02 Mei, 2025

Istiqomah Berjalan pada Jalan yang Benar


Dalam kehidupan seorang Muslim, istiqomah (konsistensi) dalam kebaikan adalah kunci utama menuju keselamatan dunia dan akhirat. Banyak orang yang semangat dalam kebaikan hanya di awal, namun tidak mampu mempertahankannya. Padahal, Allah ﷻ dan Rasul-Nya sangat memuliakan orang-orang yang istiqomah dalam menjalankan kebenaran. 

Makna Istiqomah 
Secara bahasa, istiqomah berarti teguh, lurus, dan konsisten. Dalam Islam, istiqomah adalah sikap teguh di atas jalan yang benar — jalan Islam — tanpa menyimpang ke kanan atau kiri, meski ada rintangan, godaan, dan tekanan.

Allah ﷻ berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا ۖ وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ 
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami adalah Allah,’ kemudian mereka istiqomah, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (seraya berkata): Janganlah kamu takut dan janganlah kamu bersedih hati..." 
(QS. Fussilat: 30)

Ayat ini menjadi bukti bahwa istiqomah adalah sifat mulia yang mendapatkan penjagaan langsung dari malaikat Allah.

Istiqomah Adalah Perintah Rasulullah ﷺ 
 عَنْ أَبِي عَمْرٍو - وَقِيلَ: أَبِي عَمْرَةَ - سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الثَّقَفِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، قُلْ لِي فِي الْإِسْلَامِ قَوْلًا لَا أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا غَيْرَكَ. قَالَ: "قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ، ثُمَّ اسْتَقِمْ". 
 Ketika seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah ﷺ, "Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku satu kata dalam Islam, yang aku tidak akan bertanya lagi kepada siapa pun selain engkau," maka Rasulullah menjawab: 
 "Katakanlah: Aku beriman kepada Allah, kemudian istiqomahlah." 
 (HR. Muslim)
 Hadis ini menekankan bahwa iman yang benar harus dibuktikan dengan keteguhan dalam amal.

Tantangan dalam Menjaga Istiqomah 
Istiqomah bukanlah sesuatu yang mudah. Godaan dunia, hawa nafsu, pergaulan, dan ujian hidup bisa melemahkan semangat seseorang. Maka diperlukan:
  •  Niat yang lurus karena Allah.
  •  Lingkungan yang mendukung kebaikan.
  •  Ilmu dan pemahaman agama yang kuat.
  •  Doa yang terus-menerus agar diberi keteguhan hati.
 Nabi ﷺ sendiri sering berdoa:
 يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ."
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu.”
(HR. Tirmidzi)
 
Buah dari Istiqomah 
Orang yang istiqomah akan mendapatkan:
  •  Ketenangan hati dan perlindungan dari Allah.
  •  Pahala besar atas konsistensi amalnya.
  •  Kesudahan yang baik (husnul khatimah).
  •  Kekuatan dalam menghadapi cobaan hidup.


Istiqomah adalah bukti keimanan sejati. Ia adalah perjuangan seumur hidup yang membutuhkan keikhlasan, kesabaran, dan pertolongan Allah. Meski jalannya tidak selalu mudah, namun hasilnya adalah surga yang dijanjikan. 

 “Berjalanlah perlahan, asalkan tetap di jalan yang benar. Karena Allah tidak melihat seberapa cepat langkahmu, tetapi seberapa istiqomah hatimu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan titip komentar anda..