14 Januari, 2024


Dalam suasana penuh keakraban, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jainul Gibran, berbincang santai bersama tokoh sekaligus cendikia muda lokal. Acara ini berlangsung di sebuah lokasi sederhana di desa Melayu - Lambu (kediaman santai Jainul Gibran) namun penuh makna, tempat diskusi hangat mengenai isu-isu terkini, khususnya yang berdampak langsung pada masyarakat.

Jainul Gibran, dikenal sebagai figur yang dekat dengan rakyat, menyampaikan pandangannya terkait pembangunan daerah, penguatan sektor pendidikan, dan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Ia juga mendengar langsung berbagai aspirasi, mulai dari permasalahan infrastruktur, pengembangan usaha mikro, hingga isu sosial yang membutuhkan perhatian lebih.

"Membangun daerah itu butuh kerja sama semua pihak. Tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, peran masyarakat dan tokoh lokal sangat penting," ungkap Jainul Gibran dalam perbincangan.

Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan keterlibatan generasi muda dalam berbagai program pembangunan, sekaligus mengajak mereka untuk berkontribusi dalam menciptakan perubahan positif. "Pemuda adalah masa depan daerah kita. Dengan pendidikan dan pemberdayaan yang tepat, kita bisa membawa perubahan besar," tambahnya.

Bincang-bincang ini diakhiri dengan suasana hangat dan penuh harapan. Jainul Gibran berjanji akan terus memperjuangkan isu-isu strategis yang diusulkan, serta menjaga komunikasi yang baik dengan masyarakat demi menciptakan pemerintahan yang inklusif dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
















11 Januari, 2024


Tausiah/
Ceramah agama atas meninggalnya orang tua Camat Sape, Muhammad Akbar, SP, M.Si., dilaksanakan di Desa Raioi, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima. Acara ini diadakan pada tanggal 10 Januari 2024, sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi almarhumah (ST.Rugayah Binti Abul Wahab).

Dalam ceramahnya Dr. Munir menekankan pentingnya mendoakan orang tua yang telah tiada dan mengingatkan bahwa setiap amal baik yang dilakukan semasa hidup akan terus mengalir sebagai pahala.Poin-poin Penting dalam Ceramah:
  • Pentingnya Doa: Mendoakan orang yang telah meninggal adalah salah satu bentuk penghormatan dan kasih sayang kita kepada mereka.
  • Amal Jariyah: Setiap kebaikan yang dilakukan selama hidup akan menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir.
  • Keluarga dan Komunitas: Acara ini juga menguatkan ikatan antara keluarga almarhumah dan masyarakat, menunjukkan solidaritas dalam masa berduka.




09 Januari, 2024


Ina Hami, sebuah lokasi di Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, menawarkan pesona alam yang menakjubkan, sering dijuluki sebagai "Negeri di Atas Awan." Tempat ini menjadi favorit para musafir dari Sape atau Lambu menuju Kota Bima lokal maupun luar daerah yang ingin menikmati pemandangan unik berupa gumpalan awan yang membentang luas seperti lautan.

Berada di ketinggian, Ina Hami menjadi tempat sempurna untuk menyaksikan keindahan alam Bima dari sudut yang berbeda. Saat pagi tiba, terutama pada musim hujan, awan-awan tipis sering kali menyelimuti wilayah tersebut, menciptakan suasana magis yang membuat pengunjung serasa berada di atas awan.

Para pengunjung yang datang ke Ina Hami dapat menikmati udara sejuk khas pegunungan, pemandangan perbukitan yang hijau, dan matahari terbit yang memukau. Selain itu, lokasi ini juga cocok untuk berswafoto, dengan latar belakang awan yang seolah tak berujung.


Untuk mencapai Ina Hami, perjalanan yang dilalui cukup menantang tetapi penuh dengan pengalaman seru. Jalan yang berkelok-kelok dan suasana pedesaan yang asri menjadi bagian dari daya tarik menuju tempat ini.

Ina Hami tidak hanya menjadi tempat singgah/istirahat, tetapi juga sarana bagi masyarakat setempat untuk mempromosikan keindahan alam dan budaya Wawo. 


06 Januari, 2024


Setelah menikmati liburan bersama keluarga, tibalah waktu untuk kakak Fakhirah balik ke Pesantren Dea Malela di Sumbawa. Perjalanan kali ini terasa istimewa karena turut serta kakek dan nenek, yang ingin mengantar cucu mereka langsung ke pesantren, memberikan dukungan dan doa untuk kelancaran pendidikan cucu kesayangan mereka.

Perjalanan dimulai sejak pagi hari dengan suasana yang penuh kehangatan. Kakek dan nenek tampak antusias, membawa serta makanan favorit cucu mereka untuk bekal di perjalanan, meskupun tetap singgah makan sinag di warung lesehan di teluk Santong. Sepanjang jalan, cerita dan tawa terus mewarnai perjalanan, mempererat kebersamaan keluarga sebelum kembali ke rutinitas pesantren.

Sesampainya di Pesantren Dea Malela, suasana menjadi haru namun tetap penuh semangat. Kakek dan nenek menyempatkan diri berkeliling area pesantren, melihat langsung tempat cucu mereka belajar dan tumbuh. Mereka juga bertemu dengan beberapa ustaz dan ustazah untuk menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian mereka selama ini.

Sebelum berpisah, kakek dan nenek memberikan wejangan penuh makna kepada cucu mereka, mengingatkan untuk selalu menjaga semangat belajar, menghormati guru, dan tetap rendah hati. Momen ini menjadi kenangan manis yang akan terus teringat, memperkuat hubungan keluarga meski jarak memisahkan.

Dengan doa dan harapan terbaik, keluarga pun kembali ke rumah, meninggalkan sang putri untuk melanjutkan pendidikannya. Semoga perjalanan pendidikan di Dea Malela terus berjalan lancar dan membawa manfaat besar bagi masa depannya.

Galery:








































Popular

Popular Posts

Blog Archive