Published Juni 17, 2014 by with 0 comment

Jumlatul Fi'liyyah - Kalimat Verbal



Secara singkat disebutkan dalam kitab جامع الدروس العربية karya Syaykh Mushthafa al-Galayayniy mengenai batasan atau kriteria jumlah fi’liyah seperti berikut ini:

الجملة الفعلية ما تألفت من الفعل والفاعل، نحو: "سبق العذل", أو الفعل ونائب الفاعل، نحو: "ينصر المظلوم", أوالفعل الناقص واسمه وخبره, نحو: "يكون المجتهد سعيدا".

Dari pernyataan di atas dalam disimpulkan bahwa jumlah fi’liyah adalah jumlah (جملة) (yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan kalimat), yang terdiri dari fi’il (فعل) dan fa’il (فاعل), atau fi’il (فعل) dan naib al-fa’il (نائب الفاعل), atau bahkan fi’il madhi naqis (فعل ماض ناقص) beserta isim dan khabarnya.

Selengkapnya baca versi pdf-nya.
Read More
Published Juni 17, 2014 by with 0 comment

Harf atau Huruf dalam Bahasa Arab


(Huruf)

Salah satu elemen penting dalam pembentukan kalimat bahasa Arab setelah isim dan fi’il adalah huruf, dan huruf yang dimaksud di sini adalah huruf yang oleh ahli Nahwu dinyatakan sebagai lafal yang tidak Nampak maknanya dengan baik kecuali ia bersama dengan yang lain dan yang dimaksudkan dengan yang terakhir, tiada lain kecuali isim dan fi’il’. Ini berarti bahwa huruf baru jelas artinya manakala bersama dengan isim dan fi’il sebagai tiga unsur utama pembentukan kalimat (jumlah).

Huruf-huruf ma’aniy itu diantaranya ada yang masuk kepada isim, ada yang masuk kepada fi’il, dan ada pula yang kepada kedua-duanya. Dan isim yang masuk tersebut ada yang mempengaruhi kata yang dimasukinya dari segi i’rab, ada yang tidak. Yang berpengaruh terhadap kata yang dimasukinya disebut ‘amilah, dan yang tidak disebut gayr ‘amilah.

Adapun yang menjadi bahasan untuk materi ini dibatasi pada empat saja; yaitu: 1) huruf al-jar, huruf al-nashab, dan 3) huruf al-jazm. Huruf al-jar khusus masuk kepada fi’il, sedangkan huruf nashab dan jazam kedua-duanya masuk kepada fi’il.

Anda seyogianya membaca materi tentang huruf ini kemudian mengidentifikasi huruf-huruf yang ada sesuai fungsinya, kemudian berlatih untuk menyusun kalimat dengan menggunakan hurus sesuai peruntukannya dengan tepat dan benar.

Selengkapnya... baca versi PDF-nya
Read More
Published Juni 17, 2014 by with 0 comment

Kata Petunjuk dan Cara Penggunaannya dalam Bahasa Arab



اسم الإشارة وكيفية استعمالها
(Kata Penunjuk dan Cara Penggunaanya)


Materi yang akan dibahas pada bahagian ketiga ini adalah tentang isim isyarah atau kata penunjuk yang digunakan untuk menunjuk orang, sesuatu maupun tempat yang ada dekat dan di sekitar kita, maupun untuk yang jauh. Di dalamnya dikemukakan pula isim isyarah yang khusus digunakan untuk yang berakal (عاقل) maupun yang tidak berakal (غير عاقل).

Isim isyarah menurut Syekh Mushthafa al-Galayayniya adalah sebagai berikut:
ما يدل على معين بواسطة إشارة حسية باليد ونحوها، إن كان المشار إليه حاضرا, أو إشارة معنوية إذا كان المشار إليه معنى أو ذاتا غير حاضرة .
Artinya:
Isim isyarah adalah apa yang menunjukkan kepada sesuatu yang tertentu dengan perantaraan isyarat secara konkrit (nyata) dengan tangan dan semacamnya, jika yang diisyaratkan (ditunjuk) itu hadir (ada), atau isyarat secara makna (abstrak) jika yang ditunjuk itu abstrak, atau person yang tidak hadir.

Adapun yang temasuk isim isyarah menurut Syekh Mushthafa al-Galayainiy antara lain dikemukakan sebagai berikut:
أ‌- ذا للمذكر
ذا untuk yang mudzakkar
ب‌- ذان و ذين للمثنى المذكر
ذان dan ذين untuk mutsanna mudzakkar
ت‌- ذه و ته للمفردة المؤنث
ذه dan ته untuk mufrad mu’annats
ث‌- تان و تين للمثنى المؤنث
تان dan تين untuk mutsanna mu’annats
ج‌- أولاء و أولى (بالمد والقصر)، والمد أفصح للجمع المذكر والمؤنث
أولاء dan أولى (dengan madd dan qashr), tetapi dengan mad lebih utama, untuk jamak mudzakkar salim
Khusus yang terakhir digunakan untuk jamak berakal, seperti dalam firman Allah swt. Yang berbunyi:
أولئك على هدى من ربهم وأولئك هم المفلحون (لقمن: 5
Dan juga untuk yang tidak berakal, seperti:
إن السمع والبصر والفؤاد كل أولئك كان عنه مسئولا (الإيراء: 36

Namun demikian, yang lebih banyak adalah bahwa أولئك itu digunakan untuk yang berakal, sementara untuk yang tidak berakal digunakan تلك, sebagaimana firman Allah swt. Yang berbunyi:
وتلك الأيام نداولها بين الناس (آل عنران: 140)

Boleh men-tasydid-kan ن pada bentuk mutsanna dari ( ذاdan تا ), baik dengan أ atau ي, lalu dikatakan ( ذان, ذين, dan تين ). Dan diantara isim isyarah itu ada yang khusus diguakan untuk tempat, lalu digunakanlah هنا untuk yang dekat, هناك untuk yang pertengahan, dan هنالك dan ثَمَّ untuk yang jauh.
Contoh:
أ‌- سكنت في هذه المدينة منذ سبع سنوات ماضية
Saya telah tinggal di kota ini sejak tujuh tahun yang lalu
ب‌- هناك بيتي (قريب من السوق
Di sana rumah saya, dekat dari pasar
ت‌- أبي يسكن في جاكرتا, وهو يعمل تاجرا هناك
Bapak saya tinggal di Jakarta, dan dia bekerja sebagai pedagang di sana

Isim isyarah banyak-banyak didahului oleh huruf ها yang berfungsi sebagai peringatan, lalu dikatakanlah: هذا, هذه, هاتان, dan هؤلاء.
ذا dan تي kadang-kadang ditambahkan dengan huruf ك untuk menunjukkan pada khithab (yang dituju), lalu dikatakanlah ذاك dan تيك, dan kadang-kadang pula huruf ك nya diikuti oleh huruf ل  , sehingga menjadilah : ذلك dan تلك. Akan halnya dengan ذان, ذين, تان, تين, dan أولاء, kadang-kadang pula diikuti dengan ك yang menunjukkan khithab satu satunya lalu menjadilah: ذانك, تانك, dan أولئك.

Boleh juga dilakukan pemisahan antara ها yang menunjukkan peringatan (tanbih) dan isim isyarah dengan dhamir yang ditunjuk seperti:
أ‌- ها أنا ذا
ب‌- ها أنتِ ذي
ت‌- ها أنتما ذان
ث‌- ها نحن ذان
ج‌- ها نحن أولاء.
Cara sebagaimana telah disebutkan di atas dinilai lebih utama dan lebih fashih dalam kaitannya dengan balig al-kalam, dan hal ini sesuai dengan firman Alah swt. Yang berbunyi:
ها أنتم أولاء تحبونهم ولا يحبونكم (آل عمران: 119
Pemisahan pada selainnya sangant sedikit, seperti:
 ها إن ذا الوقتُ قد خَانَ
Dan pemisahan yang dilakukan dengan كاف التنبيه dalam contoh: هكذا sangat banyak dan populer.

Selengkapnya... baca Versi PDF-nya
Read More
Published Juni 17, 2014 by with 0 comment

Fi'il - Kata Kerja dalam Bahasa Arab

( Kata Kerja)
Fi’il atau kata kerja adalah kata yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan pada waktu tertentu, seperti waktu lampau, sekarang dan akan datang.
الفعل كل لفظ يدل على حصول عمل في زمن خاص
Artinya:
           Fi’il adalah setiap lafal yang menunjukkan atas terjadinya suatu pekerjaan pada waktu tertentu.
وينقسم الفعل باعتبار زمانه إلى : ماض ومصارع وأمر
Artinya:
           Fi’il (kata kerja) terbagi –bila ditunjau dari segi waktu berlakunya- kepada : fi’lun madhin (kata kerja lampau) fi’lun mudhari’ (kata kerja sekarang atau akan datang), dan fi’lu amrin (kaka kerja perintah) pada waktu yang akan datang.

Selengkapnya baca versi PDF-nya
Read More
Published Juni 17, 2014 by with 0 comment

Pembagian Isim kepada Mufrad, Mutsanna dan Jama’

تقسيم الاسم إلى مفرد، مثنى وجمع

Di dalam bahasa Arab, dikenal tiga pembahagian isim (kata benda) jika ditinjau dari segi عدد/bilangan nya, yaitu isim yang menunjukkan kepada satu/tunggal yang disebut dengan istilah mufrad), isim yang menunjukkan atas dua/ganda atau mutsanna, dan yang menunjukkan kepada jumlah yang banyak atau jamak, yaitu angka tiga lebih. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada uraian berikut ini:


Selengkapnya baca versi pdf-nya
Read More
Published Juni 17, 2014 by with 0 comment

Tanda-tanda Isim


علامات الاسم
(Tanda- tanda Isim)


Bahagian ini merupakan lanjutan dari bahagian 2 (Pembahagian Kata) sebelumnya. Untuk mengidentifikasi apakah suatu kata (كلمة) dalam bahasa Arab itu termasuk isim (kata benda) fi’il (kaka kerja), atau huruf, perlu diperhatikan rambu-rambu  yang telah dikemukakan oleh ulama ahli tata bahasa Arab sebagaimana akan dikemukakan berikut ini:




Selengkapnya... baca versi pdf-nya
Read More
Published Juni 17, 2014 by with 0 comment

Pembahagian Kata dalam Bahasa Arab


Kata atau الكلمةdi dalam bahasa sebagai unsur pembentukan kalimat atau جملة , secara umum terbagi tiga bahagian; yaitu isim (kata benda), fi’il (kata kerja), dan huruf atau kata depan dan semacamnya.
Isim atau kata benda dimaksud mencakup jenis manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda mati, maupun sesuatu yang dibendakan. Selain itu, dibahas pula tentang kata dilihat dari segi ‘adad atau bilangannya, dan yang dimaksud dengannya adalah pembagian isim dari segi mufrad (tunggal), mutsanna (ganda/double), dan jamak atau yang menunjukkan pada jumlah mulai dari tiga dan seterusnya.


تنقسم الكلمة في اللغة العربية إلى ثلاثة أقسام : اسم وفعل وحرف.
Artinya:

Kata dalam bahasa Arab terbagi tiga : yaitu isim (kata benda), fi’il (kata kerja) dan harf (huruf).
Untuk lebih jelasnya, ketiga pembahagian dimaksud akan dipaparkan satu persatu secara berturut-turut seperti berikut ini:


الاسم
(Kata Benda)

Isim (اسم) yang dalam bahasa Arab berarti nama/benda, bentuk jamak-nya adalah (اسماء ) nama-nama dan dimaksudkan sebagai kata benda dalam bahasa Indonesia. Isim dimaksud mencakup manusia, hewan-hewan, tumbuh-tumbuhan, benda mati, tempat, waktu, sifat, dan makna yang tidak terikat dengan waktu. Bahagian yang terakhir ini oleh sebahagian ulama ahli Nahwu dinyatakan sebagai sesuatu yang dibendakan (أي شيئ آخر ) .

الاسم كل كلمة تدل على إنسان أو حيوان أو نبات أو جماد أو مكان أو زمان أو صفة أو معنى مجرد من الزمان.
Artinya:
setiap kata yang menunjukkan kepada manusia, hewam, tumbuhan, benda mati, tempat, waktu, sifat, atau makna yang tidak terikat (bebas) oleh waktu.
Berikut ini daftar klasifikasi isim berdasar defenisi sebagaimana telah disebutkan dalam pengertian di atas.

Lebih jelasnya silahkan baca versi pdf-nya.
Read More