Postingan

Menampilkan postingan dengan label Bima Timur

Pantai Papa Kecamatan Lambu Bima

Gambar
Objek wisata Pantai Papa di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima cukup menjanjikan keindahan bagi pengunjungnya. Perjalanan pengunjung ditandai jalan menanjak dan berkelok-kelok. Semak belukan dan rerumputan hijau sepanjang jalan akan memberikan suasana tersendiri bagi pengunjungnya. Memasuki objek wisata ini pengunjung akan disuguhi dengan panorama pantai yang mempesona. Hamparan pasir putih sejauh puluhan kilometer dan gugusan pulau-pulau kecil akan memberikan kesejukan jiwa bagi pengunjung yang mau menikmatinya. Dari kejauhan nampak puncak gunung Sangiang menjulang tinggi yang seakan-akan mau mengatakan agungkanlah alam ciptaan Tuhan.

RABA SEME sape

Gambar
Teringat ketika masih kecil dulu, bila pulang dari kota bima maka tempat inilah jadi acuan bahwa diriku telah sampai di kampung halaman... Raba Seme ini berada tepat pada kaki gunung kabuju, bila di artikan dengan bahasa Indonesia Standar "Bendungan SEMEN"... di buat pada jaman penjajahan belanda dulu. Kalau dulu.... ini berbicara dulu, tempat ini menjadi salah satu tempat favorit para remaja, anak2 dan bahkan ortu. kenapa bisa? di tempat ini banyak tontonan menarik apalagi bila musim hujan, di ramaikan oleh remaja yang mandi-mandi. hehehe dasar orang kampung ya.... Namun kini... Raba seme sudah tak seperti dulu, kini kering, kini dangkal...

KAMUS Bahasa Bima

Gambar
Bahasa Bima - kini mulai digemari di seluruh Nusantara, namun terkadang peminatnya sulit mendapatkan pengajar atau orang bima yang punya waktu luang. saya ga tau apa orang bima di perantauan sana tak bangga dengan bahasa kebesaran mereka sendiri? ataukah memang benar2 sibuk. bila kita menoleh ke orang jepang sana... mereka sangat bangga dengan bahasa negaranya sampai-sampai bila warga asing hendak bekerja ke sana wajib mempelajari dulu bahasa itu. Edi' = Kaki Rima' = Tangan Loki = Pantat woke = Pusar Mada = "saya" Mata, Mentah (makanan) Made = Mati (manusia, binatang, tumbuhan ataupun lampu) Manca = bibi bukan bibir wiwi = Bibir (lips) Maira = ayo maja = malu dahu = takut labo = dan/juga/dengan aina = jangan ama = papa/bapak/ayah "panggilan keren" amba = dagang/pasar awa = bawah aka = sana/itu ake = ini

Pondok Pesantren Darussakinah Sape

Gambar
YAYASAN PENDIDIKAN DAN SOSIAL "ASSAKINAH" PONDOK PESANTREN DARUSSAKINAH MTs DARUSSAKINAH SANGIA SAPE Sekretariat: Jln. Lintas Sape-Wera Desa Sangia Kec. Sape Kab. Bima NTB A.Profil Pondok Pesantren Darussakinah Pondok Pesantren Darussakinah didirikan tahun 1984 yang berlokasi di Desa Sangia Kecamatan Sape Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Yapensos "Assakinah mengelola Pondok Pesatren ini merupakan salah satu pondok pesantren yang sedang berkembang di Kecamatan Sape. Sejak berdirinya hanya mengasuh 15 orang santri dan memiliki sarana gedung satu lokal. Dengan adanya kepercayaan terus menerus dari masyarakat Kecamatan Sape khususnya dan Kabupaten Bima umumnya, minat masyarakat untuk masuk di pondok ini terus meningkat sehingga sampai dengan tahun 2008 pondok pesantren Darussakinah telah menamatkan santri sebanyak 275 santri, sedangkan santri yang masih aktif sekarang sebanyak 285 orang. B.Visi dan Misi Pondok Pesantren Darussakinah memiliki visi ingin mewujudkan sumber ...

Rade Nae Kembalinya orang Sape

Tiba-tiba siang tadi, saya terpanggil untuk melihat sesuatu. Entah mengapa sudah sekitar 6 bulan di desa ini. Saya tak pernah kunjungi desa seberang. Parangina, nama desa itu. Desa yang termasuk memiliki wilayah terluas setelah desa Sangia di kecamatan ini. Dulu sebelum terjadi pemekaran desa! Desa yang kutinggali ini merupakan bagaian dari wilayah-nya. Raioi nenek moyang kami memberikan nama desa ini. Suatu ketika ada teman bertanya apa sih arti Rai-oi tersebut? "Lari air" itu bila diterjemahkan kedalah bahasa Indonesia standar. Namun bila di artikan dengan bahasa filosof-nya adalah "air yang lari" atau "air-nya pindah-pindah". Orang tua kami menggali sumur kadang puluhan meter kedalamannya, namun kadang juga tak sampai 10 meter. Maka dari situlah desa ini dinamakan bahwa airnya lari-larian atau pindah-pindah. Demikian cerita tetangga saya yang cukup tua. Sementara diantara dua desa ini telah disepakati oleh masyarakat untuk dijadikan sebuah " K...

Doro Kabuju - Identitas Sape

Gambar
800 meter dihitung dari dasar rumah yang kutinggali sekarang, dibelah sungai besar yang tak dialiri air, kabar hujan tak lagi terdengar, diramaikan sekelompok masyarakat mengadu nasib dengan menggali pasir, berharap suatu ketika ada yang datang menawarkan hasil keringat itu. Doro kabuju , demikian masyarakat disini menamakan sebuah gunung yang memiliki banyak mithos. Terlihat jelas dari jendela rumah disampingnya tertatar sebuah media elektronik "televisi" yang saat ini sedang menyiarkan acara " Mama dan AA " pada sebuah program TV swasta yang akhir-akhir ini sudah jarang dijumpai di masyarakat kami menonton-nya. Indosiar – itulah yang tertera pada sudut kanan atas layar. Banyak pohon rindang, hewan liar, babi hutan serta nampak hijau lembut segarkan mata, mengawali aktivitas mata, kicau burung sangat dekat di telinga, hembusan angin tanpa kontaminasi polusi, masih teringat hal itu sebelum saya merantau ke Makassar dulu. Namun kini…. Doro Kabuju di Photo dari...

Antri di Toilet

Gambar
Antrilah di loket untuk beli tiket awas ada copet demikianlah syair yang dilantungkan oleh grup musik "p-project" dalam sebuah lagunya. namun kali ini bukan antri di loket melainkan pada sebuat toilet umum sekolah, hehehehe.... bebarapa hari terakhir saya punya kegiatan baru akibat efek dari hasil rapat para dewan guru SMA Negeri 1 sape . dimana saya di tunjuk menjadi salah satu panitia ujian umum semester genap untuk kelas X dan XI atau kelas 1 dan 2 karena memang kelas tiga sudah tak ada lagi (telah Ujian Nasional) beberapa bulan lalu. Dengan adanya kesibukan baru ini.... saya menjadi sering bolak balik dari kantor TU dan ruang guru. tentu saja sangat berbeda dengan kegiatan sebelum menjadi panitia Ujian semester ini. Kalau dulu saya sangat jarang keluar ruangan bila telah datang ke sekolah. biasanya saya langsung masuk ruangan komputer di ruang guru hingga pulang nantinya. beberapa hari ini saya mulai perhatikan prilaku para siswi-siswi ketika tiba jam pelajaran ke 4 atau...

Mengarungi alam lain

Gambar
Hidup di dunia baru itu bukanlah sesuatu yang mengagetkan diriku, namun justru yang memprihatinkan justru tinggal di daerah sendiri. Bima Timur telah di gempar gempurkan oleh beberapa kalangan elit daerah ini. Lalu timbul pertanyaan kecil dalam hati, layakkah Kecamatan ini menjadi sebuah kabupaten tersendiri "pemekaran"? bila layak atau telah mampu mengapa mesti ditahan, dan bila tidak kenapa pula mereka ngotot? Saya hidup di daerah ini tergolong bayi meskipun saya dilahirkan di daerah ini.