Dalam kehidupan seorang muslim, mencari rezeki bukan hanya soal memenuhi kebutuhan duniawi. Lebih dari itu, rezeki adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah ﷻ dan meraih keberkahan hidup. Islam mengajarkan bahwa mencari rezeki harus dengan cara yang halal dan disertai niat yang baik, agar rezeki tersebut tidak hanya mencukupi secara materi, tetapi juga berkah—yakni membawa kebaikan dan ketenangan hati.
- Rezeki yang halal
adalah rezeki yang diperoleh melalui cara-cara yang diizinkan oleh syariat
Islam, tanpa unsur penipuan, riba, kecurangan, suap, atau praktik yang
merugikan orang lain.
- Rezeki yang berkah
adalah rezeki yang meskipun sedikit, tetapi membawa kebaikan, mencukupi
kebutuhan, serta menumbuhkan ketenangan, syukur, dan ketaatan kepada
Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ
إِلَّا طَيِّبًا
"Sesungguhnya Allah itu baik
dan tidak menerima kecuali yang baik (halal)."
(HR. Muslim)
Allah ﷻ berfirman:
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟
كُلُوا۟ مِن طَيِّبَـٰتِ مَا رَزَقْنَـٰكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِلَّهِ إِن كُنتُمْ
إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
"Wahai orang-orang yang
beriman, makanlah dari rezeki yang baik (halal) yang Kami berikan kepadamu dan
bersyukurlah kepada Allah."
(QS. Al-Baqarah: 172)
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ
الْمُحْتَرِفَ
"Sesungguhnya Allah mencintai
hamba yang bekerja dan mencari rezeki dari hasil tangannya sendiri."
(HR. Ahmad)
Dan dalam hadis lain:
كُلُّ لَحْمٍ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ
فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِ
"Tidak akan masuk surga daging
yang tumbuh dari hasil yang haram, neraka lebih layak baginya."
(HR. Ahmad dan Darimi)
- Didapat dengan cara yang jujur dan halal.
Tidak ada unsur haram dalam usaha yang dilakukan. - Membawa ketenangan dan rasa syukur.
Rezeki yang berkah menumbuhkan sikap qana'ah (merasa cukup) dan menjauhkan dari tamak. - Digunakan untuk hal-hal yang baik.
Seperti menafkahi keluarga, membantu sesama, dan berinfak di jalan Allah. - Mendorong ketaatan dan mendekatkan diri kepada Allah.
Rezeki yang halal dan berkah menjadikan seseorang lebih rajin ibadah, bukan lalai dari Allah.
Meskipun rezeki haram tampak banyak
dan cepat didapat, ia tidak membawa ketenangan. Sebaliknya, rezeki haram
menjadi penyebab hati keras, doa tidak dikabulkan, dan keberkahan hidup hilang.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ، أَشْعَثَ أَغْبَرَ،
يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ، يَا رَبِّ، يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ،
وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ، فَأَنَّى
يُسْتَجَابُ لَهُ؟"
"Seorang lelaki yang menempuh
perjalanan jauh... kemudian mengangkat tangannya ke langit dan berdoa: ‘Ya
Rabb, ya Rabb’, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram,
dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimana mungkin doanya
dikabulkan?"
(HR. Muslim)
- Niat yang lurus dalam bekerja
Niatkan mencari nafkah untuk menjalankan kewajiban, bukan sekadar ambisi duniawi. - Pilih pekerjaan yang halal
Hindari pekerjaan atau bisnis yang mengandung unsur riba, penipuan, atau syubhat (meragukan). - Bekerja dengan jujur dan amanah
Rasulullah dikenal sebagai “al-Amīn” (yang terpercaya), teladan utama dalam etika kerja. - Perbanyak sedekah dan infak
Sedekah tidak mengurangi rezeki, malah justru menambah keberkahan. - Berdoa dan bertawakal kepada Allah
Yakin bahwa Allah-lah pemberi rezeki, bukan hanya usaha semata.
Rezeki yang halal dan berkah adalah
dambaan setiap muslim. Ia tidak selalu melimpah dalam angka, tetapi cukup untuk
hidup tenang, diberkahi keluarga, dan menjadi wasilah menuju surga. Dalam
Islam, keberhasilan bukan hanya diukur dari banyaknya harta, tapi dari
bagaimana harta itu diperoleh dan digunakan.
Mari kita jadikan prinsip halalan
ṭayyiban sebagai pedoman dalam mencari rezeki, agar kehidupan dunia menjadi
ladang pahala dan akhirat menjadi tempat kembali yang mulia.
وَٱبْتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ
ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنْيَا
"Dan carilah pada apa yang
telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah
kamu melupakan bagianmu di dunia."
(QS. Al-Qashash: 77)
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan titip komentar anda..