(Penyuluh Agama Islam / KUA Sape)
Islam adalah agama yang sangat
menjunjung tinggi ilmu. Bahkan wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad ﷺ adalah
perintah untuk membaca dan belajar. Namun, tidak semua ilmu membawa kebaikan.
Dalam Islam, ilmu diklasifikasikan menjadi dua: ilmu
yang bermanfaat (‘ilm nāfi‘) dan ilmu yang tidak bermanfaat, bahkan bisa
menjerumuskan.
Ilmu
yang bermanfaat akan mendekatkan seseorang kepada Allah, meningkatkan amal
salih, dan memberi kebaikan bagi dirinya dan masyarakat. Sebaliknya, ilmu yang
tidak bermanfaat hanya sekadar menambah beban informasi, memperbesar
kesombongan, atau bahkan mengarah pada kemaksiatan dan kesesatan.
1. Keutamaan Ilmu
yang Bermanfaat
Allah ﷻ
berfirman:
قُلْ هَلْ
يَسْتَوِي ٱلَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ
“Katakanlah:
Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?”
(QS. Az-Zumar: 9)
Ayat
ini menunjukkan keutamaan orang yang berilmu. Tapi bukan sekadar ilmu,
melainkan ilmu yang disertai iman dan diamalkan.
Rasulullah ﷺ
juga selalu memohon ilmu yang bermanfaat dalam doanya:
اللَّهُمَّ إِنِّي
أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
“Ya Allah,
aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang
diterima.”
(HR. Ibnu Majah, no. 925, dinilai sahih oleh Al-Albani)
2.
Ciri-Ciri Ilmu yang Bermanfaat
Ilmu
yang bermanfaat dalam Islam adalah:
ـ
Mengantarkan
pada ketakwaan kepada Allah
ـ
Menambah
keimanan dan amal saleh
ـ
Menghindarkan
dari kemaksiatan
ـ
Berguna
bagi diri sendiri dan orang lain
ـ
Selaras
dengan wahyu (Al-Qur’an dan sunnah)
Imam Ahmad bin Hanbal pernah
berkata, “Ilmu
itu bukan yang dihafal, tapi yang memberi manfaat.”
3.
Ilmu yang Tidak Bermanfaat
Ilmu
yang tidak bermanfaat adalah ilmu yang:
ـ
Tidak mendekatkan diri kepada Allah
ـ
Hanya menambah perdebatan, kesombongan, atau kecemasan
ـ
Digunakan untuk menyesatkan, merusak moral, atau
menyebarkan kebatilan
ـ
Bertentangan dengan syariat (contohnya: sihir, ramalan,
ilmu kebohongan, dan sebagainya)
Rasulullah ﷺ
juga berlindung dari ilmu yang tidak bermanfaat:
اللَّهُمَّ إِنِّي
أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ
“Ya Allah,
aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat.”
(HR. Muslim, no. 2722)
Ulama juga memberi peringatan bahwa
banyak orang yang berilmu, namun ilmunya justru membinasakan karena tidak
disertai amal dan adab.
4.
Contoh Ilmu yang Bermanfaat dalam Islam
ـ
Ilmu agama (Al-Qur’an, hadis, fiqh, akhlak,
tauhid)
ـ
Ilmu
kedokteran dan kesehatan
yang menyelamatkan jiwa
ـ
Ilmu
pendidikan
yang mencerdaskan dan membangun karakter
ـ
Ilmu
teknologi dan ekonomi
yang membawa maslahat umat
Semua ilmu duniawi bisa menjadi
bermanfaat jika diniatkan untuk kebaikan dan dijalani dengan akhlak Islami.
Ilmu
yang bermanfaat adalah ilmu yang membawa seseorang lebih dekat kepada Allah,
menambah amal salih, dan memberi manfaat bagi umat manusia. Sebaliknya, ilmu
yang tidak bermanfaat hanya akan menjadi beban, bahkan bisa menjadi sebab
kesesatan dan siksa. Oleh karena itu, seorang Muslim hendaknya senantiasa
memohon kepada Allah agar diberikan ilmu yang bermanfaat dan menjauhi ilmu yang
menjerumuskan.
Daftar
Pustaka
1. Al-Qur’an
al-Karim
2. Shahih Muslim
3. Sunan Ibnu
Majah
4. Al-Ghazali, Ihya’
Ulum al-Din
5. Ibnu Jama’ah, Tazkirah
al-Sami’ wal-Mutakallim
6. Syaikh Bakr Abu
Zaid, Hilyah
Thalib al-‘Ilm
7. Yusuf
al-Qaradawi, Adab
al-‘Alim wa al-Muta‘allim
8. Shalih
Al-Munajjid, Fatawa
IslamQA.info
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan titip komentar anda..