

"Barang siapa yang kafir kepada Allah setelah dia beriman, (dia mendapat murka Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (tidak berdosa). Tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan mereka akan mendapat azab yang besar."
(QS. An-Nahl: 106)

Ayat ini menunjukkan bahwa keyakinan dalam hati adalah hal yang paling penting dalam Islam. Aqidah menjadi dasar penilaian terhadap seseorang, apakah ia Muslim atau bukan.

2.        Aqidah Adalah Syarat Diterimanya Amal
Nabi Muhammad SAW bersabda:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ، فَهُوَ رَدٌّ

"Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali jika dikerjakan dengan ikhlas karena-Nya dan sesuai dengan tuntunan Rasul-Nya."
(HR. Muslim)

Amal yang tidak dibangun di atas aqidah yang lurus akan sia-sia, sebaik dan sebanyak apa pun amal tersebut.

3.        Aqidah yang Lurus Menjaga dari Kemusyrikan
Kemusyrikan adalah dosa terbesar dalam Islam. Allah berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, ia telah berbuat dosa yang besar.”
(QS. An-Nisa: 48)

Maka, menjaga aqidah yang lurus adalah bentuk penjagaan diri dari perbuatan syirik, bid'ah, dan penyimpangan akidah lainnya.

 

Tantangan dalam Menjaga Aqidah

Di zaman modern, banyak tantangan yang mengganggu kemurnian aqidah, seperti:

  1. Penyebaran paham-paham sesat melalui media sosial.
  2. Campur aduk antara ajaran agama dengan budaya lokal yang menyimpang.
  3. Kurangnya pemahaman umat terhadap dasar-dasar aqidah Islam.

Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk terus menuntut ilmu, berpegang pada Al-Qur’an dan Sunnah, serta mengikuti pemahaman para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

 

Menjaga aqidah yang lurus bukan hanya tanggung jawab pribadi, tetapi juga tanggung jawab kolektif umat Islam. Ini adalah benteng utama yang akan menyelamatkan kita dari kesesatan dan menghantarkan pada keselamatan di akhirat. Marilah kita terus memperbaiki dan menjaga aqidah kita, karena di situlah letak kemuliaan dan keselamatan hakiki.

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata: 'Tuhan kami adalah Allah' kemudian mereka istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka (seraya berkata): ‘Jangan kamu takut dan jangan bersedih hati, dan bergembiralah dengan surga yang dijanjikan Allah kepadamu.’”
(QS. Fussilat: 30)

 


0 komentar:

Posting Komentar

Silakan titip komentar anda..

Popular

Popular Posts

Blog Archive