24 Februari, 2025

Kegiatan Tarhib Ramadhan di Masjid Jami' Ar-Rahman Raioi Oi Sape


Rai-
Oi, 24 Februari 2025 – Masjid Jami' Ar-Rahman Raioi Oi menggelar acara Tarhib Ramadhan yang penuh berkah sebagai persiapan menyambut bulan suci Ramadhan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin ba'da Magrib dengan dihadiri oleh para jamaah yang antusias. 

Acara dimulai dengan tausyiah dari Ustadz Dr. Abdul Munir yang mengingatkan pentingnya menyambut bulan Ramadhan dengan hati yang bersih dan penuh semangat untuk beribadah. 

Setidaknya poin yang disampaikan oleh Ustadz Doktor yaitu: Ramadhan adalah tamu agung yang kedatangannya dinanti-nanti oleh orang yang ingin mendapatkan dari oleh2 tamu agung ini. Kedua, Pada ramadhan panggilan spesial kepada orang beriman untuk puasa. Dan ketiga yaitu, persiapan menyambut ramadhan seperti keilmuan, jasmani, keluarga Sholeh kolektif dan lain2.

Kegiatan Tarhib Ramadhan di Masjid Jami' Ar-Rahman Raioi Oi diharapkan dapat memberikan semangat positif dalam mempersiapkan diri untuk menjalani ibadah puasa dengan penuh keberkahan. 

Acara ditutup dengan doa bersama, memohon agar diberikan kelancaran dalam menjalankan ibadah puasa dan diberikan keberkahan sepanjang bulan Ramadhan.

Galery:













23 Februari, 2025

PC Salimah Kecamatan Sape Sukses Melaksanakan Kegiatan Tarhib Ramadhan 1446 H


Sape, 23 Februari 2025 – PC Salimah Kecamatan Sape berhasil menggelar kegiatan Tarhib Ramadhan 1446 H yang berlangsung dengan sukses di Masjid Al-Afiyah PKM Plus Sape. Acara yang dilaksanakan pada Ahad pagi ini, dihadiri oleh warga Salimah dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Sape, Jamaah masjid Al-Afiyah, Kepala dan jajaran PKM Plus Sape yang antusias, baik ibu-ibu, bapak-bapak, serta anak-anak, untuk menyambut bulan suci Ramadhan yang penuh berkah.

Kegiatan Tarhib Ramadhan kali ini mengusung tema "Keberkahan Ramadhan Menjaga Harmonisasi Keluarga," yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Abdul Munir, M.Pd.I, seorang pakar dalam bidang pendidikan Islam dan keluarga. Dalam tausiyahnya, Ustadz Abdul Munir menjelaskan pentingnya mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan hati yang bersih dan jiwa yang penuh kasih, serta menjaga keharmonisan keluarga selama bulan suci.


Menurutnya, Ramadhan bukan hanya tentang ibadah pribadi, tetapi juga momen yang tepat untuk mempererat hubungan dalam keluarga. "Keberkahan Ramadhan dapat dirasakan dengan lebih maksimal apabila keluarga dapat menjalani ibadah bersama dengan penuh kasih sayang, saling mendukung, dan menjaga komunikasi yang baik," ungkap Ustadz Abdul Munir dalam ceramahnya.


Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari seluruh peserta, yang merasa termotivasi untuk menjadikan Ramadhan sebagai kesempatan untuk memperbaiki kualitas ibadah serta mempererat hubungan dalam keluarga. Selain tausiyah, acara ini juga diwarnai dengan doa bersama untuk keselamatan dan keberkahan bulan Ramadhan yang akan datang.


Ketua PC Salimah Kecamatan Sape Sri Astuti, S.Pd, menyatakan kebanggaannya atas terlaksananya kegiatan ini. "Semoga dengan adanya kegiatan ini, kita dapat lebih mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan hati yang penuh berkah dan menjaga keharmonisan dalam keluarga. Kami berharap, kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan setiap tahunnya untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat," ujarnya.


Kegiatan Tarhib Ramadhan yang sukses ini menjadi salah satu langkah awal dalam menyambut bulan penuh ampunan dan rahmat. Dengan semangat kebersamaan dan ukhuwah, PC Salimah Kecamatan Sape berharap agar masyarakat semakin dekat dengan nilai-nilai Islam yang mulia, serta terus menjaga keharmonisan dalam keluarga sepanjang bulan Ramadhan.


22 Februari, 2025

Peringatan Hari Lahir Ke-102 Nahdlatul Ulama di Sape Berlangsung Khidmat


Sabtu, 22 Februari 2025 - Sape, Kabupaten Bima

Peringatan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) yang diselenggarakan di Gedung Serba Guna (GSG) Kecamatan Sape berlangsung dengan penuh khidmat dan semangat kebersamaan. Dengan mengusung tema "Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat dan Bima Bermartabat", acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dan tokoh penting di Kabupaten Bima.


Acara diawali dengan pembacaan Kalam Ilahi oleh Muhammad Wawan, S.Pd., yang dilanjutkan dengan saritilawah oleh Rabi'ah Adawiyah, S.Si. Kemudian, suasana semakin syahdu dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta Mars NU yang dipimpin oleh Muslimat NU Kecamatan Sape.


Ketua panitia, Ust. Abdullah H. Abidin, S.Pd.I., dalam laporannya menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara ini. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antarumat Islam dalam membangun bangsa yang maslahat.


Dalam sesi sambutan, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Bima, TG. H. Mujiburrahman, S.Ag., menegaskan peran NU dalam menjaga keutuhan bangsa serta pentingnya kerja sama umat untuk kesejahteraan bersama. 


Sementara itu, Bupati Bima yang diwakili oleh Asisten 1 Administrasi dan Pemerintahan, Fatahullah, S.Pd., turut menyampaikan apresiasi atas kontribusi NU dalam pembangunan daerah serta menyerahkan bantuan sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap kegiatan keagamaan dan sosial.


Acara semakin khidmat dengan iftitah yang dipimpin oleh Rais Suriyah PCNU Kabupaten Bima, TG. H. Sudirman Hasan, M.Si. Kemudian, rangkaian kegiatan diakhiri dengan istighosah dan doa bersama yang dipimpin oleh Ust. Taufan Sya'ban, SQ., M.Pd., dan delapan Asatizah yang menambah keberkahan dalam peringatan ini.


Turut hadir dalam acara ini berbagai tokoh penting, di antaranya: Asisten 1 Setda Kabupaten Bima, Camat Sape, Kapolres Bima Kota, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bima, Seluruh Kepala KUA se-Kabupaten Bima, Para Mustasyar, Rais Suriyah, Tanfidziyah, GP Ansor, serta badan otonom lainnya seperti IPNU dan Muslimat NU, serta simpatisan Nahdliyyin. 


Dengan terselenggaranya peringatan ini, diharapkan semangat kebersamaan dan pengabdian NU kepada umat semakin kokoh, serta menjadi momentum untuk terus berkontribusi dalam membangun Indonesia yang maslahat dan Bima yang bermartabat.

20 Februari, 2025

Rakor Persiapan Ramadhan, Idul Fitri, dan Nuzulul Qur'an Kecamatan Sape


Sape, 20 Februari 2025– Menjelang bulan suci Ramadhan, Pemerintah Kecamatan Sape menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) untuk membahas persiapan menyambut Ramadhan, Idul Fitri, serta peringatan Nuzulul Qur'an. Rakor yang berlangsung di Aula Kantor Camat Sape ini dihadiri oleh Camat Sape, Kepala KUA Sape, MUI Sape, Kapolsek, Dankin Brimob, Danramil, unsur Forkopimcam, Ketua PHBI, Ketua LPTQ, Ketua LDNS Sape, Kepala Desa, tokoh agama, Tokoh Pemuda, Tokoh Wanita, Majelis Ta'lim, serta perwakilan dari berbagai lembaga keagamaan dan sosial.

Dalam sambutannya, Camat Sape menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat dalam menciptakan suasana Ramadhan yang kondusif, khusyuk, serta penuh keberkahan. "Kami berharap semua elemen masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam menjaga ketertiban, keamanan, dan kebersihan lingkungan selama bulan suci ini," ujar Camat.


Salah satu agenda utama dalam Rakor ini adalah pengaturan jadwal safari ramadhan di masjid-masjid, pengamanan selama bulan puasa, serta kesiapan dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri. Kapolsek Sape yang turut hadir dalam Rakor menegaskan akan meningkatkan patroli keamanan guna mencegah potensi gangguan kamtibmas selama Ramadhan hingga Idul Fitri.

Selain itu, Rakor juga membahas rencana peringatan Nuzulul Qur'an yang akan diselenggarakan secara terpusat. Acara ini diharapkan dapat mempererat ukhuwah Islamiyah serta meningkatkan pemahaman masyarakat tentang makna dan hikmah turunnya Al-Qur'an.

Dengan adanya Rakor ini, diharapkan seluruh persiapan menyambut bulan suci Ramadhan, Idul Fitri, dan peringatan Nuzulul Qur'an di Kecamatan Sape dapat berjalan dengan lancar, aman, dan penuh keberkahan bagi seluruh masyarakat.

17 Februari, 2025

Pengajian Kitab Daqaiqul Akhbar - Manusia itu bersifat tergesa gesa



Ya, manusia memang memiliki sifat tergesa-gesa. Hal ini disebutkan dalam Al-Qur’an:

خُلِقَ الْاِنْسَانُ مِنْ عَجَلٍۗ سَاُورِيْكُمْ اٰيٰتِيْ فَلَا تَسْتَعْجِلُوْنِ 

(Manusia diciptakan dalam keadaan tergesa-gesa).

(QS. Al-Anbiya: 37)


وَكَانَ ٱلْإِنسَٰنُ عَجُولًا

Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa


Sifat tergesa-gesa ini bisa muncul dalam berbagai aspek kehidupan, seperti:

1. Tergesa-gesa dalam Berharap dan Berdoa

Manusia sering ingin doa dan keinginannya segera dikabulkan tanpa bersabar. Padahal, Allah memiliki waktu terbaik untuk mengabulkan doa. Rasulullah ﷺ bersabda:

"Doa seorang hamba akan dikabulkan selama ia tidak tergesa-gesa, yaitu dengan berkata: ‘Aku telah berdoa, tetapi belum dikabulkan.’"

(HR. Bukhari & Muslim)

2. Tergesa-gesa dalam Mengambil Keputusan

Keputusan yang diambil tanpa berpikir matang sering kali membawa penyesalan. Oleh karena itu, Islam mengajarkan tadabbur (merenung) dan musyawarah sebelum bertindak.

3. Tergesa-gesa dalam Menyebarkan Informasi

Saat ini, banyak orang menyebarkan berita tanpa memastikan kebenarannya. Islam mengajarkan agar kita tabayyun (meneliti kebenaran informasi) sebelum menyebarkannya (QS. Al-Hujurat: 6).

4. Tergesa-gesa dalam Urusan Dunia, Lalai dalam Urusan Akhirat

Banyak orang sibuk mengejar dunia dengan tergesa-gesa, tetapi lalai dalam ibadah. Padahal, dunia sementara dan akhirat adalah tujuan utama.

Cara Mengendalikan Sifat Tergesa-gesa

1. Berlatih Sabar dan Tawakal – Percaya bahwa Allah memiliki waktu terbaik untuk segala sesuatu.

2. Bersikap Tenang dan Berpikir Sebelum Bertindak – Tidak mudah terpancing emosi atau tekanan.

3. Mengikuti Sunnah Rasulullah ﷺ – Beliau selalu bertindak penuh pertimbangan.

4. Banyak Berzikir dan Berdoa – Agar hati lebih tenang dan tidak tergesa-gesa dalam bertindak.

Selengkapnya tonton video berikut:


15 Februari, 2025

Pengajian Kitab Daqaiqul Akhbar Sesi 6 - Bagaimana setan merampas IMAN Seorang Mukmin


Saat sakaratul maut, setan akan berusaha sekuat tenaga untuk merampas iman seseorang agar meninggal dalam keadaan su’ul khatimah (akhir yang buruk).

Salah satu tanda husnul khatimah adalah meninggal dengan mengucapkan Laa ilaaha illallah. Setan berusaha menghalangi ini dengan cara:

Membuat seseorang sibuk merintih kesakitan dan lupa mengingat Allah.

Mengalihkan perhatian dengan kenangan duniawi.

Membisikkan kata-kata lain agar lidah tidak bisa mengucapkan kalimat tauhid.

Selengkapnya simak video: 



08 Februari, 2025

Pengajian Kitab Daqaiqul Akhbar sesi 5 - Ketika Malaikat Maut Mencabut Nyawa


Malaikat maut memiliki sebuah singgasana yang terletak di langit ketujuh. Allah menciptakan singgasana itu dari cahaya. ia memiliki 70.000 kaki, 4.000 sayap, dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan jutaan mata dan lidah. 

setiap kali malaikat maut menerima catatan kematian dan jatuh sakit seseorang hamba, ia pun bertanya kepada Allah "ya Tuhanku, kapan aku harus mencabut nyawa hamba itu? dalam keadaan seperti apa? dan bagaimana harus saya cabut nyawanya?

selengkapnya tonton video ini: