21 Mei, 2025


Tauhid adalah inti ajaran Islam. Tidak ada satu nabi pun yang diutus kecuali untuk menyerukan tauhid. Tauhid secara etimologis berasal dari bahasa Arab wahhada–yuwahhidu–tauhīdan yang berarti mengesakan. Dalam istilah syariat, tauhid adalah keyakinan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, tanpa sekutu dalam rububiyyah-Nya (penciptaan), uluhiyyah-Nya (peribadatan), dan asma’ wa sifat-Nya (nama dan sifat).

Tauhid bukan hanya doktrin keimanan semata, melainkan juga memiliki konsekuensi praktis dalam seluruh aspek kehidupan. Seorang Muslim yang bertauhid akan memiliki sikap hidup yang lurus, tenang, dan seimbang.

 

Keutamaan Tauhid Berdasarkan Dalil Al-Qur’an

1. Tauhid adalah tujuan penciptaan manusia dan jin

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku."
(QS. Adz-Dzariyat: 56)

Menurut Imam Ibnu Katsir, ayat ini menegaskan bahwa tujuan penciptaan makhluk adalah agar mereka mentauhidkan Allah, bukan hanya sekadar menjalankan ibadah ritual tanpa kesadaran akidah.

2. Tauhid adalah jalan keselamatan dan ketenteraman jiwa

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ

"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."
(QS. Al-An’am: 82)

Imam Asy-Syafi’i menjelaskan bahwa "kezaliman" dalam ayat ini adalah syirik. Siapa yang bersih dari syirik, maka ia akan mendapatkan rasa aman dunia-akhirat.

3. Tauhid membuka pintu rezeki dan solusi hidup

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًۭا ۝ وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۚ

"...Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."
(QS. At-Talaq: 2–3)

Tauhid yang benar melahirkan takwa, dan takwa menjadi kunci pembuka berbagai kemudahan dalam hidup.

Keutamaan Tauhid Menurut Hadis Nabi SAW

1. Tauhid adalah kunci surga

مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

"Barang siapa yang mati dalam keadaan mengetahui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, maka ia masuk surga."
(HR. Muslim, no. 26)

Hadis ini menekankan bahwa pengetahuan dan keyakinan yang benar terhadap tauhid akan menjadi sebab masuk surga.

2. Tauhid menghapus dosa sebesar apapun

"Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau datang kepada-Ku tanpa mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sepenuh bumi pula."
(HR. Tirmidzi, no. 3540)

Hadis ini menunjukkan bahwa tauhid adalah sebab terbesar diampuninya dosa, selama tidak tercampur dengan syirik.

Pandangan Ulama Mengenai Keutamaan Tauhid

 

1.     Pembagian Tauhid dalam Perspektif Al-Asy‘ariyyah

Dalam mazhab Asy‘ari, tauhid dibahas dalam kerangka teologi (ilmu kalam) dengan penekanan pada pengakuan terhadap keesaan Allah dalam dzat, sifat, dan perbuatan-Nya, serta penolakan terhadap syirik dan tasybih (penyerupaan Allah dengan makhluk).

Berikut pembagian tauhid menurut perspektif Asy‘ariyyah:

1. Tauhid Dzat (توحيد الذات)

Yaitu meyakini bahwa dzat Allah esa, tidak tersusun, tidak terbagi, tidak menyerupai makhluk, dan tidak ada sesuatu pun yang menyamai-Nya.

Dalil:
"Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa."
(QS. Al-Ikhlas: 1)

2. Tauhid Sifat (توحيد الصفات)

Artinya menetapkan sifat-sifat Allah sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah, tanpa menyerupakan (tasybih), mengingkari (ta’thil), atau mempertanyakan “bagaimana” (takyif) sifat tersebut.

Al-Asy‘ari membantah pandangan Mu‘tazilah yang menolak sifat-sifat Allah, dan menegaskan bahwa Allah memiliki sifat-sifat seperti Ilmu, Qudrah, Iradah, Sama’, Bashar, dan Kalam, tanpa menyamakan-Nya dengan makhluk.

Dalil:
"Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
(QS. Asy-Syura: 11)

3. Tauhid Af‘al (توحيد الأفعال)

Yaitu meyakini bahwa semua perbuatan (af‘al) di alam semesta adalah ciptaan Allah, termasuk perbuatan manusia. Namun manusia tetap memiliki kasb (usaha atau perolehan), yang menjadi dasar tanggung jawab moralnya.

Ini adalah sintesis antara takdir dan kebebasan, dan menjadi ciri khas pemikiran Asy‘ariyyah dalam membela keadilan dan kekuasaan mutlak Allah.

Dalil:
"Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat."
(QS. As-Saffat: 96)

 

2.      Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah

Beliau menyatakan dalam Madarij as-Salikin bahwa "Tauhid adalah sumber kebahagiaan, kedamaian, dan ketenangan hati. Tauhid adalah obat segala penyakit hati."

3.      Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah

Dalam Majmu’ Fatawa, beliau berkata:
"Tidak ada kenikmatan dan kebahagiaan yang lebih besar dibandingkan dengan mengenal Allah, mencintai-Nya, dan bertauhid kepada-Nya."

4.      Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab

Dalam Kitab at-Tauhid, beliau menjelaskan bahwa semua nabi diutus untuk menyerukan tauhid, dan keberhasilan hidup serta keselamatan akhirat bergantung pada tauhid.

 

Aplikasi Tauhid dalam Kehidupan Sehari-hari

  1. Menjaga Keikhlasan
    Tauhid mendorong seseorang untuk beramal hanya karena Allah. Tanpa tauhid, amal bisa rusak karena riya.
  2. Menghindari Ketergantungan kepada Makhluk
    Muslim yang bertauhid hanya berharap kepada Allah, bukan kepada kekuatan materi, jabatan, atau manusia.
  3. Menumbuhkan Optimisme dan Ketenteraman
    Orang bertauhid percaya bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah, sehingga ia tidak mudah cemas atau putus asa.
  4. Mendorong Keteguhan dalam Dakwah dan Perjuangan
    Tauhid memberikan keberanian karena hanya takut kepada Allah, bukan kepada makhluk.
  5. Menjaga Moral dan Etika
    Orang yang bertauhid akan merasa selalu diawasi oleh Allah, sehingga menjauhi perbuatan dosa dan maksiat.

Tauhid bukan hanya teori dalam akidah, melainkan fondasi praktis dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ia memengaruhi cara berpikir, bersikap, dan berperilaku seorang Muslim dalam menghadapi segala dinamika hidup. Mewujudkan tauhid yang murni dalam seluruh aspek kehidupan adalah jalan untuk meraih kebahagiaan hakiki di dunia dan keselamatan abadi di akhirat.

 

20 SIFAT KETAUHIDAN (SIFAT WAJIB BAGI ALLAH SWT)

A. Sifat Nafsiyyah (1 sifat)

  1. Wujud (الوجود) – Allah ada, dan keberadaan-Nya tidak bergantung pada apa pun.

B. Sifat Salbiyyah (5 sifat – sifat penafian)

  1. Qidam (القدم) – Allah tidak bermula, tidak didahului oleh ketiadaan.
  2. Baqa’ (البقاء) – Allah kekal, tidak akan pernah binasa.
  3. Mukhalafatuhu lil hawadits (مخالفته للحوادث) – Allah berbeda dari makhluk-Nya dalam segala hal.
  4. Qiyamuhu binafsih (قيامه بنفسه) – Allah berdiri sendiri, tidak membutuhkan apa pun.
  5. Wahdaniyyah (الوحدانية) – Allah esa dalam dzat, sifat, dan perbuatan-Nya.

C. Sifat Ma‘ani (7 sifat – sifat yang ada secara hakiki)

  1. Qudrah (القدرة) – Allah maha kuasa atas segala sesuatu.
  2. Iradah (الإرادة) – Allah berkehendak, menentukan segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya.
  3. Ilmu (العلم) – Allah maha mengetahui segala sesuatu, baik yang tampak maupun tersembunyi.
  4. Hayat (الحياة) – Allah maha hidup, tidak pernah mati atau tidur.
  5. Sama’ (السمع) – Allah maha mendengar tanpa alat pendengaran seperti makhluk.
  6. Basar (البصر) – Allah maha melihat tanpa alat penglihatan seperti makhluk.
  7. Kalam (الكلام) – Allah berfirman, memiliki sifat kalam yang tidak serupa dengan ucapan manusia.

D. Sifat Ma‘nawiyyah (7 sifat – penguat sifat ma‘ani)

  1. Kaunuhu Qadiran (كونه قادرا) – Allah dalam keadaan Maha Kuasa.
  2. Kaunuhu Muridan (كونه مريدا) – Allah dalam keadaan Maha Berkehendak.
  3. Kaunuhu ‘Aliman (كونه عالما) – Allah dalam keadaan Maha Mengetahui.
  4. Kaunuhu Hayyan (كونه حيا) – Allah dalam keadaan Maha Hidup.
  5. Kaunuhu Sami‘an (كونه سميعا) – Allah dalam keadaan Maha Mendengar.
  6. Kaunuhu Basiran (كونه بصيرا) – Allah dalam keadaan Maha Melihat.
  7. Kaunuhu Mutakalliman (كونه متكلما) – Allah dalam keadaan Maha Berfirman.

 

 Daftar Pustaka

  1. Al-Qur’anul Karim
  2. Shahih Muslim
  3. Sunan Tirmidzi
  4. Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim
  5. Ibnu Qayyim, Madarij As-Salikin
  6. Ibnu Taimiyah, Majmu’ Fatawa
  7. Muhammad bin Abdul Wahhab, Kitab At-Tauhid
  8. Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin
  9. Asy-Syafi’i, Ar-Risalah

 



20 Mei, 2025


Lambu, Bima –
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Bima menyalurkan dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) sebesar Rp210.000.000 kepada delapan asnaf yang berhak menerima, dalam rangkaian kegiatan peluncuran Program “Selasa Menyapa” yang berlangsung di Desa Rato, Kecamatan Lambu, pada hari Selasa (tanggal kegiatan).

Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Bima, Ady Mahyudi, didampingi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bima, di hadapan masyarakat, tokoh agama, dan jajaran pemerintah daerah yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya, Bupati Bima menyampaikan apresiasi kepada BAZNAS Kabupaten Bima atas komitmennya dalam membantu masyarakat melalui pengelolaan zakat yang transparan dan tepat sasaran.

“Penyaluran dana ZIS ini adalah bentuk kehadiran negara dan umat Islam dalam membantu saudara-saudara kita yang berhak menerima. Semoga membawa keberkahan bagi semua pihak,” ujar Bupati.

Ketua BAZNAS Kabupaten Bima, dalam laporannya, menyebutkan bahwa dana sebesar 210 juta tersebut disalurkan kepada penerima dari delapan kategori asnaf, yakni: fakir, miskin, amil, mu’allaf, gharim, fi sabilillah, ibnu sabil, dan riqab.

Program “Selasa Menyapa” sendiri merupakan inisiatif Pemkab Bima untuk mendekatkan layanan pemerintahan dan sosial kemasyarakatan kepada warga desa secara langsung. Kegiatan ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, lembaga zakat, dan masyarakat.

Acara berlangsung dengan khidmat dan penuh antusiasme masyarakat setempat, yang menyambut baik penyaluran bantuan serta kehadiran langsung pimpinan daerah.

Galeri :



























12 Mei, 2025





Bima, 12 Mei 2025 — Kolam Renang Madapangga yang terletak di Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, kembali ramai dikunjungi wisatawan lokal sejak akhir pekan lalu. Terkenal dengan kesejukan airnya yang berasal langsung dari mata air pegunungan, kolam renang ini menjadi salah satu destinasi favorit untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. 

 Selain menawarkan suasana alami yang asri dan rindang, Kolam Renang Madapangga juga memiliki fasilitas yang cukup memadai, seperti tempat bilas, gazebo untuk bersantai, hingga area bermain anak-anak. Para pengunjung tidak hanya menikmati kesegaran air kolam, tetapi juga dimanjakan oleh pemandangan alam sekitar yang hijau dan menenangkan.

 Salah seorang pengunjung, Ibu Rina dari Kecamatan Woha, mengungkapkan kepuasannya setelah berkunjung ke lokasi tersebut. "Airnya sangat segar dan jernih, cocok untuk relaksasi. Tempat ini cocok dikunjungi bersama keluarga, apalagi anak-anak sangat senang bermain air di sini," ujarnya.
 Pihak pengelola kolam renang juga terus berupaya menjaga kebersihan dan kenyamanan tempat. Mereka berharap agar pengunjung ikut menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan demi kelestarian wisata alam tersebut.

 Kolam Renang Madapangga buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WITA, dengan harga tiket masuk yang terjangkau untuk semua kalangan. Bagi Anda yang sedang mencari tempat berlibur yang dekat, alami, dan menyegarkan, destinasi ini bisa menjadi pilihan menarik.

11 Mei, 2025


Sape – Minggu, 10 Mei 2025

Majelis Taklim An-Nisa Naru, Kecamatan Sape, menggelar kegiatan pengajian spesial dengan tema "Kiat Khusyuk dalam Sholat" pada Sabtu sore di Masjid Al-Basit, Dusun Kalender, Desa Naru. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 500 peserta yang terdiri dari pengurus dan anggota majelis taklim, serta turut dihadiri oleh Kepala Desa Naru. 


Pengajian ini menghadirkan penceramah istimewa, Ustadz Dr. Abdul Munir, M.Pd.I, seorang akademisi sekaligus tokoh pendidikan Islam di wilayah Bima. Dalam tausiyahnya, beliau memaparkan pentingnya menghadirkan kekhusyukan dalam sholat sebagai fondasi spiritual yang kuat bagi umat Islam. 


"Sholat bukan hanya gerakan fisik, tetapi sebuah komunikasi yang intim antara hamba dengan Rabb-nya. Khusyuk adalah kunci agar sholat benar-benar berdampak pada kehidupan sehari-hari," ujar Dr. Abdul Munir di hadapan para jamaah. 


Kegiatan pengajian ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat, termasuk Kepala Desa Naru yang mengapresiasi inisiatif Majelis Taklim An-Nisa dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat. Ia berharap kegiatan semacam ini terus dilaksanakan secara rutin sebagai bagian dari pembinaan keimanan warga. 


Ketua Majelis Taklim An-Nisa, dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih atas antusiasme para anggota dan dukungan dari berbagai pihak. Ia menekankan bahwa kegiatan pengajian ini merupakan bagian dari agenda rutin dalam rangka meningkatkan kualitas spiritual dan pemahaman keagamaan anggota majelis. Dengan semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap ilmu, pengajian ini menjadi momentum penting untuk mempererat ukhuwah serta menumbuhkan semangat ibadah yang lebih mendalam di kalangan masyarakat Naru.




10 Mei, 2025


Dalam perjalanan hidup ini, tidak semua hal berjalan sesuai harapan. Ada masa sulit, kegagalan, cobaan, dan penantian panjang. Dalam menghadapi semua itu, Islam memberikan satu kunci utama: sabar. 

Sabar bukan berarti pasrah tanpa usaha, melainkan kekuatan untuk tetap teguh, tabah, dan terus bergerak di jalan yang benar, meskipun dalam keadaan sulit. 

Sabar dalam Pandangan Islam 
Allah ﷻ menyebut sabar dalam banyak ayat Al-Qur'an, bahkan mengaitkannya dengan keberuntungan dan keberhasilan. Firman Allah: 
 
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ 
"Sesungguhnya orang-orang yang sabar itu akan diberi pahala mereka tanpa batas."
 (QS. Az-Zumar: 10) 

Pahala tanpa batas — ini adalah keutamaan luar biasa yang tidak disebutkan untuk amal lain, kecuali sabar.

Sabar Adalah Jalan Menuju Keberhasilan 
Kesuksesan bukan milik orang yang cepat menyerah, tetapi bagi mereka yang tetap teguh saat gagal, bangkit saat terjatuh, dan tetap percaya pada pertolongan Allah. 

Rasulullah ﷺ bersabda: 
 عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَا يَكُونُ ذَٰلِكَ إِلَّا لِمُؤْمِنٍ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ 
 "Sungguh mengagumkan urusan orang yang beriman, karena seluruh urusannya adalah baik bagi dirinya, dan itu tidak akan terjadi kecuali pada orang yang beriman. Jika ia mendapat nikmat, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia tertimpa musibah, ia sabar, dan itu juga baik baginya." 
(HR. Muslim) 
 Ini artinya, kesabaran adalah kunci untuk membuka pintu keberhasilan. 

Jenis-Jenis Sabar dalam Hidup 
Sabar dalam ketaatan – terus beribadah dan menjaga diri dari kemalasan. 
 Sabar dalam menjauhi maksiat – kuat menahan diri dari godaan dunia. 
 Sabar menghadapi takdir dan ujian – tetap ridha dan ikhtiar meski diuji. 
 Semua jenis sabar ini membawa seseorang pada kemuliaan dunia dan keselamatan akhirat. 
 
Orang yang Sabar Itu Dicintai Allah 
 
وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ 
"Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar." 
(QS. Ali ‘Imran: 146)

Bayangkan, Allah sendiri menyatakan cinta-Nya kepada orang-orang yang bersabar. Apakah ada balasan yang lebih indah daripada dicintai oleh Rabb semesta alam? 
 
Kesabaran bukan kelemahan, tapi kekuatan sejati. Orang yang bersabar akan naik derajatnya di sisi Allah, disayangi manusia, dan akhirnya akan mencapai keberhasilan yang hakiki. Ingatlah selalu: 


“Orang yang bersabar, dialah yang akan berhasil dan beruntung.” 

Mari kita latih diri untuk sabar — dalam bekerja, belajar, berdakwah, membina keluarga, dan menjalani setiap takdir kehidupan. Karena bersama sabar, akan datang pertolongan dan kemenangan.

Popular

Popular Posts

Blog Archive