Published Mei 09, 2012 by with 5 comments

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

filsafat ilmu pengetahuan
Filsafat Ilmu Pengetahuan - Bagi kehidupan manusia Pengetahuan sangat menentukkan dalam kaitannya dengan kebutuhan hidup sehari-hari. Dari generasi ke generasi, manusuia memanfaatkan tradisi dan pengalaman sebagai pengetahuan dasar untuk memproduksi segala macam jenis kebutuhan sehari-hari.

Secara kodrat, dalam rangka mendapatkan pengetahuan yang khusus dan pasti itu diperlukan suatu metodologi khusus. Maksudnya diperlukan pendekatan, cara pandang, cara kerja dan sistem kerja tertentu. Fakta membuktikan bahwa manusia di dalam menghadapi objek ternyata tidak berkemampuan untuk memahami sekaligus isi materi yang terkandung di dalamnya. Objek sekecil atau sesederhana apapun, di dalam dirinya terkandung bagian-bagian dan jumlah jenisnya tidak dapat dihitung. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan pengetahuan yang khusus, konkret dan pasti harus dilakukan secara bertahap. Beranjak dari sudut atau sisi tertentu beralih ke sudut atau sisi yang lain, dengan peralatan metoda dan sistem kerja yang sesuai. Itulah yang disebut Pengetahuan metodologis atau Ilmu, atau Ilmu Pengetahuan

A. ARTI ILMU PENGETAHUAN

Dalam konteks, sementara ahli menyebut “ilmu” dan sementara lainnya “ilmu pengetahuan”. Secara kefilsafatan, boleh jadi mana yang tepat “ilmu pengetahuan” ataukah “ilmu”, bukan masalah serius. Karena filsafat memandang bahwa ilmu adalah pengetahuan yang benar menurut cara pandang tertentu, metoda dan sistem tertentu. Jadi, jelas bahwa di dalam ilmu terkandung pengetahuan, tetapi tidak sebaliknya.

Dalam Webster’s New Collegiate Dictionary : 1979, tertulis ada dua istilah, ‘knowledge’ dan ‘science’. Knowledge, menjelaskan tentang adanya hal sesuatu diperoleh secara biasa atau sehari-hari (regularly), melalui pengalaman-pengalaman, kesadaran, informasi dsb. Science, di dalamnya terkandung adanya pengetahuan yang pasti, lebih praktis, sistematik, metodik, jadi ilmiyah dan mencakup kebenaran umum mengenai objek studi yang lebih bersifat fisis (natural). Jadi terlihat jelas bahwa ada saling hubungan antara keduanya. Knowledge (pengetahuan) mempunyai cakupan lebih luas dan umum; sedangkan, Science (ilmu) mempunyai cakupan yang lebih sempit dan khusus dalam arti metodis, sistematis, dan ilmiah.

B. OBJEK ILMU PENGETAHUAN
Menurut penjelasan Webster, ada beberapa penekanan mengenai objek, seperti sesuatu yang dapat dilihat dan disentuh, dan diindra; sesuatu yang dapat disadari secara fisis atau mental; suatu tujuan akhir dari kegiatan atau usaha; suatu hal yang menjadi masalah pokok suatu penyelidikan.
Jadi dapatlah dipahami bahwa apa yang dimaksud dengan objek adalah sasaran pokok atau tujuan penyelidikan keilmuan.

Macam-macam Objek
  • Objek Materi (material objek) = sasaran pokok penyelidikan berupa materi atau materi yang dihadirkan dalam suatu pemikiran atau penelitian.
  • Objek Forma (formal object) = menjelaskan pentingnya arti, posisi dan fungsi objek di dalam ilmu pengetahuan.

C. METODE ILMU PENGETAHUAN
Metode adalah suatu proses atau prosedur yang sistematik berdasarkan prinsip-prinsip dan teknik-teknik ilmiah, yang dipakai oleh suatu disiplin (bidang studi) untuk mencapai suatu tujuan. Jadi dapat dikatakan sebagai cara kerja ilmiah.
Sedangkan metodologi, adalah pengkajian mengenai model atau bentuk metode-metode, atauran-aturan yang harus dipakai dalam kegiatan ilmu pengetahuan.
Jika dibandingkan antara metode dan metodologi, maka metodologi lebih bersifat umum dan metode lebih bersifat khusus.

Dengan kata lain dapat dipahami bahwa, metodologi bersangkutan dengan jenis, sifat dan bentuk umum mengenai cara-cara, aturan-aturan dan patokan-patokan prosedur jalannya penyelidikan, yang menggambarkan bagaimana ilmu pengetahuan harus bekerja. Sedangkan metode adalah cara kerja dan langkah-langkah khusus penyelidikan secara sistematik menurut metodologi itu, untuk mencapai suatu tujuan yaitu kebenaran ilmiah.

6 langkah metode untuk memperoleh pengetahuan
  1. Keinsafan tentang adanya problema.
  2. Data yang relevan dan bersedia dikumpulkan.
  3. Data ditertibkan.
  4. Hipotesa dibentuk (diformulasikan).
  5. Deduksi dapat ditarik dari hipotesa, dan
  6. Verifikasi setelah analisis secara deduktif untuk sampai pada suatu kesimpulan.

D. SISTEM ILMU PENGETAHUAN
Sistem tertutup = sistem ini tidak memungkinkan bagi masuknya unsur-unsur baru ke dalamnya.
Sistem terbuka = sistem ini dimaksudkan untuk memberikan peluang bagi masuknya unsur-unsur baru, agar dengan demikian memungkinkan bagi kelangsungan keberadaan adanya barang sesuatu.
Sistem alami = sistem ini memang sudah sejak semula merupakan suatu kesatuan yang utuh, dalam rangka tujuan yang telah pula ditentukan sejak semula.
Sistem buatan = sistem ini jelas merupakan hasil karya manusia. Hal ini diciptakan secara sengaja untuk memenuhi segala macam kebutuhan hidup sehari-hari yang semakin kompleks, disebabkan oleh perkembangan kuantitas manusia itu sendiri.
Sistem berbentuk lingkaran =
Sistem berbentuk garis lurus =

E. KEBENARAN ILMIAH
Yang dimaksud dengan kebenaran ilmiah adalah suatu pengetahuan yang jelas dan pasti kebenarannya, menurut norma-norma keilmuan. Adapun kebenaran yang pasti adalah mengenai suatu objek materi, yang diperoleh menurut objek forma tertentu, metoda dan sistem tertentu. Karena itu kebenaran ilmiah cenderung bersifat objektif, tidak subjektif. Artinya terkandung di dalamnya sejumlah pengetahuan menurut sudut pandang yang berbeda-beda, tetapi saling bersesuaian.

SUMBER KEBENARAN
Di antara sekian banyak sumber, ‘rasio’ dan ‘pengalaman indrawi’ merupakan sumber utama sekaligus sebagai ukuran kebenaran dalam ilmu pengetahuan.
Sumber rasio lebih bersangkutan dengan objek-objek umum, abstrak dan non-fisis, sedangkan sumber pengalaman lebih bersangkutan dengan objek-objek yang khusus, konkret dan fisis. Kedua sumber itu di dalam filsafat dikenal “rasionalisme” dan “empirisme”

Rasionalisme dipelopori oleh Rene Descartes (1596 – 1650), dengan sikap keragu-raguannya terhadap segala sesuatu, termasuk dirinya sendiri, ia mencoba mencari kebenaran yang jelas, tegas dan pasti. Dan kebenaran itu ada pada ide yang disebut idea innatae (ide bawaan, terang benderang), yang hanya dapat ditangkap dengan akal pikiran. Dengan kegiatan berpikir inilah Descartes menemukan sesuatu yang pasti, jelas dan tegas yaitu keberadaan diri sendiri. (Cogito ergo sum). Empirisme dipelopori oleh John Locke (1632 – 1704) = pada mulanya rasio manusia itu bagaikan tabula rasa (as a white paper). Adapun seluruh isinya yang kemudian membentuk ide itu berasal dari pengalaman indrawi. Pancaindra menangkap data-data dan lalu tergambar di dalam rasio.

TEORI UNTUK MENGUKUR KEBENARAN ILMIAH
Teori Koheren / teori saling hubungan / teori konsistensi = kebenaran tergantung pada adanya saling hubungan secara tepat antara ide-ide yang sebelumnya telah diakui kebenarannya.
Teori Koresponden = jika suatu pertimbangan sesuai dengan fakta, maka pertimbangan itu benar. Jika tidak, maka pertimbangan itu salah. Kebenaran adalah persesuaian antara pernyataan tentang fakta dan fakta itu sendiri.
Teori Kegunaan = kebenaran bersangkutan secara langsung dengan manusia, maka wajarlah jika masalah kebenaran perlu dipandang dari nilai kegunaannya.

"SAYA BERPIKIR, MAKA SAYA ADA"

Read More
Published Mei 04, 2012 by with 1 comment

HAKIKAT ILMU PENGETAHUAN

Hakikat Ilmu Pengetahuan
Hakikat Ilmu Pengetahuan - Di dalam konteks, keberadaan segala sesuatu selalu terikat oleh ruang dan waktu tertentu. Keterikatan secara positif seperti itu, mengakibatkan sesuatu eksis dalam kemajemukan jenis, sifat dan bentuk. Karena itu, antara satu dengan lain menjadi berbeda dan cenderung terpisah-pisah. Manusia misalnya, dalam konteks berada dalam ruang dan waktu terbatas, menjadi individu-individu yang berbeda-beda dan cenderung terpisah antara yang satu dengan yang lain.

Terdapat fakta eksistensial bahwa ilmu pengetahuan berkembang dari satu menjadi banyak (plural) dan selanjutnya bergerak ke arah penyatuan (singularisasi). Sudah menjadi pendapat umum, dikalangan ahli filsafat bahwa pada mulanya ilmu pengetahuan itu satu, yaitu Filsafat. Tetapi berkembang tuntutan untuk ditemukan niolai kebenaran objektif-positifistik menurut perbedaan objek materi dan forma (cara pandang), metoda dan sistem, maka kesatuan sifat filosofis ilmu pengetahuan perlu dikembangkan menjadi beraneka ragam dalam jenis, sifat dan bentuk teori.
 

Pluralitas ilmu pengetahuan:
  • Secara Horisontal (jenis objek materi), Ilmu pengetahuan alam, sosial-humaniora dan ketuhanan
  • Secara Vertikal (Objek formanya), ilmu pengetahuan bertaraf filofofis, teoritis, ilmu pengetahuan terapan

Tugas dan kewajiban Filsafat lebih terfokus pada pencarian dan menemukan titik-titik temu (Overlapped) dan pluralitas ilmu pengetahuan. Dari hasil temuannya itu, filsafat menyusun suatu sistem hubungan menyeluruh, sehingga terbentuk sebuah bangunan ilmu pengetahuan.

  1. Sistem hubungan interdiscipliner (kesamaan objek materi)
  2. Sistem hubungan multidiscipliner (kesatuan dari perbedaan objek materi)

Definisi
Arti Hakikat: Secara etimologis berarti terang, yakin, dan sebenarnya. Dalam filsafat, hakikat diartikan inti dari sesuatu, yang meskipun sifat-sifat yang melekat padanya dapat berubah-ubah, namun inti tersebut tetap lestari. Contoh, dalam Filsafat Yunani terdapat nama Thales, yang memiliki pokok pikiran bahwa hakikat segala sesuatu adalah air. Air yang cair itu adalah pangkal, pokok, dan inti segalanya. Semua hal meskipun mempunyai sifat dan bentuk yang beraneka ragam, namun intinya adalah satu yaitu air. Segala sesuatu berasal dari air dan akan kembali pada air.

Hakikat dapat dipahami sebagai inti-sari, bisa pula berupa sifat-sifat umum dari pada hal sesuatu. Dipahami pula sebagai diri pribadi atau jati diri hal sesuatu.

Istilah-istilah dalam bahasa inggris seperti "substance" dan/atau "essence" yang keduanya menunjuk suatu “essential nature" atau ultimate nature of a thing. Jadi bisa pula dipahami sebagai inti dasar atau inti terdalam pada sesuatu.


Aristoteles, menyatakan bahwa setiap yang ada selalu berada dalam suatu cara disebut 10 kategori:

  1. Subtansi (dirinya sendiri)
  2. Quality (sifatnya sendiri)
  3. Quantity (Bentuknya sendiri)
  4. Relation (hubungan dengan hal lain)
  5. Action (tindakan tertentu)
  6. Passi (derita tertentu atas tindakannya)
  7. Space (ruang tertentu)
  8. Tempo (waktu tertentu)
  9. Situs (keadaan tertentu)
  10. Habitus (kebiasaan tertentu)

Jadi, hakikat adalah keseluruhan unsur yang secara mutlak berada di dalam saling berhubungan sehingga membentuk suatu kesatuan utuh-menyeluruh. Selanjutnya, pada taraf tertentu, keseluruhan unsur itu secara bersama-sama menentukan adanya barang atau sesuatu hal sebagaimana diri-pribadinya sendiri, bukan sesuatu hal yang lain.

Hakikat” dapat dikategorikan menjadi 3 hal:
  1. Hakikat Jenis (bersifat abstrak)
  2. Hakikat Pribadi (bersifat Potensial)
  3. Hakikat individual (bersifat kongkret)

Masalah Hakikat Jenis Ilmu Pengetahuan
Ontologi dari bahasa Yunani On berarti ada Ontos berarti keberadaan, sedangkan Logos berarti pemikiran
(pemikiran mengenai yang ada dan keberadaannya)

Menurut Lacey A.R., ontologi diartikan sebagai “a central part of metaphisic” (bagian sentral dari metafisika). Sedangkan metafisika diartikan sebagai “that which comes after “physics”,……the study of nature in general” (hal yang hadir setelah fisika, …. Studi umum mengenai alam).

Karakteristik ontologi

  1. Ontologi adalah studi tentang arti “ada” dan “berada”. Tentang ciri-ciri essensial dari yang ada dalam dirinya sendiri, menurut bentuknya yang paling abstrak.
  2. Ontologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tata dan struktur realitas dalah arti seluas mungkin dengan menggunakan kategori-kategori seperti: ada atau menjadi, aktualitas atau potensialitas, nyata atau penampakan, essensi atau eksistensi, kesempurnaan, ruang dan waktu, perubahan dan sebagainya.
  3. Ontologi adalah cabang filsafat yang mencoba melukiskan hakikat terakhir yang ada yaitu Yang Satu, Yang Absolut, Bentuk Abadi, Sempurna dan keberadaan segala sesuatu mutlak bergantung kepadaNya.
  4. Ontologi adalahcCabang filsafat yang tenang status realitas apakah nyata atau semu, apakah pikiran itu nyata dan sebagainya.

Masalah Hakikat Pribadi Ilmu Pengetahuan
Epistemologi dari bahasa Yunani Episteme berarti pengetahua/ilmu pengetahuan, sedangkan Logos berarti pengetahuan ==> Epistemology berarti pengetahuan mengenai pengetahuan. Sering disebut “teori Pengetahuan”

Lacey menyatakan, persoalan sentral epistemologi adalah mengenai persoalan apa yang dapat kita ketahuai dan bagaimana cara mengetahuinya.

Teori kebenaran epistemologi
  1. Teori koheren. Dibangun berdasar hakikat pribadi rasional ilmu pengetahuan. Karena bersifat rasional, maka kebenaran ilmiah teoritis dipandang dalam ruang lingkup bertaraf abstrak ideal
  2. Teori koresponden. Dibangun berdasar hakikat empirik ilmu pengetahuan. --> dipandang dalam ruang lingkup bertaraf konkret realistik.
  3. Teori pragmatik. Dibangun berdasar baik hakikat rasional maupun empirik ilmu pengetahuan. --> kebenaran ilmiah teoritis dipandang dalam lingkup dialektis rasional dan empirik. Akibatnya, ukuran kebenaran berstandar dua, dengan menekankan pada nilai kegunaan.

Aspek epistemologi ilmu pengetahuan adalah persoalan bagaimana menemukan kebenaran tentang suatu objek materi, melalui berbagai macam sudut pandang (objek forma), metoda dan sistem. Maka berkembanglah pula berbagai macam teori kebenaran. Sejauh mana perpedaan itu? Tetap terhubungkan dalam satu kesatuan objek (forma, metoda dan sistem).

Masalah Kakikat Individual Ilmu Pengetahuan
Etika berasal dari bahasa Yunani  “Ethikos” atau “ethos” berarti adat atau kebiasaan.
(berkembang menjadi ekuivalen dengan moralitas).


Etika sering diartikan dengan filsafat moral atau filsafat tingkah laku.
Tradisi filsafat membagi etika kedalam etika normatif dan kreatif (meta-etika?). Etika normatif, mempersoalkan pengukuran perbuatan baik dan benar berdasar norma-norma konvensional sebagai petunjuk atau penuntun prilaku. Sedangkan kreatif, cenderung bersifat filosofis, pengukuran perbuatan baik dan benar berdasar pada analisis kritis logis. Kedua kriteria ini dapat dijadikan pedoman, bagaimana seharusnya manusia bertingkah laku. Hanya menurut dasar hak dan kewajiban yang seharusnya, suatu perilaku baik dan benar.

Aspek ilmu pengetahuan adalah mengenai hakikat konkret individual ilmu pengetahuan. Seperti halnya manusia, barulah berfungsi ketika menjadi konkret individual, maka begitu juga halnya ilmu pengetahuan baru dapat difungsikan ketika teori-teori ilmiah dibangun menjadi sebuah sistem teknologi.

Atas dasar Potensi ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia seharusnya mampu dan mau untuk:
  • Mengutamakan prilaku adil dan bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup dan sumber daya alam.
  • Mampu dan mau berprilaku adil terhadap sesama manusia.
  • Mampu dan mau bersikap adil terhadap diri sendiri.

Kesimpulan, bahwa dalam hal hakikat ilmu pengetahuan, terutama pada titik etika, memperingatkan kepada umat manusia untuk mulai sekarang memutar balik sikap dan perilaku kehidupannya kepada orientasi baru berupa “kembali ke azas kesebaban”. Berdasar pada azas ini, sikap dan perilaku manusia di tuntut untuk menomor-satukan kebetuhan hidup dan menomor-duakan keinginan hidup. Dengan pilar perilaku ini, sebagai makhluk, maka manusia mendapatkan kembali posisi dan perannya sebagai “pemimpin” (khalifatullah) kehidupan.

Sebagai pemimpin, manusia bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dengan cara menjaga kelestarian lingkungan hidup sebagai rumah tinggal dari semua makhluk.

Dengan kepemimpinannya, manusia bukan lagi sebagai penguasa atas kehidupan ini, yang terbukti mengakibatkan pengrusakan terhadap lingkungan hidup dan moralitasnya sendiri.
Read More
Published April 29, 2012 by with 0 comment

Photo Seksi Artis Ibu Kota

Apa yang terlintas dalam pikiran anda ketika melihat photo ini. (???). Ups, jangan fiktor (fikiran kotor).
Taukah sobat, sebenarnya apa yang dilakukan oleh teman anda ini..?. dia datang ke bank Mandiri dalam rangka menanyakan Laptop "apakah ada dijual laptop mba?. teler bank menjawab (agak sedikit heranan) maaf pak di sini bukan toko komputer tapi Bank.
Bank? apa lagi di namakan bank? "dengan menggunakan bahasa asli".
Rupanya, sebelum Mr. Joni "samaran" ini datang ke bank, telah diperlihatkan kecanggihan teknologi bernama laptop, dia sempat nonton film, liat photo-photo artis ibu kota, singkat cerita si Mr. Joni sangat ingin memiliki benda ini.
Pertanyaan sekarang, adakah di antara kawan-kawan yang mau bantu Mr. Joni untuk menyumbangkan laptop? silahkan berikan jawaban di komentar.
Read More
Published April 27, 2012 by with 1 comment

Magister Pengkajian Islam

Magister Pengkajian Islam - Universitas Muslim Indonesia
Inilah salah satu rutinitas saya pada tahun 2012 ini.  Kuliah pada Program Pascasarjana - Universitas Muslim Indonesia Program Studi Magister Pengkajan Islam (MPI). Sejak bulan Nopember 2011, saya sudah pamitan pada istri dan anak tercinta meninggalkan mereka untuk sementara menuju Kota Makassar.  Setelah melewati pra-kuliah selama kurang lebih 2 bulan, maka kami mulai menjalankan perkuliahan ini sesuai jadwal yang ditentukan pihak kampus, yaitu hari Sabtu dan Ahad. Berikut jadwal perkuliahan kami pada semester I lengkap dengan dosen pengajarnya.


Hari sabtu:
Pendekatan dalam Pengkajian Islam
Dosen: - Prof. Dr. H.M. Rusydi Khalid, MA
            - Dr. H.M. Thahir Bandu, MA

Filsafat
Dosen: - Prof. Dr. Suparlan Suhartono, M.Ed., Ph.D
            - Dr. Ir. Fuad Rumi, MS

Tafsir
Dosen: - Prof. Dr. H. Galib, MA
            - Dr. H. Ruslan, MA

Hari Ahad
Perkembangan Modern di Dunia Islam
Dosen : - Dr. H.M. Afah Shiddiq, MA
             - Dr. H.M. Arief Halim, MA

Sejarah dan Peradaban Islam I
Dosen: - Prof. Dr. H. A. Rahim Yunus, MA
            - Dr. Hj. Nurul Fuadi, MA

Selain Program studi Pengkajian Islam ini, Program Pascasarjana UMI memiliki prodi-prodi lain baik untuk S2 maupun S3. yaitu (S2): Manajemen, Akuntansi, Ilmu Hukum, Manajemen Pesisir, Ilmu Ekonomi,Teknik Kimia, Agriteknologi dan Teknik, sedangkan untuk S3: Ilmu Manajemen dan Ilmu Hukum.

Mungkin anda bertanya? kamu kuliah 2 hari saja, sisanya apa kegiatanmu? lain kali kita ceritakan. ok.!

Read More
Published April 27, 2012 by with 2 comments

SMA Negeri 1 Sape Belajar Bahasa Arab

SMA Negeri 1 Sape  Belajar Bahasa Arab - Meskipun sekolah ini merupakan sekolah umum (bukan Madrasah Aliyah atau Pesantren), namun tak kalah hebatnya dengan sekolah "Madrasah" bahkan pesantren-pun bisa di-adu. Bagaimana tidak, SMA Negeri 1 Sape ini, mengadopsi sistem belajar/pembelajaran Pesantren Modern IMMIM di Makassar, dan Pesantren Modern Gontor Ponorogo. Karena sekolah umum, pastilah beda dari efisien waktu. maksudnya, pesantren memiliki waktu yang banyak untuk belajar dan praktek "bercakap/dialog" bahasa karena mereka tinggal dalam asrama.

Kondisi di SMA Negeri 1 Sape juga melakukan hal serupa, seperti praktek bercakap dengan bahasa Arab, harus ada tambahan setoran hapalan mufradat "kosa kata" dalam tiap harinya, belajar mengarang cerita "Insya' Kitabah", melakukan games bahasa Arab dan ada pula jasus (mata-mata). Jasus ini adalah siswa yang ditunjuk khusus oleh guru bahasa Arab untuk memata-matai temannya yang berbahasa selain bahasa Arab dan tidak boleh diketahui oleh temannya yang lain bahwa dia merupakan jusus.

Apa hukuman bagi yang melanggar bahasa ini? mereka akan di kenakan sanksi penambahan setoran hafalan 2 kali lipat dari yang ditentukan. misalnya, kalau yang ditentukan perharinya 10 mufradat, maka si pelanggar ini harus menghafal 20 Mufradat. adil bukan...?
SMA Negeri 1 Sape memiliki 3 orang guru bahasa Arab, yaitu : Jauhar, S.Ag (Fakultas Adab Jurusan Bahasa Arab, IAIN Alauddin Makassar), Firmansyah, S.Ag. (Fakultas Tarbiyah, Jawa Timur) dan Abdul Munir, S.Pd.I (Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, UIN Alauddin Makassar). dan mereka pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren. 

Disamping seluruh siswa mengikuti proses pembelajaran dalam kelas, namun ada sebagian siswa yang dibina khusus yang dinamakan "An-Nadhwa" atau "Meetting Members" dalam bahasa Inggrisnya. Anggota "An-Nadhwa" ini lebih intensif dalam kegiatan pengembangan Bahasa Arab mereka, baik lingkungan sekolah, rumah siswa ataupun langsung pada guru bahasa Arabnya. Dalam pertemuan An-Nadhwa ini mereka belajar terjemahkan kitab-kitab, berpidato, cerita pendek, diskusi-diskusi semuanya dengan bahasa Arab.
Read More
Published April 24, 2012 by with 0 comment

Kamu Anak Siapa

Inilah yang terjadi bila orang tua sudah tidak peduli terhadap kelangsungan hidup ini. Padahal hakikat manusia diluncurkan di bumi ini, dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup sesuai kodrat kemanusiaannya yang disebutkan dalam bahasa Alqur'an "Khalifatun fil Ardhi".
Anak merupakan amanah - titipan sang pencipta agar kita jaga, bimbing, sehingga menjadi manusia yang dapat menjalankan perannya sebagai hamba. Kasat prikologis, anak seperti ini merasa tak diperhatikan, tidak di sayang dan tidak pula dijaga. kemana harus mengadu? pengaduanya adalah lingkungan yang memberinya perhatian tanpa orang tua, maka dia lebih suka ke jalanan, premanisme, narkoba, dan lain-lain.
Saya teringat dengan peringata Allah "Jagalah dirimu dan keluargamu dari Nereka". ini artinya, kita tak boleh egois, kita punya keluarga maka harus kita jaga mereka. konsekuensinya adalah bila mereka terlantar maka kita di hadiahkan Neraka.
Salam... 9TKMBWNARHKJ
Read More
Published April 23, 2012 by with 0 comment

Kinca

Semalam atau pada posting FasaPay Layanan Pembayaran Online Indonesia Cepat dan Aman sebelumnya, saya sempat lontarkan satu kosa-kata bahasa Bima. Nah, sekarang kita semakin diperkaya lagi dengan kata "Kinca". Kinca (buah) berasal dari bahasa Bima, orang tanah Jawa biasa menyebutnya dengan buah "Kawista". Namun, kata kawista ini masih tanda tanya.
Pertanyaannya sekarang adalah "kenapa tiba-tiba bahas Kinca?". Kebetulan, barusan datang keluarga dari kampung (Sape-Bima) dan membawa kinca ini. Muncul ide untuk menulis tentangnya. Siapkan kopi, mandi lalu shalat, ambil notebook dan konek internet. Setelah terkonek, hal pertama dilakukan adalah googling dengan kata kunci "FasaPay Layanan Pembayaran Online Indonesia Cepat dan Aman", Oh.., sudah semakin maju. Tadi pagi berada di halaman 9 namun sore ini sudah lompat ke halaman 4.
Setelah itu, mencari referensi tentang kinca ini. Mungkinkah ada seseorang mengabadikannya di Internet?. lagi-lagi saya beruntung, 2 sumber mengabadikannya Ademataho dan Petrichor. Terlepas dari posting 2 sumber tadi, saya juga ingin bercerita sedikit tentang Kinca ini, karena memang mereka tidak terlalu banyak menjelaskannya.
Buah Kinca, merupakan salah satu media bagi masyarakat Bima untuk bersilahturrahim, maksudnya? buah kinca kurang asyik bila dimakan sendiri, artinya ketika mau makan kinca ini asyiknya berjamaah (rame-rame). Biasanya juga, sebelum dihidangkan, kinca ini di rendam terlebih dahulu kurang lebih 2 hari, tujuannya agar buahnya tak kecut lagi. Setelah itu barulah di rujak.
CKGCVZC4NQEC
Read More