Pendidikan Anak Menurut Islam
Anak merupakan
amanah dan karunia dari Allah ﷻ yang harus dijaga, dibimbing, dan dididik dengan
sebaik-baiknya. Dalam Islam, pendidikan anak bukan hanya bertujuan untuk
keberhasilan dunia, tetapi juga keselamatan akhirat. Oleh karena itu,
pendidikan anak adalah tanggung jawab besar yang harus dilaksanakan oleh orang
tua sejak dini dengan berlandaskan nilai-nilai Islam.
1. Anak sebagai
Amanah dan Ujian
Anak-anak
merupakan titipan dari Allah yang bisa menjadi sumber kebahagiaan sekaligus
ujian.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا
تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَن
يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
“Wahai
orang-orang yang beriman! Janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan
kamu dari mengingat Allah. Barang siapa berbuat demikian, maka mereka itulah
orang-orang yang rugi.”
(QS. Al-Munāfiqūn: 9)¹
2. Kewajiban
Mendidik Anak dalam Islam
Islam
mewajibkan para orang tua untuk mendidik anak-anaknya dalam hal akidah, ibadah,
akhlak, dan kehidupan sosial. Perintah ini bersifat aktif dan berkelanjutan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا
أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“Wahai
orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka...”
(QS. At-Tahrīm: 6)²
Ibnu Katsir
menjelaskan bahwa ayat ini bermakna perintah kepada kaum mukminin untuk mengajarkan
ilmu dan adab kepada keluarganya serta mendidik mereka untuk taat kepada Allah³.
3. Pendidikan
Anak Dimulai Sejak Dini
Rasulullah ﷺ sangat
menekankan pentingnya pendidikan sejak usia dini, termasuk pendidikan shalat:
مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ
وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ
عَشْرٍ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
“Perintahkan
anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat ketika mereka berumur tujuh tahun,
dan pukullah mereka (dengan lembut jika tidak melaksanakan) ketika berumur
sepuluh tahun, serta pisahkan tempat tidur mereka.”
(HR. Abu Dawud no. 495)⁴
4. Pendidikan
Tauhid dan Akhlak
Pendidikan
paling utama adalah tauhid, sebagaimana dicontohkan dalam nasihat Luqman kepada
anaknya:
يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ
إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Wahai anakku!
Janganlah engkau mempersekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar.”
(QS. Luqmān: 13)⁵
Luqman juga
mengajarkan akhlak kepada anaknya, seperti:
- Taat kepada orang tua (ayat 14)
- Menegakkan shalat (ayat 17)
- Amar ma’ruf nahi munkar (ayat
17)
- Sabar dalam ujian (ayat 17)
- Tidak sombong dan angkuh (ayat
18)
- Bersikap sederhana (ayat 19)
5. Doa sebagai
Bentuk Pendidikan Spiritual
Mendoakan anak
juga termasuk bagian dari pendidikan spiritual:
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ
وَمِنْ ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
“Ya Tuhanku,
jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat, ya
Tuhan kami, perkenankanlah doaku.”
(QS. Ibrahim: 40)⁶
6. Dampak
Pendidikan Islami
Pendidikan anak
dalam Islam akan melahirkan:
- Anak yang berakidah lurus
- Memiliki akhlak mulia
- Berbakti kepada orang tua
- Taat beribadah
- Bermanfaat bagi masyarakat
Pendidikan anak
menurut Islam bukan sekadar memberikan ilmu duniawi, tetapi membentuk karakter
dan akhlak Islami sejak dini. Orang tua adalah madrasah pertama bagi anak.
Maka, hendaknya para orang tua menunaikan amanah ini dengan sungguh-sungguh,
karena keberhasilan pendidikan anak merupakan investasi dunia akhirat.
Catatan Kaki
(Referensi)
- QS. Al-Munāfiqūn: 9
- QS. At-Tahrīm: 6
- Tafsir Ibnu Katsir, pada
penjelasan QS. At-Tahrim: 6
- Abu Dawud, Sunan Abu Dawud,
no. 495
- QS. Luqmān: 13
- QS. Ibrāhīm: 40
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan titip komentar anda..