10 Juni, 2025


Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam, bukan hanya untuk umat Islam semata, tetapi juga bagi seluruh umat manusia, bahkan makhluk lainnya. Salah satu bentuk rahmat tersebut terwujud dalam ajaran Islam tentang toleransi antarumat beragama, yaitu sikap saling menghargai, hidup berdampingan secara damai, dan tidak saling memaksakan keyakinan.

Toleransi dalam Islam bukan berarti mencampuradukkan akidah, tetapi memberikan ruang hidup bagi orang lain untuk menjalankan keyakinannya tanpa gangguan atau diskriminasi.

 

  1. Kebebasan dalam Beragama

لَآ إِكْرَاهَ فِى ٱلدِّينِ ۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّشْدُ مِنَ ٱلْغَىِّ ۚ

“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama; sungguh telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.”
(QS. Al-Baqarah: 256)

Ayat ini menjadi prinsip utama dalam toleransi, bahwa Islam tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu, termasuk Islam itu sendiri. Hidayah adalah urusan Allah.

 

  1. Menghormati Perbedaan

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

“Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”
(QS. Al-Kafirun: 6)

Ayat ini menunjukkan bahwa meskipun berbeda keyakinan, umat Islam tetap menghargai pilihan agama orang lain.

 

  1. Berbuat Baik kepada Non-Muslim yang Damai

لَا يَنْهَاكُمُ ٱللَّهُ عَنِ ٱلَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِى ٱلدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَـٰرِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوٓا۟ إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُقْسِطِينَ

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.”
(QS. Al-Mumtahanah: 8)

 

Teladan Toleransi dari Rasulullah

Rasulullah Muhammad adalah suri teladan terbaik dalam hal toleransi. Saat berada di Madinah, beliau hidup berdampingan secara damai dengan kaum Yahudi dan Nasrani. Dalam Piagam Madinah, Nabi menjamin kebebasan beragama dan keamanan bersama bagi semua penduduk Madinah, baik Muslim maupun non-Muslim.

Selain itu, dalam banyak riwayat disebutkan Rasulullah berdiri menghormati jenazah seorang Yahudi, menunjukkan akhlak luhur beliau dalam menghargai sesama manusia.

 

Toleransi Bukan Kompromi Akidah

Perlu digarisbawahi bahwa toleransi dalam Islam tidak berarti menyetujui semua keyakinan atau ibadah agama lain. Seorang Muslim tetap meyakini kebenaran Islam, namun tetap menghormati hak orang lain untuk menjalankan keyakinannya.

Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari

Menghormati hari raya umat lain tanpa ikut merayakannya.

Hidup rukun dan saling membantu dalam urusan sosial dan kemanusiaan.

Tidak menjelekkan keyakinan agama lain.

Menjalin komunikasi dan kerja sama dalam menjaga kedamaian.

 

Toleransi antarumat beragama adalah ajaran luhur dalam Islam yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di masyarakat yang majemuk. Dengan bersikap toleran, umat Islam menunjukkan kedewasaan beragama dan memperkuat persaudaraan kemanusiaan. Islam bukan hanya agama yang benar, tetapi juga agama yang membawa kedamaian bagi seluruh alam.

وَمَآ أَرْسَلْنَـٰكَ إِلَّا رَحْمَةًۭ لِّلْعَـٰلَمِينَ

 “Dan Kami tidak mengutusmu (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.”
(QS. Al-Anbiya: 107)


0 komentar:

Posting Komentar

Silakan titip komentar anda..

Popular

Popular Posts

Blog Archive