![]() |
Mengisi Waktu luang dengan kebaikan |
MENGISI WAKTU LUANG DENGAN KEBAIKAN DALAM
PANDANGAN ISLAM
Dr. Abdul Munir, M.Pd.I
(Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Kabupaten Bima)
Waktu adalah salah satu nikmat terbesar yang
Allah ﷻ
berikan kepada manusia. Namun, banyak orang lalai dalam memanfaatkan waktu
secara optimal. Dalam Islam, waktu dipandang sebagai amanah dan kesempatan yang
sangat berharga. Setiap detik yang berlalu tidak akan kembali. Oleh karena itu,
mengisi waktu luang dengan kebaikan bukan hanya tindakan bijak, tetapi juga
bentuk ibadah dan bentuk rasa syukur kepada Allah.
Rasulullah
ﷺ
telah memperingatkan umatnya tentang pentingnya memanfaatkan waktu luang
sebelum datang masa sibuk, sakit, atau bahkan kematian. Maka dari itu, sangat
penting bagi seorang Muslim untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang membawa
kebaikan di dunia dan akhirat.
1. Waktu Adalah Amanah dan Nikmat yang Akan
Dipertanggungjawabkan
Allah ﷻ memberikan waktu sebagai modal utama
kehidupan manusia. Setiap detik merupakan peluang untuk berbuat baik.
وَالْعَصْرِ
إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar
berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh…”
(QS. Al-‘Ashr: 1–3)
Surat
ini menunjukkan bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat penting, dan siapa yang
tidak memanfaatkannya untuk iman dan amal saleh, maka ia termasuk orang yang
rugi.
2. Hadis Tentang Nilai Waktu Luang
Nabi Muhammad ﷺ menekankan betapa berharganya waktu luang
dalam sabdanya:
نِعْمَتَانِ
مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Dua nikmat yang sering dilalaikan oleh banyak
manusia: kesehatan dan waktu luang.”
(HR. Bukhari, no. 6412)
Hadis
ini menjelaskan bahwa banyak manusia yang tidak menyadari betapa berharganya
waktu luang dan kesehatan hingga keduanya hilang. Waktu luang harus diisi dengan
hal yang mendekatkan diri kepada Allah, bukan dengan perbuatan sia-sia.
3. Bentuk Kebaikan dalam Mengisi Waktu Luang
Berikut
beberapa amalan positif yang bisa dilakukan dalam waktu luang:
·
Membaca Al-Qur’an dan merenungi maknanya
·
Mengerjakan shalat sunnah, dzikir, dan doa
·
Membaca buku-buku bermanfaat dan menambah ilmu agama
·
Bersedekah, membantu orang lain, dan berbuat baik kepada
sesama
·
Menulis atau menyebarkan ilmu dan kebaikan di media sosial
·
Melakukan olahraga atau aktivitas fisik yang sehat
فَإِذَا فَرَغْتَ
فَانصَبْ وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ
“Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu
urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan lain), dan hanya kepada
Tuhanmulah engkau berharap.”
(QS. Al-Insyirah: 7–8)
Ayat ini
menunjukkan bahwa seorang Muslim hendaknya tidak berhenti dari aktivitas
bermanfaat. Bila selesai dari satu kegiatan, hendaknya beralih kepada amal lain
yang baik dan produktif.
4. Bahaya Menyia-nyiakan
Waktu
Islam
melarang umatnya dari menyia-nyiakan waktu dalam hal yang tidak bermanfaat,
apalagi dalam kemaksiatan. Nabi ﷺ bersabda:
لَا تَزُولُ
قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ القِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ ... وَعَنْ عُمْرِهِ
فِيمَا أَفْنَاهُ
“Tidak akan bergeser kaki seorang hamba pada
hari kiamat hingga ditanya... tentang umurnya untuk apa ia habiskan...”
(HR. Tirmidzi, no. 2416)
Ini menunjukkan bahwa waktu adalah bagian dari
hidup yang akan dimintai pertanggungjawaban. Maka sangat berbahaya bila waktu
dibiarkan berlalu tanpa arah.
Mengisi waktu luang dengan kebaikan merupakan
bentuk kesyukuran dan kecerdasan spiritual dalam Islam. Seorang Muslim dituntut
untuk bijak dalam menggunakan waktunya, baik dalam hal ibadah, ilmu, maupun
amal sosial. Waktu luang adalah peluang untuk meningkatkan kualitas iman dan
amal. Maka, jangan sampai waktu luang dihabiskan untuk hal sia-sia, apalagi
maksiat. Hendaknya setiap detik kita menjadi investasi untuk akhirat.
Daftar Pustaka
1.
Al-Qur’an al-Karim
2.
Shahih al-Bukhari
3.
Sunan at-Tirmidzi
4.
Ibn al-Jauzi. Shaid
al-Khatir.
5.
Al-Ghazali. Ihya
Ulumuddin.
6.
Al-Munajjid, Muhammad Shalih. Waktu dalam Pandangan Islam -
IslamQA.info
7.
Al-Utsaimin, Muhammad bin Shalih. Syarh Riyadhus Shalihin
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan titip komentar anda..