Kiamat dan Tanda-tandanya
Kiamat adalah
keyakinan pokok dalam akidah Islam, yakni hari berakhirnya seluruh kehidupan di
alam semesta dan awal dimulainya kehidupan akhirat. Hari kiamat bukan sekadar
cerita atau mitos, tetapi merupakan peristiwa pasti yang telah dijelaskan
secara tegas dalam Al-Qur'an dan Hadis Nabi ﷺ. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
إِنَّ ٱلسَّاعَةَ لَآتِيَةٌۭ لَّا رَيْبَ فِيهَا وَلَـٰكِنَّ أَكْثَرَ
ٱلنَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ
"Sesungguhnya
hari Kiamat itu pasti akan datang, tidak ada keraguan padanya tetapi
kebanyakan manusia tidak beriman."
(QS. Ghafir: 59)
Keimanan kepada
hari kiamat merupakan rukun iman yang keenam. Memahaminya bukan hanya
memperkuat akidah, tetapi juga mendorong manusia untuk lebih taat, jujur, dan
bertanggung jawab dalam hidup.
Pengertian
Kiamat
Secara bahasa,
“kiamat” berasal dari kata qaama – yaquumu yang berarti “bangkit atau berdiri.”
Secara istilah, kiamat berarti kehancuran seluruh alam semesta, disusul dengan dibangkitkannya
seluruh manusia untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatan mereka di hadapan
Allah SWT.
Jenis-Jenis
Kiamat
Dalam literatur
Islam, kiamat dibagi menjadi dua:
- Kiamat Sugra (Kiamat Kecil)
ـ
Peristiwa yang menimpa sebagian umat atau
individu seperti wafatnya seseorang, bencana alam, wabah, dsb.
ـ
Sabda Nabi ﷺ:
“Kematian seseorang adalah kiamatnya.”
(HR. Thabrani)
- Kiamat Kubra (Kiamat Besar)
ـ
Kehancuran total seluruh alam semesta, termasuk
matahari, bumi, dan langit, diiringi dengan dahsyatnya tiupan sangkakala oleh
malaikat Israfil.
Tanda-Tanda
Kiamat
Tanda-tanda
kiamat dibagi menjadi dua kategori besar:
A. Tanda-Tanda
Kecil (Ash-Shughra)
Telah banyak
muncul dan terus berkembang seiring zaman. Beberapa di antaranya:
ـ
Ilmu agama diangkat dan kebodohan merajalela
ـ
Banyak terjadi pembunuhan tanpa sebab
ـ
Waktu terasa semakin singkat
ـ
Banyak fitnah dan kerusakan
ـ
Orang miskin bersaing membangun gedung tinggi
ـ
Orang fasik dijadikan pemimpin
ـ
Perzinahan dan minuman keras dianggap biasa
Nabi ﷺ bersabda:
وَأَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا، وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ
الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ
“Salah satu
tanda kiamat adalah jika budak melahirkan tuannya, dan orang-orang miskin
berlomba-lomba membangun bangunan tinggi.”
(HR. Muslim)
B. Tanda-Tanda
Besar (Ash-Sughra al-Kubra / al-Kubra)
Tanda-tanda
besar kiamat belum terjadi dan akan muncul mendekati terjadinya kiamat besar.
Di antaranya:
- Munculnya Dajjal – Pemimpin
pendusta yang membawa fitnah besar
- Turunnya Nabi Isa AS – Akan
membunuh Dajjal dan menegakkan keadilan
- Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj –
Bangsa perusak dari balik dinding Zulkarnain
- Tiga gerhana bumi besar – di
Timur, Barat, dan Jazirah Arab
- Asap yang meliputi bumi
- Matahari terbit dari barat
- Binatang besar (Dabbah) –
keluar dari bumi dan berbicara kepada manusia
- Api yang menggiring manusia ke
tempat berkumpul (Mahsyar)
Dalil dari
Al-Qur’an dan Hadis
ـ
QS. Az-Zalzalah: 1–2
إِذَا زُلْزِلَتِ ٱلْأَرْضُ زِلْزَالَهَا وَأَخْرَجَتِ ٱلْأَرْضُ
أَثْقَالَهَا
“Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan
yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban beratnya...”
ـ
QS. Al-Qari’ah: 1–5
ٱلْقَارِعَةُ مَا ٱلْقَارِعَةُ وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا
ٱلْقَارِعَةُ يَوْمَ يَكُونُ ٱلنَّاسُ كَٱلْفَرَاشِ ٱلْمَبْثُوثِ وَتَكُونُ
ٱلْجِبَالُ كَٱلْعِهْنِ ٱلْمَنفُوشِ
“Hari Kiamat. Apakah Hari Kiamat itu? Dan
tahukah kamu apakah Hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai
bertebaran, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.”
HR. Bukhari dan Muslim
“Kiamat tidak akan terjadi hingga matahari
terbit dari arah barat.”
Hikmah Iman
kepada Kiamat
- Mendorong untuk selalu berbuat
amal saleh
- Menumbuhkan takut berbuat dosa
- Menjauhkan diri dari sifat
lalai dan tamak dunia
- Memperkuat keyakinan terhadap
keadilan Allah
- Menumbuhkan kesadaran spiritual
dan moral
Kesimpulan
Hari kiamat
adalah keniscayaan yang akan datang, hanya waktunya yang menjadi rahasia Allah.
Banyak tanda-tanda kecil telah terjadi, sementara tanda-tanda besar akan muncul
menjelang kehancuran dunia. Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk tidak
berspekulasi kapan waktunya, tetapi fokus mempersiapkan diri dengan amal,
takwa, dan taubat.
بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ سَبْعًا: هَلْ تَنْتَظِرُونَ إِلَّا
فَقْرًا مُنْسِيًا، أَوْ غِنًى مُطْغِيًا، أَوْ مَرَضًا مُفْسِدًا، أَوْ هَرَمًا
مُفَنِّدًا، أَوْ مَوْتًا مُجْهِزًا، أَوِ الدَّجَّالَ، فَشَرُّ غَائِبٍ
يُنْتَظَرُ، أَوِ السَّاعَةَ، فَالسَّاعَةُ أَدْهَى وَأَمَرُّ
"Beramallah
sebelum datangnya tujuh perkara; salah satunya: datangnya kiamat, dan kiamat
itu lebih dahsyat dan lebih pahit (dari yang kamu bayangkan).”
(HR. Tirmidzi)
Referensi:
- Al-Qur’an al-Karim
- Shahih Bukhari & Shahih
Muslim
- Sunan Tirmidzi
- Tafsir Ibnu Katsir – QS.
Al-Qari’ah, Az-Zalzalah
- Al-Qiyamah as-Sughra wa
al-Kubra – Dr. ‘Umar Sulaiman al-Asyqar
- Quraish Shihab – Wawasan
Al-Qur’an
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan titip komentar anda..