22 Juli, 2025

 

Mengisi Waktu luang dengan kebaikan

MENGISI WAKTU LUANG DENGAN KEBAIKAN DALAM PANDANGAN ISLAM

Dr. Abdul Munir, M.Pd.I

(Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Kabupaten Bima)

 

Waktu adalah salah satu nikmat terbesar yang Allah berikan kepada manusia. Namun, banyak orang lalai dalam memanfaatkan waktu secara optimal. Dalam Islam, waktu dipandang sebagai amanah dan kesempatan yang sangat berharga. Setiap detik yang berlalu tidak akan kembali. Oleh karena itu, mengisi waktu luang dengan kebaikan bukan hanya tindakan bijak, tetapi juga bentuk ibadah dan bentuk rasa syukur kepada Allah.

Rasulullah telah memperingatkan umatnya tentang pentingnya memanfaatkan waktu luang sebelum datang masa sibuk, sakit, atau bahkan kematian. Maka dari itu, sangat penting bagi seorang Muslim untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang membawa kebaikan di dunia dan akhirat.

 

1. Waktu Adalah Amanah dan Nikmat yang Akan Dipertanggungjawabkan

Allah memberikan waktu sebagai modal utama kehidupan manusia. Setiap detik merupakan peluang untuk berbuat baik.

وَالْعَصْرِ ۝ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ ۝ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh…”
(QS. Al-‘Ashr: 1–3)

Surat ini menunjukkan bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat penting, dan siapa yang tidak memanfaatkannya untuk iman dan amal saleh, maka ia termasuk orang yang rugi.

 

2. Hadis Tentang Nilai Waktu Luang

Nabi Muhammad menekankan betapa berharganya waktu luang dalam sabdanya:

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Dua nikmat yang sering dilalaikan oleh banyak manusia: kesehatan dan waktu luang.”
(HR. Bukhari, no. 6412)

Hadis ini menjelaskan bahwa banyak manusia yang tidak menyadari betapa berharganya waktu luang dan kesehatan hingga keduanya hilang. Waktu luang harus diisi dengan hal yang mendekatkan diri kepada Allah, bukan dengan perbuatan sia-sia.

 

3. Bentuk Kebaikan dalam Mengisi Waktu Luang

Berikut beberapa amalan positif yang bisa dilakukan dalam waktu luang:

·         Membaca Al-Qur’an dan merenungi maknanya

·         Mengerjakan shalat sunnah, dzikir, dan doa

·         Membaca buku-buku bermanfaat dan menambah ilmu agama

·         Bersedekah, membantu orang lain, dan berbuat baik kepada sesama

·         Menulis atau menyebarkan ilmu dan kebaikan di media sosial

·         Melakukan olahraga atau aktivitas fisik yang sehat

فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ ۝ وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ
“Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.”
(QS. Al-Insyirah: 7–8)

Ayat ini menunjukkan bahwa seorang Muslim hendaknya tidak berhenti dari aktivitas bermanfaat. Bila selesai dari satu kegiatan, hendaknya beralih kepada amal lain yang baik dan produktif.

4. Bahaya Menyia-nyiakan Waktu

Islam melarang umatnya dari menyia-nyiakan waktu dalam hal yang tidak bermanfaat, apalagi dalam kemaksiatan. Nabi bersabda:

لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ القِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ ... وَعَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ
“Tidak akan bergeser kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga ditanya... tentang umurnya untuk apa ia habiskan...”
(HR. Tirmidzi, no. 2416)

 

Ini menunjukkan bahwa waktu adalah bagian dari hidup yang akan dimintai pertanggungjawaban. Maka sangat berbahaya bila waktu dibiarkan berlalu tanpa arah.

Mengisi waktu luang dengan kebaikan merupakan bentuk kesyukuran dan kecerdasan spiritual dalam Islam. Seorang Muslim dituntut untuk bijak dalam menggunakan waktunya, baik dalam hal ibadah, ilmu, maupun amal sosial. Waktu luang adalah peluang untuk meningkatkan kualitas iman dan amal. Maka, jangan sampai waktu luang dihabiskan untuk hal sia-sia, apalagi maksiat. Hendaknya setiap detik kita menjadi investasi untuk akhirat.

 

Daftar Pustaka

1.      Al-Qur’an al-Karim

2.      Shahih al-Bukhari

3.      Sunan at-Tirmidzi

4.      Ibn al-Jauzi. Shaid al-Khatir.

5.      Al-Ghazali. Ihya Ulumuddin.

6.      Al-Munajjid, Muhammad Shalih. Waktu dalam Pandangan Islam - IslamQA.info

7.      Al-Utsaimin, Muhammad bin Shalih. Syarh Riyadhus Shalihin

 


0 komentar:

Posting Komentar

Silakan titip komentar anda..

Popular

Popular Posts

Blog Archive