22 Agustus, 2024

Dinas Sosial Kabupaten Bima Gelar Bimbingan Fisik, Mental, Spiritual, dan Sosial Anak di Kantor Camat Sape


Sape, 22 Agustus 2024 –
 Dinas Sosial Kabupaten Bima mengadakan kegiatan bimbingan fisik, mental, spiritual, dan sosial bagi anak-anak di Kecamatan Sape. Acara yang berlangsung di Kantor Camat Sape ini bertujuan untuk membangun karakter anak yang tangguh serta membekali mereka dengan nilai-nilai positif dalam kehidupan sosial. 

Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan pembinaan dari narasumber Dr. Abdul Munir, M.Pd.I, termasuk tenaga ahli di bidang psikologi anak, tokoh agama, serta pendamping sosial. Materi yang diberikan mencakup pelatihan keterampilan fisik untuk meningkatkan kebugaran, penguatan mental agar anak-anak lebih percaya diri dan mandiri, pembinaan spiritual untuk menanamkan nilai-nilai agama, serta bimbingan sosial guna menumbuhkan kepedulian dan kerja sama di lingkungan sekitar. 

Pihak Dinas Sosial Kabupaten Bima, Muhammad Akbar, S.Sos dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memberikan perlindungan dan pembinaan bagi anak-anak agar tumbuh menjadi generasi yang unggul. 

"Kami ingin memastikan bahwa anak-anak kita memiliki pondasi yang kuat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial. Dengan pembinaan yang baik, mereka dapat menghadapi tantangan hidup dengan lebih percaya diri," ujarnya. 

Sekertaris Camat Sape, H. Anwar H. Ishaka, S.Sos yang turut hadir dalam acara ini, mengapresiasi inisiatif Dinas Sosial Kabupaten Bima dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan di masa mendatang. 

Peserta yang mengikuti kegiatan ini tampak antusias dan aktif dalam berbagai sesi. Mereka juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih interaktif dan menyenangkan.  

Dengan adanya program ini, diharapkan anak-anak di Kecamatan Sape dapat tumbuh menjadi individu yang sehat, berakhlak baik, serta memiliki kepekaan sosial yang tinggi dalam kehidupan bermasyarakat.









15 Agustus, 2024

Luncurkan Buku Terbaru tentang Zakat


Bima, 15 Agustus 2024
– Dr. Abdul Munir, M.Pd.I., seorang akademisi dan praktisi pendidikan, kembali menghadirkan kontribusi ilmiahnya dengan meluncurkan buku terbaru bertema zakat. Buku ini mengupas berbagai aspek zakat dari perspektif multidisipliner, mencakup dimensi teologis, ekonomi, serta implementasi zakat dalam konteks sosial dan pendidikan di Indonesia. 

Dalam acara peluncuran yang digelar di Kantor BAZNAS Kab. Bima, Dr. Munir menjelaskan bahwa buku ini diharapkan menjadi referensi penting bagi amil/UPZ, akademisi, praktisi zakat, serta masyarakat luas yang ingin memahami zakat secara lebih komprehensif. "Zakat bukan hanya ibadah, tetapi juga instrumen sosial ekonomi yang dapat berperan dalam pemberdayaan umat. Buku ini mencoba mengulasnya dengan pendekatan yang lebih luas dan mendalam," ujarnya. 


Buku ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk dosen, mahasiswa, serta para pengelola lembaga zakat. Turut hadir Wakil Ketua BAZNAS Provinsi NTB H. Abdul Hakim, menyampaikan bahwa buku ini menjadi sumbangan berharga dalam literatur zakat di Indonesia, terutama dalam konteks pemanfaatannya untuk kesejahteraan umat. 

Selain peluncuran buku, acara ini juga diisi dengan diskusi akademik yang membahas tantangan dan peluang dalam pengelolaan zakat di era digital. Dr. Munir berharap buku ini dapat memberikan inspirasi bagi pengelola zakat untuk terus berinovasi dalam meningkatkan efektivitas distribusi zakat. 


Buku ini sudah tersedia di berbagai toko buku dan platform digital, sehingga dapat diakses oleh masyarakat luas yang ingin mendalami lebih jauh tentang zakat dan perannya dalam pembangunan sosial ekonomi.

11 Agustus, 2024

Usai Doa Bersama, Warga Desa Sangia Ikuti Tausiah Tentang Perjalanan Roh Manusia


Desa Sangia - Setelah menggelar doa bersama, warga Desa Sangia melanjutkan kegiatan dengan mengikuti tausiah yang membahas perjalanan roh manusia sejak sakaratul maut hingga di alam kuburnya. Acara yang berlangsung penuh khidmat ini dihadiri oleh tokoh agama, masyarakat, serta pemuda setempat.

Dalam tausiah tersebut, penceramah menjelaskan tahapan-tahapan yang akan dialami oleh setiap manusia setelah meninggalkan dunia. Mulai dari proses sakaratul maut, perjalanan roh menuju alam barzakh, hingga kehidupan di alam kubur. Kajian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan mengingatkan pentingnya persiapan menghadapi kehidupan setelah kematian.


Peserta yang hadir tampak antusias mendengarkan setiap penjelasan yang diberikan. Beberapa dari mereka juga mengajukan pertanyaan untuk memperdalam pemahaman tentang tema yang dibahas. Suasana semakin syahdu ketika penceramah mengajak hadirin untuk merenungkan makna kematian dan bagaimana memperbaiki amal selama masih hidup di dunia.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pencerahan serta meningkatkan ketakwaan masyarakat Desa Sangia. Dengan adanya tausiah seperti ini, diharapkan warga lebih termotivasi untuk memperbanyak amal ibadah serta meningkatkan kesadaran akan kehidupan setelah dunia.


08 Agustus, 2024

Mahasiswa KKN Tematik Univ. Muhammadiyah Bima Posko Naru Kecamatan Sape mengadakan Seminar Pernikahan Usia Dini dan Stunting

Sape, 8 Agustus 2024 – Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya remaja, terhadap bahaya pernikahan usia dini dan dampaknya terhadap stunting, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Posko Naru Kecamatan Sape menggelar seminar di SMA Muhammadiyah Sape. Kegiatan yang diadakan pada hari Kamis, 8 Agustus 2024 ini diikuti oleh ratusan siswa dan siswi serta para guru, yang antusias mendengarkan pemaparan mengenai isu yang semakin relevan di tengah masyarakat. 


Seminar ini bertujuan untuk memberikan edukasi terkait risiko kesehatan dan sosial yang dihadapi oleh perempuan yang menikah di usia dini. Dalam pemaparannya, para pemateri menjelaskan bahwa pernikahan sebelum usia 18-19 tahun sangat berpotensi menyebabkan komplikasi kesehatan bagi ibu muda, serta berdampak langsung pada kualitas kesehatan anak, termasuk risiko stunting atau tumbuh kembang yang terhambat. 


Salah satu pemateri, Dr. Abdul Munir, menjelaskan bahwa stunting merupakan masalah kesehatan serius yang bisa berdampak jangka panjang terhadap perkembangan anak. “Anak-anak yang lahir dari ibu yang menikah di usia dini berisiko tinggi mengalami stunting, karena ibu muda cenderung belum siap secara fisik dan mental untuk menghadapi kehamilan dan merawat anak,” ujar pak Doktor (Dosen UM Bima dan Penyuluh Agama Kemenag) juga merupakan Penyuluh Informasi Publik Kominfo dan Penyuluh Antikorupsi KPK. Selain Dr. Abdul Munir ada juga pemateri lain yaitu Drs. Anas dari BKKBN Kecamatan Sape dan Abdul Haris, SH. selaku Kepala KUA Kecamatan Sape. 

Selain itu, seminar ini juga membahas upaya-upaya preventif yang dapat dilakukan oleh remaja, termasuk pentingnya pendidikan dan penundaan usia pernikahan, serta peran keluarga dan lingkungan dalam mendukung remaja untuk mencapai masa depan yang lebih baik. 

Kepala Desa Naru Kecamatan Sape, Bapak Nasarudin, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa KKN Posko Naru atas terselenggaranya seminar ini. “Kami berharap kegiatan ini bisa membuka wawasan siswa-siswi dan masyarakat kami tentang bahaya pernikahan usia dini dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam mencegah stunting di lingkungan mereka,” 


Kegiatan ini diakhiri dengan sesi diskusi interaktif, di mana para siswa berkesempatan untuk bertanya langsung kepada pemateri. Pertanyaan yang diajukan menunjukkan tingginya minat siswa dalam memahami isu tersebut, serta keinginan mereka untuk berperan aktif dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan sekitar. 

Dengan adanya seminar ini, diharapkan para siswa dan masyarakat dapat lebih memahami risiko dan dampak pernikahan usia dini, serta mampu mengedukasi diri dan orang lain untuk mencegah terjadinya stunting, demi mewujudkan generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan.

Dokumentasi:















04 Agustus, 2024

Masyarakat Peduli, Bantuan Mengalir untuk Korban Kebakaran di Desa Sangia, Sape


Sape, 4 Agustus 2024 – Musibah kebakaran yang melanda puluhan rumah di Desa Sangia, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, mengundang kepedulian dari berbagai pihak. Sejumlah donatur, relawan, dan masyarakat sekitar turut hadir untuk memberikan bantuan kepada para korban yang kehilangan tempat tinggal. 

Bantuan yang disalurkan berupa sembako, pakaian layak pakai, perlengkapan tidur, serta dana untuk membantu meringankan beban warga terdampak. Selain itu, tim relawan juga membantu mendirikan posko darurat bagi para korban yang saat ini masih membutuhkan tempat tinggal sementara. 

 "Kami sangat berterima kasih atas kepedulian dari semua pihak. Bantuan ini sangat berarti bagi kami yang kehilangan rumah dan harta benda dalam musibah ini," ujar salah satu warga terdampak. 

 Pihak pemerintah setempat bersama relawan kemanusiaan juga terus berupaya membantu proses evakuasi dan pemulihan. Warga yang ingin turut membantu masih dapat menyalurkan bantuan melalui posko yang telah disediakan di lokasi bencana. Hingga saat ini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwenang. Sementara itu, solidaritas dan kepedulian sosial terus mengalir untuk membantu para korban bangkit dari musibah ini.
Galery: